surat pembaca
Harga Beras Mahal, Apakah Petani Diuntungkan?
Oleh. T. Indah S.W.
Melonjaknya harga beras membuat rakyat khawatir. Dengan mahalnya harga beras, apakah petani sebagai sumber produksi justru diuntungkan?
Harga beras yang tinggi bukan hanya karena permintaan meningkat, tetapi karena biaya produksi melonjak. Karena sektor pertanian telah dikuasai oligarki dari hulu sampai hilir. Petani dengan modal minim harus berjuang sendiri untuk biaya pupuk, benih, dan alat-alat pertanian yang terus naik tanpa bantuan dari negara. Sehingga petani tidak merasakan keuntungan dari mahalnya harga beras tetapi lebih banyak dinikmati oleh para pelaku industri besar.
Impor beras dibatasi untuk menjaga ketahanan pangan dalam negeri malah memperburuk ketersediaan beras di pasaran. Sehingga harga terus naik. Yang lebih memprihatinkan, hal ini malah membuka peluang bagi pihak-pihak tertentu untuk mengusulkan kembali kebijakan impor beras yang hanya menguntungkan oligarki dan menekan petani lokal.
Ritel-ritel besar yang menguasai distribusi dan bisnis beras juga berperan dalam memainkan harga. Sementara negara hanya berperan sebagai regulator dan fasilitator, tidak memberikan dukungan penuh kepada petani. Inilah akibat penerapan aturan kapitalisme. Keuntungan oligarki dan kepentingan pasar menjadi prioritas utama, sementara kesejahteraan petani dan kemandirian pangan nasional diabaikan.
Dalam pandangan Islam, negara Islam menempatkan ketahanan dan kedaulatan pangan sebagai salah satu fondasi penting bagi kesejahteraan rakyat dan stabilitas negara. Negara akan melakukan berbagai usaha untuk memastikan petani memiliki akses terhadap lahan yang memadai, pupuk yang terjangkau, alat-alat pertanian yang canggih, dan pengembangan bibit unggul.
Kemampuan petani terus ditingkatkan melalui pendidikan dan pelatihan.
Dalam Islam, negara bertanggung jawab penuh atas kesejahteraan rakyatnya, bukan hanya sebagai regulator, tetapi sebagai pengelola aktif yang memastikan ketersediaan pangan yang cukup dan berkualitas bagi semua lapisan masyarakat. Dengan penerapan Islam secara menyeluruh, ketahanan pangan yang kuat bisa dicapai, sehingga petani diuntungkan, dan rakyat sejahtera. [Rn]
Baca juga:

0 Comments: