OPINI
Gaza Kembali Membara, di Mana Penguasa Muslim?
Oleh. Dewi Kusuma
(Pemerhati Umat)
Semua umat muslim pasti terus akan mengingat penderitaan saudara kita di Palestina. Sudah demikian lama saudara kita menderita akibat ulah para zionis laknatullah Israel. Duhai para penguasa negeri ke mana kalian berpihak? Gunakanlah kekuasaan dan kekuatanmu untuk mengentaskan derita saudara kita di Gaza Palestina.
Duhai pemimpin dunia, ingatlah bahwa Allah Swt. akan meminta pertanggungjawaban atas kekuasaan kalian semua. Allah Swt. tidak akan lepas untuk memperhitungkan segala tingkah laku kita semua. Kepemimpinan adalah amanah yang wajib dipertanggungjawabkan di hadapan Sang Maha Kuasa.
Kembali zionis Israel membombardir warga Gaza. Serangan udara Israel kembali menyerang warga di Beit Lahia, Gaza Utara pada Sabtu malam. Sebanyak 73 orang warga Palestina di Beit Lahia tewas dalam serangan tersebut. Duhai para penguasa negeri muslim ke mana kalian? Pemerintah negara-negara Arab diam atas serangan brutal tersebut. Ke mana pasukan perangmu berkiblat?
Mahmud Bassal juru bicara badan pertahanan sipil di Gaza mengatakan kepada AFP, Minggu 20-10-2024 bahwa, "Awak pertahanan sipil kami menemukan 73 martir dan sejumlah besar terluka akibat serangan udara Israel ke pemukiman di Beit Lahia, Gaza Utara."
"Masih ada martir di bawah reruntuhan," imbuhnya. Bassal mengatakan tempat tinggal beberapa keluarga terkena serangan semalam.
Kantor media pemerintah Gaza juga menginformasikan serangan udara zionis Israel menyerang pemukiman padat penduduk. Sehingga banyak korban tewas termasuk anak-anak dan kaum wanita. Israel telah melakukan serangan udara dan darat sejak 6 Oktober. Israel memperketat pengepungannya di daerah yang dilanda perang. Akibat serangan ini menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi. Adapun serangan brutal terbaru zionis Israel telah menewaskan lebih dari 400 orang di Gaza Utara, kata Bassal kepada AFP..
Tata Cara Islam dalam Berperang
Islam adalah agama yang sempurna. Di dalamnya terdapat aturan-aturan yang wajib kita taati. Allah telah menurunkan Al-Qur'an sebagai pedoman dalam bertingkah laku. Dari mulai bangun tidur hingga tidur lagi. Baik aturan dalam beribadah maupun dalam bernegara. Semua lengkap diatur dalam Al-Qur'an dan As-sunah.Demikian juga dalam berperang pun terdapat aturan yang harus ditaati. Tidak boleh menuruti hawa nafsu yang menyalahi aturan Allah Swt.
Peperangan dalam Islam dilakukan antara lain:
1. Di tempat terbuka yang jauh dari pemukiman penduduk.
2. Tidak boleh menyerang kaum wanita, anak-anak dan para orang tua jompo.
3. Dilakukan pada siang hari.
4. Tidak boleh memerangi saat musuh sudah menyerah dan meminta perlindungan.
5. Diwajibkan perang kepada seluruh umat muslim.
6. Tidak boleh pergi semua ke medan perang.
7. Harus ada yang tinggal untuk mempelajari ilmu agama. Sehingga saat pasukan perang kembali mampu mengajarkan ilmunya kepada orang yang pulang dari medan perang.
Strategi Rasullullah saw. dalam Berperang
Nabi Muhammad saw. tidak pernah memulai perang. Sebab beliau berusaha semaksimal mungkin untuk tidak ada pertumpahan darah. Rasulullah saw. pun tidak pernah berniat menyakiti siapa pun. Perang yang dijalankan Rasulullah dan pasukannya senantiasa ingin melindungi keyakinannya dari serangan orang-orang kafir. Sejarah mencatat bahwa kaum kafir sering melakukan serangan agresif untuk menghancurkan keyakinan Rasulullah Muhammad saw. dan kaum muslim.
Strategi yang dilakukan Rasulullah saw. beragam. Mulai dari berdamai, mobilitas hingga serangan fajar ataupun kejutan. Perdamaian sering dilakukan oleh Rasulullah melalui jalan diplomasi, argumentasi maupun bertukar pikiran.
Namun, jika mobilitas gagal dan musuh mulai menggerakkan kekuatan militernya, maka Rasulullah saw. baru memobilisasi pasukan perangnya, mematangkan strategi perang, hingga dukungan logistik. Tujuannya untuk menggagalkan serangan musuh.
Rasulullah juga melakukan serangan kejutan. Beliau sangat memahami efek psikologis pasukan musuh akibat serangan fajar yang dilancarkan. Rasulullah juga selalu membaca kondisi, baik kondisi kekuatan musuh maupun letak geografis yang menjadi medan pertempuran. Untuk itu Rasulullah bisa mengetahui titik lemah dan kekuatan musuh. Sehingga mobilitas pasukan perang sangat efektif.
Rasulullah pun menciptakan sistem militer selama peperangan. Membentuk pasukan intelijen untuk mencari dan mendapatkan informasi maupun rahasia musuh. Pasukan ini juga dilatih untuk melakukan serangan tiba-tiba dari jarak dekat.
Rasulullah juga membentuk pasukan infanteri dan kavaleri. Pasukan infanteri untuk melakukan serangan darat jarak dekat. Pasukan ini dilatih untuk menghadapi segala situasi medan perang dan di segala cuaca.
Pasukan kavaleri adalah pasukan berkuda dengan kemampuan bergerak cepat dan berfungsi sebagai penyerang dadakan. Atau sebagai pendobrak jalan untuk pasukan infanteri. Pasukan kavaleri di masa Rasulullah ini disebut sebagai pasukan elit. Pasukan ini mampu mendobrak pertahanan musuh dengan cepat dan mematikan.
Sungguh sangat berbeda cara berperang Rasulullah dan orang-orang kafir. Apalagi cara berperang di saat ini. Berjihad melawan musuh adalah wajib. Membela saudara kita di Palestina adalah kewajiban kita sebagai umat Islam. Sadarlah duhai para penguasa negeri-negeri muslim. Kirimkan pasukanmu demi membela saudara kita di Palestina. Hentikan segala bantuan untuk zionis Israel. Ingatlah akan ancaman Allah Swt. dalam QS. Al-Hajj: 78:
وَجَٰهِدُوا۟ فِى ٱللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِۦ ۚ هُوَ ٱجْتَبَىٰكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِى ٱلدِّينِ مِنْ حَرَجٍ ۚ مِّلَّةَ أَبِيكُمْ إِبْرَٰهِيمَ ۚ هُوَ سَمَّىٰكُمُ ٱلْمُسْلِمِينَ مِن قَبْلُ وَفِى هَٰذَا لِيَكُونَ ٱلرَّسُولُ شَهِيدًا عَلَيْكُمْ وَتَكُونُوا۟ شُهَدَآءَ عَلَى ٱلنَّاسِ ۚ فَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ وَٱعْتَصِمُوا۟ بِٱللَّهِ هُوَ مَوْلَىٰكُمْ ۖ فَنِعْمَ ٱلْمَوْلَىٰ وَنِعْمَ ٱلنَّصِيرُ
"Dan berjihadlah kami di jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. Ikutilah agama orang tuamu Ibrahim. Allah telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan begitu pula dalam Al-Qur'an ini, supaya Rasul menjadi saksi atas dirimu dan kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan berpegang teguh pada tali agama Allah. Dia adalah pelindungmu, maka Dia sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong."
Palestina adalah saudara kita. Palestina wajib kita bela. Palestina wajib kita entaskan penderitaannya. Palestina butuh tegaknya aturan Allah. Stop penjajahan, stop kekerasan. Duhai para penguasa muslim tegakkan aturan Allah dalam menjalankan negara.
Wallahualam bissawab.
Serang Banten, 24 Oktober 2024 [An]
0 Comments: