motivasi
Mengalahkan Kedisiplinan Orang Jepang
Oleh. Sri Ratna Puri
Sahabat, tahu Jepang? Negara asal Manga yang pernah menjajah negara Indonesia dan terkenal dengan pemberlakuan sistem kerja paksanya. Tapi, tulisan ini tidak membahas ke arah sana. Namun, bahasan mengenai ungkapan, bahwa saat ini Jepang lebih islami dibandingkan negeri-negeri muslim yang ada. Benarkah?
Memang fakta, bahwa karakter orang Jepang itu sangat peduli terhadap lingkungan. Sungainya dipenuhi ikan, bukan limbah atau sampah, airnya pun mengalir jernih. Udaranya sejuk, karena tingkat polusi udaranya rendah. Orangnya ramah, sopan, pekerja keras, disiplinnya tinggi.
Kita coba fokus pada kedisiplinan orang Jepang. Orang Jepang, menerapkan kedisiplinan mulai dari usia dini. Di rumah, lingkungan sekolah, tempat kerja, semuanya sama. Disiplin. Menurut data yang ada, hampir seluruh orang Jepang, bahkan menghabiskan lebih dari umurnya untuk bekerja. Bagi mereka, tidak boleh ada waktu yang terbuang sia-sia. Karena waktu adalah uang. Maka mereka harus menerapkan kedisiplinan pada tingkat yang maksimal.
Orang Jepang itu, mayoritas tak percaya Tuhan, loh. Sehingga menghambakan dirinya pada uang. Jadi serasa mengganjal, bila Jepang disematkan sebagai negara yang islami, hanya karena perilaku disiplin yang tinggi. Lalu, apakah Islam mengajarkan tentang kedisiplinan?
Sahabat, bila kedisiplinan itu terkait erat dengan masalah waktu, Islam sangat fokus membahas waktu. Ada surat yang ayat pertamanya Allah bersumpah demi waktu (masa). Yaitu QS Al-Ashr.
Artinya: "1. Demi masa, 2. sungguh, manusia berada dalam kerugian, 3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran."
Banyak juga dalil berupa ayat Al-Quran maupun hadis-hadis Rasulullah saw, yang mengaitkan waktu dengan keuntungan dan kerugian. Siapa yang bisa memanfaatkan waktu untuk banyak beramal salih, maka ia akan beruntung. Sebaliknya, bila membuang-buang waktu atau menghabiskan waktu dengan hal yang tidak berguna, maka celakalah dia.
Jadi, Sahabat, bila kita memahami lalu melaksanakan ajaran Islam secara sempurna dalam kehidupan kita, maka kita tak hanya bisa mengalahkan kedisiplinan orang Jepang. Kita bisa mengalahkan Swedia, Belanda, Italia, sampai Amerika.
Sebagaimana sejarah mencatat dengan tinta emas, bahwa pasukan al-Fatih bisa menaklukkan Konstantinopel yang temboknya saja tak ada yang mampu meruntuhkan selama beribu tahun, karena kedisiplinan pasukan kaum muslimin yang memanfaatkan waktu untuk beribadah, berlatih dan mengatur strategi mengalahkan musuh-musuh Islam. Ada pasukan Salahuddin al-Ayyubi, pasukan Sulaiman al-Qanuni, dan insyaAllah sebentar lagi, pasukan penakluk Roma yang mewujudkan bisyarah kedua. Wallahualam.
0 Comments: