Headlines
Loading...
Jangan Bosan Menyebarkan Kebaikan walau Lewat Tulisan

Jangan Bosan Menyebarkan Kebaikan walau Lewat Tulisan

Oleh. Sri Suratni 

Sahabat, yakinlah jika kita sudah istikamah melakukan suatu kebaikan dan hal itu menjadi kebiasaan, maka kita tidak akan pernah bosan melakukan kebaikan demi kebaikan selanjutnya. Mengapa demikian? Karena suatu kebaikan yang kita lakukan dengan niat dan motivasi karena Allah dan mengharapkan rida-Nya, hal tersebutlah yang menjadi tolak ukur dan semangat tertinggi kita melakukan setiap kebaikan.

Sesuatu yang dilakukan untuk Allah dan karena Allah mestinya tidak ada kata bosan. Begitu juga halnya dengan menulis pesan dakwah. Tatkala kita sudah terbiasa menulis pesan dakwah, maka teruslah menulis jangan pernah berhenti. Memang ada kalanya, sebagai manusia kita dihinggapi rasa lelah dan malas. Namun itu bukan alasan untuk berhenti dari menyampaikan pesan dakwah. Yang namanya dakwah tidak pernah istirahat atau berhenti. 

Sekiranya rasa lelah dan malas melanda, boleh kita alihkan sejenak kepada aktivitas ibadah lainnya yang dengan hal itu akan menghadirkan kembali semangat yang baru dalam kegiatan menulis pesan dakwah. Misalnya membaca buku Sirah Nabawiyah, membaca buku fikih, mengajak anak bermain ke taman, berkreasi di dapur, dll. Setelah pikiran segar kembali, lanjutkan menulis lagi. 

Ya, menulis pesan dakwah merupakan bagian penting dari dakwah itu sendiri. Dakwah lewat tulisan sama halnya dengan dakwah secara lisan. Bagaimana mungkin kita bisa bosan dalam berdakwah sementara dakwah adalah perintah Allah dan ladang pahala kita. 

Sebagai insan yang lemah, adakalanya memang kita mengalami futur (surut semangat) dalam berdakwah baik lisan maupun tulisan. Tapi segera sadar dan kembali bangkit, ingatlah bahwa dakwah adalah perintah Allah dan sebaik-baik ucapan.

Ingatlah selalu firman Allah berikut: 

ÙˆَÙ…َÙ†ْ اَØ­ْسَÙ†ُ Ù‚َÙˆْÙ„ًا Ù…ِّÙ…َّÙ†ْ دَعَآ اِÙ„َÙ‰ اللّٰÙ‡ِ ÙˆَعَÙ…ِÙ„َ صَالِØ­ًا ÙˆَّÙ‚َالَ اِÙ†َّÙ†ِÙŠْ Ù…ِÙ†َ الْÙ…ُسْÙ„ِÙ…ِÙŠْÙ†َ ۝٣٣

Artinya: "Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan kebajikan, dan berkata, “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri).” (QS. Fushshilat Ayat 33)

Sahabat, saat kita dilanda lelah dan kurang bergairah dalam menulis maka mintalah pertolongan Allah agar rasa lelah ini tetap menjadi lillah dan berbuah pahala dan kebaikan. Kita sadari bahwa dunia ini memang tempatnya berlelah-lelah dalam mengumpulkan bekal untuk dibawa pulang saat kita dipanggil Allah nanti. 

Manfaatkan semaksimal mungkin sisa usia yang masih ada untuk aktivitas amal saleh dan dakwah. Jaringlah pahala jariah lewat tulisan dakwah. Gunakan jari-jemari yang masih bisa berfungsi untuk menulis pesan dakwah yang indah dan penuh hikmah. 

Usia kita boleh jadi tidak panjang, namun kita bermohon kepada Allah diberikan keberkahan dalam usia yang tersisa. Semoga dengan berkurangnya usia kita, justru makin bertambah kebaikan yang bisa kita lakukan. Kebermanfaatan dari tulisan dakwah bisa melebihi usia penulisnya, itulah amal jariah dan menjadi pahala investasi yang akan menambah timbangan kebaikan kita kelak di hari penghisaban. Semoga Allah istikamahkan kita di jalan dakwah hingga ajal menjemput nanti. Aamiin ya Rabbal'alamiin.

Wallahualam bissawab. [Ni]

Baca juga:

0 Comments: