Headlines
Loading...
Oleh. Rina Herlina 

Terbunuhnya Yahya Sinwar, menyisakan duka yang mendalam bagi warga Palestina. Meski demikian, sebagian dari mereka merasa bangga atas keberanian Yahya Sinwar, bahkan memuji detik-detik pemimpin Hamas itu menjemput kematiannya.

Detik-detik kematian Yahya Sinwar, terekam dalam sebuah video yang saat ini tengah beredar luas dan menjadi sorotan. Dia tampak memakai masker dalam keadaan terluka, berada di sebuah apartemen yang sudah hancur akibat tembakan. Hebatnya, di tengah kondisinya yang demikian, dia tetap berupaya melemparkan tongkat ke arah drone musuh yang berusaha merekamnya (19-10-2024).

Yahya Sinwar, yang masih mencoba memberikan perlawanan di detik-detik ajalnya, dianggap sebagai kematian seorang pahlawan. Rakyat Palestina begitu bangga karena hakikatnya begitulah seharusnya seorang pejuang. Bahkan, bagi yang lainnya, kematian Sinwar, dijadikan contoh bagi generasi yang akan datang. Generasi Palestina berikutnya harus tahu bahwa mereka memiliki pemimpin yang begitu mencintai Palestina dan mati-matian berjuang sampai titik darah penghabisan. 

Kelak, Palestina akan melahirkan banyak pejuang hebat yang akan membela kehormatan Palestina dan Baitul Maqdis. Karena sejatinya, kematian satu orang pejuang yang berjuang menolong agama Allah akan melahirkan ribuan pejuang hebat lainnya yang siap mengorbankan segalanya tanpa terkecuali nyawanya.

Meski Sinwar terbunuh, namun perjuangan tidak akan usai sampai di sini. Rakyat Palestina tetap kuat dan yakin jika kemenangan sudah sangat dekat. Mereka tidak akan lari atau menyerah begitu saja. Jikapun harus wafat, maka mereka akan memilih wafat sebagai seorang pahlawan, bukan sebagai pecundang dan melarikan diri dari peperangan. Seperti halnya yang sudah Sinwar lakukan, dia tetap mencengkeram senapannya dan bertempur habis-habisan melawan Zionis di garis terdepan.

Itulah yang membuat sebagian besar rakyat Palestina begitu bangga dan memuji keberanian pemimpin Hamas tersebut.

Bahkan seorang ayah di Gaza, yang memiliki dua orang anak berkata, jika dirinya akan menjadikan video detik-detik kematian Sinwar, sebagai tugas harian untuk ditonton demi anak-anak dan cucu-cucunya di masa yang akan datang. Begitupun Ali (30), seorang pengemudi taksi, bahkan dia sudah menonton videonya sebanyak 30 kali sejak vidio tersebut beredar dan menganggap jika kematian Sinwar adalah cara terbaik dalam menyambut kematian.

Masyaallah, begitu luar biasa penduduk Palestina. Kematian pemimpin Hamas, tidak membuat nyali mereka menciut, justru semakin membuat semangat perjuangan kian menggelora. Mereka begitu menginginkan mati syahid, maka sejatinya tidak ada yang membuat nyali musuh gentar selain harus menghadapi orang-orang yang siap syahid dalam peperangan. Sementara kondisi musuh adalah sebaliknya, mereka begitu takut menghadapi kematian.

Pelajaran berharga dari penduduk Palestina adalah mereka lebih baik mati syahid dalam perjuangan daripada menjadi pengecut dan lari meninggalkan medan tempur. Maka, mari selalu kita ingat perkataan Yahya Sinwar Rahimahullah: “Berjuang mati, tidak berjuang pun mati. Maka persiapkanlah matimu dalam keadaan berjuang.”
Wallahua'lam. [ry].

Baca juga:

0 Comments: