Oleh. Sri Suratni
Alhamdulillah, bersyukur kepada Allah yang tiada henti. Allah izinkan bertemu kembali dengan bulan Maulud, bulan kelahiran manusia mulia Muhammad saw.
Allahumma sholli 'ala Muhammad, Wa'ala 'alisaidina Muhammad. Senantiasa terucap salawat dan salam ke atas junjungan kita Muhammad saw. .
Ya Rasulullah ...
Izinkan kami merindumu, mengenang semua perjuanganmu untuk umatmu.
Mengenang jasamu yang tiada pernah tertandingi oleh apapun demi untuk umatmu.
Ya Rasulullah ...
Kami bagian dari umatmu, umat akhir zaman
Akuilah kami sebagai umatmu, ya Rasulullah.
Kami rindu akan sosok kepemimpinanmu
Kami rindu semua keteladananmu
Ya Rasulullah ...
Betapa kami ingin berjumpa denganmu
Memandang wajah teduh penuh kemuliaan.
Sungguh kami mencintaimu, ya Rasul.
Cinta kami kepada Allah dan padamu di atas kecintaan pada yang lainnya di dunia ini.
Kami mencintaimu karena kecintaan dan ketaatan kami kepada Allah.
عَنْ أَنَسٍ عَنِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا ، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِى الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِى النَّارِ
Dari Anas, Nabi Muhammad saw. bersabda: “Tiga hal, barangsiapa memilikinya maka ia akan merasakan manisnya iman. (yaitu) menjadikan Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai dari selainnya, mencintai seseorang semata-mata karena Allah, dan benci kembali kepada kekufuran sebagaimana bencinya ia jika dilempar ke dalam api neraka.” (H.R. Bukhari Muslim)
قُلۡ إِن كَانَ ءَابَآؤُكُمۡ وَأَبۡنَآؤُڪُمۡ وَإِخۡوَٲنُكُمۡ وَأَزۡوَٲجُكُمۡ وَعَشِيرَتُكُمۡ وَأَمۡوَٲلٌ ٱقۡتَرَفۡتُمُوهَا وَتِجَـٰرَةٌ۬ تَخۡشَوۡنَ كَسَادَهَا وَمَسَـٰكِنُ تَرۡضَوۡنَهَآ أَحَبَّ إِلَيۡڪُم مِّنَ ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَجِهَادٍ۬ فِى سَبِيلِهِۦ فَتَرَبَّصُواْ حَتَّىٰ يَأۡتِىَ ٱللَّهُ بِأَمۡرِهِۦۗ وَٱللَّهُ لَا يَہۡدِى ٱلۡقَوۡمَ ٱلۡفَـٰسِقِينَ – ٢٤
Katakanlah: “Jika bapa-bapa , anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya”. dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (At-Taubah 9: 24)
Ya Rasulullah ...
Kami beruntung dan bahagia menjadi umatmu
Maka biarkanlah kami selamanya menjadi umatmu
Sekiranya kami belum layak menjadi umatmu, kiranya tetaplah akui kami sebagai umatmu ya Rasulullah...
Kelak berikanlah kami pertolongan dan syafaatmu,
Sungguh kami sangat berharap akan syafaat darimu
Ya Rasulullah ...
Jangan biarkan kami merindumu tak bertepi
Hadirlah ...
Datanglah ...
Dalam mimpi-mimpi indah
Dan kelak kami bersamamu di Surga-Nya Allah karena cinta dan rindu kami yang begitu mendalam padamu
Nantikan kami di telaga Kausar
Nantikan kami di pintu Surga-Nya
Ya Allah ... Ya Rabb ...
Pertemukan kami dengan Nabi Muhammad saw.
Aamiin ya Rabbal'alamiin.
0 Comments: