Headlines
Loading...
Oleh. Rina Herlina 

Zionis Israel semakin menggila dan mengintensifkan serangan di Libanon. Disinyalir, Zionis meluncurkan serbuan roket ke Ibu Kota Negeri Ratic Hariri, Beirut pada Jum'at 28 September 2024. Al Jazeera dalam laporannya menyebutkan, selusin lebih ledakan dilaporkan terjadi di daerah Dahiyeh, yang notabene menjadi sasaran serangan udara dalam beberapa hari terakhir. Menurut keterangan dari TV Al-Manar, serangan tersebut sedikitnya menghancurkan tujuh bangunan di daerah pinggiran Haret Hreik, sehingga mengubahnya menjadi puing-puing yang menumpuk (28-09-2024).

Bungkamnya negara-negara dunia terutama negeri muslim atas genosida yang dilakukan Zionis Israel terhadap rakyat Palestina semakin memperkuat arogansi dan posisi mereka. Mereka seperti di atas angin sehingga begitu bebas menyerang negeri-negeri yang dirasa berseberangan dengan mereka. Bisa kita saksikan faktanya, Zionis semakin masif menyerang Libanon dengan membabi buta.

Sejatinya, solusi terbaik untuk penjajahan yang dilakukan Zionis Israel kepada Palestina adalah bukan dengan berharap kepada negeri-negeri muslim, apalagi berharap pada kelompok-kelompok milisi seperti Libanon. Sebab, kekuatan mereka tidak akan mampu dan tidak cukup kuat untuk menghancurkan kebengisan Zionis Israel. Zionis Israel sejauh ini cukup kuat dan memiliki persediaan senjata yang mumpuni karena disokong penuh oleh Amerika Serikat sebagai sekutunya.

Apalagi kondisi negeri-negeri muslim saat ini terbelenggu oleh sekat nasionalisme yang memang sengaja dirancang oleh kafir penjajah untuk melemahkan kekuatan kaum muslim. Sejauh ini kafir penjajah cukup berhasil membuat umat Islam tidak berdaya dan hanya bisa menyaksikan saudara-saudaranya di belahan dunia lain termasuk Palestina diperlakukan semena-mena. Keberadaan umat Islam di berbagai negara nyaris selalu mengalami diskriminasi. Kafir penjajah berhasil menghembuskan isu-isu islamofobia di setiap negeri sehingga membuat umat Islam terkucilkan.

Solusi untuk pembebasan Palestina tiada lain adalah dengan bersatunya seluruh umat Islam dalam satu institusi yang bernama Khilafah. Negara Khilafah melalui pemimpinnya (Khalifah) akan mengirimkan pasukan bersenjata lengkap guna memerangi Zionis Israel beserta kroni-kroninya. Hal ini sebagaimana sudah pernah terjadi dahulu saat Khalifah Umar bin Khattab mengirim pasukan untuk pembebasan Baitul Maqdis sehingga terjadilah perjanjian yang dikenal dengan perjanjian Umar.

Sejak saat itu Palestina aman dan Baitul Maqdis kembali ke pangkuan kaum muslimin. Mereka hidup aman, damai, dan rukun dengan pemeluk agama lainnya yang juga tinggal di sekitar Baitul Maqdis saat itu. Sejatinya, Palestina adalah saudara kita dan Baitul Maqdis adalah kehormatan umat Islam. Maka sudah seharusnya umat Islam bersatu demi membela kehormatan saudaranya. Wallahualam. [YS]

Baca juga:

0 Comments: