Headlines
Loading...
Oleh. Rina Herlina 

Membahas tentang generasi muda khususnya di Indonesia, sungguh membuat hati ini miris. Kondisi generasi muda Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Bahkan bisa dibilang krisis dalam berbagai aspek apalagi aspek rohani. Generasi kita saat ini tumbuh dalam keadaan lemah akidah sehingga mudah terjerumus ke dalam hal-hal negatif.

Marak di portal-portal berita, anak-anak remaja menjadi pelaku kejahatan. Bahkan banyak di antaranya yang masih di bawah umur. Beragam kejahatan pelakunya banyak didominasi para remaja, seperti; pencurian, tawuran, judol, perundungan, pencabulan bahkan pembunuhan. Semua tindak kejahatan yang dilakukan oleh remaja tersebut terkadang sering kali membuat geleng-geleng kepala dan tidak habis pikir.

Semua problem kenakalan remaja yang marak terjadi adalah buah sistem pendidikan yang ada saat ini. Negara tidak berperan dalam mencerdaskan generasi bahkan cenderung abai akan kondisi generasi. Terbukti dari banyaknya kebijakan yang sama sekali tidak berpihak pada kepentingan para generasi. Kurikulum dalam dunia pendidikan hari ini, tidak mampu menghasilkan calon generasi cemerlang. Padahal kelak di tangan generasi mudalah nasib negeri ditentukan. Maju atau tidaknya sebuah negara, tergantung bagaimana kondisi generasinya.

Selain negara yang abai, peran orang tua yang tidak maksimal juga semakin memperparah tumbuh kembang generasi. Para orang tua terlalu disibukkan dengan urusan mencari nafkah sehingga mereka abai terhadap anak-anaknya. Buah hati mereka dibiarkan tumbuh tanpa pengawasan, padahal seorang anak hakikatnya butuh kasih sayang dan pendidikan bukan sekadar dipenuhi secara finansial saja. Anak-anak yang tumbuh tanpa kasih sayang dan pengawasan orang tua cenderung tumbuh menjadi anak yang suka membuat onar/masalah karena dengan cara seperti itulah mereka mencari perhatian dan mengekspresikan dirinya.

Oleh karena itu, bagi para orang tua, penting sekali mendampingi tumbuh kembang buah hatinya. Yuk! Kita sama-sama berjuang untuk menjadikan anak-anak kita, anak yang saleh, beradab dan berakhlak terpuji. Berjuang menjadikan generasi muda sebagai para pejuang kebangkitan Islam. Paling tidak dimulai dari anak kita dan anak-anak di lingkungan sekitar tempat kita tinggal. Kita pahamkan mereka dengan Islam sehingga perlahan tapi pasti akan terbentuk pola pikir dan pola sikap Islami.

Kemudian kita do'akan selalu para generasi muda Indonesia agar menjadi generasi tangguh yang tumbuh dengan Islam dan mencintai Islam. Doakan juga agar mereka menjadi generasi yang senantiasa mencintai Al-Qur'an dan mengamalkan seluruh isi Al-Qur'an. Semoga semua harapan dan doa-doa kita untuk mereka dikabulkan sehingga akan kita jumpai para generasi muda berakhlakul-karimah yang jauh dari kemaksiatan.

Meski proses untuk mewujudkan generasi cemerlang perlu upaya ekstra dan tidak mudah, namun yang harus diingat adalah Allah bersama kita dan pasti memudahkan. Jika bagi kita hal tersebut adalah sesuatu yang mustahil, tapi tidak bagi Allah. Bagi Allah semuanya mudah dan kita hanya harus yakin akan pertolongan-Nya.

Pesanku untuk para generasi muda, tuntutlah ilmu agama semaksimal mungkin. Sibukkan diri dengan hal-hal positif, teruslah meningkatkan kemampuan. Cintai Al-Qur'an dan Sunnah karena keduanya akan menyelamatkan kita baik di dunia maupun di akhirat. Berdo'alah selalu meminta hidayah karena sungguh hidayah itu mahal, tidak semua orang diberikan hidayah. Semoga kita mampu istikamah pada jalan kebaikan dan dijauhkan dari perilaku buruk yang menjerumuskan pada kemaksiatan.

Semoga Allah Swt. senantiasa menginginkan kebaikan pada diri kita, sehingga Allah akan selalu membimbing kita pada jalan kebaikan, jalan yang Allah ridai. Semoga kalian para generasi terus tumbuh menjadi pribadi-pribadi baik, berakhlak mulia, dan dijauhkan dari hal-hal negatif yang bisa menjerumuskan. Tetaplah kuat memegang akidah Islam, di tengah gempuran paham Barat yang menyesatkan. Mendekatlah pada Rabb kalian, karena sejatinya hanya Allah Sang Pencipta kehidupan sebaik-baik penjaga diri kalian. Wallahualam. [Hz]

Baca juga:

0 Comments: