Headlines
Loading...
Oleh. Ratty S Leman

Kesatria dalam Islam bukanlah yang paling banyak melakukan pembunuh, bukan pula yang paling bengis, bukan pula yang paling kuat, bukan pula yang identik dengan peperangan. Tapi kesatria sebagaimana dibahas dalam kitab-kitab yang ditulis ulama adalah orang yang mengetahui dengan jernih tiga jawaban dari pertanyaan besar dalam hidup, yakni dari mana dia berasal, untuk apa dia melakukan semua hal dalam hidup, dan hendak ke mana setelah kehidupan di dunia ini berakhir. 

Kesatria adalah orang yang paling banyak berjasa bagi manusia dan dia adalah seorang pahlawan yang gagah berani. Di mana para kesatria itu berada? Dia berada dalam lingkungan yang mendidiknya dengan pemikiran yang cerdas dan perasaan yang jernih. Akalnya dan perasaannya puas dengan Islam sebagai sebuah pedoman hidup. 

Palestina disebut sebagai negerinya para pemberani. Sebuah negeri yang diberkahi Allah, negerinya para Nabi, sahabat, pejuang dan ulama. Ya, itu adalah tanah Baitul Maqdis. Mereka orang-orang yang berani dan pantang mundur. Walau hanya bermodal batu-batu di sekitarnya untuk melawan serangan bazooka, bulldozer dan tank-tank pendudukan Zionis Yahudi laknatullah, bahkan bom serta drone-drone alias pesawat tanpa awak.

Mereka adalah “Singa-singa kesatria pejuang di jalan Allah,” sebagaimana Rasulullah menggelari pejuang sahabat Hamzah Abdul Muthallib dengan Singa Allah (Asadullah), karena kepahlawanannya dan keberaniannya dalam membela Islam. Allah menguatkan keimanan dalam hati-hati mereka untuk terus mempertahankan Tanah Suci Baitul Maqdis.

Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam dalam sabdanya,

لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي عَلَى الْحَقِّ ظَاهِرِينَ لَعَدُوِّهِمْقَاهِرِينَ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ إِلَّا مَا أَصَابَهُمْ مِنْ لَأْوَاءَحَتَّى يَأْتِيَهُمْ أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ كَذَلِكَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ 
وَأَيْنَ هُمْ قَالَ بِبَيْتِ الْمَقْدِسِ وَأَكْنَافِ بَيْتِ الْمَقْدِسِ

“Tidak henti-hentinya thaifah dari umatku yang menampakkan kebenaran terhadap musuh mereka. Mereka mengalahkannya dan tak ada yang membahayakannya dari orang-orang yang menentang. Hingga datang kepada mereka keputusan Allah Azza wa Jalla, dan tetaplah dalam keadaan demikian”. Sahabat bertanya, “Ya Rasulullah di manakah mereka? Rasulullah menjawab, “Di Baitul Maqdis dan sisi-sisi Baitul Maqdis.” (HR Ahmad).

Palestina adalah tanah yang diberkahi Allah. Palestina adalah negeri dilahirkannya para Nabi. Palestina adalah negeri dilahirkannya para kesatria dan para syuhada.

Dari wanita-wanita Palestina hebatlah pejuang-pejuang Islam itu dilahirkan. Mereka dilahirkan dari sebuah keluarga yang harmonis. Keluarga yang memiliki visi dan misi mulia. Keluarga yang diberi dengan nutrisi gizi-gizi akhlakul karimah. Keluarga yang dipahat dengan ketangkasan strategi peperangan, dan dibimbing dengan Al-Quran dan As-Sunnah, serta dinaungi cahaya perdamaian.

Siapakah para pejuang itu? Mereka adalah para mujahid yang berjuang mempertahankan tanah suci Al-Quds, Palestina. Di antaranya ada Sa’ad bin Abi waqqas (panglima perang Qodisiyyah), Umar bin Khattab, Shalahuddin Al-Ayyubi, Syaikh Musa, Muhammad Al-Qarafi, Syaikh Ahmad Yasin, Izzuddin Al-Qassam, Ismail Haniyah, Abu Ubaidah, dan masih banyak lagi.


يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ حَرِّضِ الْمُؤْمِنِيْنَ عَلَى الْقِتَالِۗ اِنْ يَّكُنْ مِّنْكُمْ عِشْرُوْنَ صَابِرُوْنَ يَغْلِبُوْا مِائَتَيْنِۚ وَاِنْ يَّكُنْ مِّنْكُمْ مِّائَةٌ يَّغْلِبُوْٓا اَلْفًا مِّنَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاَنَّهُمْ قَوْمٌ لَّا يَفْقَهُوْنَ

“Wahai Nabi (Muhammad)! Kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar di antara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang (yang sabar) di antara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan seribu orang kafir, karena orang-orang kafir itu adalah kaum yang tidak mengerti.” (QS. Al-Anfal ayat 65).

Marilah kita terus berjuang dalam membebaskan Masjidil Aqsa dan untuk kemerdekaan Palestina dengan bersama-sama, berjuang bersatu, berjuang berjama’ah, kalahkan penjajah Zionis Yahudi laknatullah. Allahu Akbar!

Baca juga:

0 Comments: