motivasi
Palestinaku Sayang, Palestinaku Malang
Oleh. Rina Herlina
Palestina terus membara
Rakyatnya gugur jadi syuhada
Zionis makin merajalela
Hancurkan negeri para Anbiya
Palestina memanggil kita
Harapkan bantuan datang segera
Buat zionis hancur seketika
Luluh lantak tak bersisa
Palestina menjerit tak berdaya
Kekejaman zionis membungkam dunia
Negeri muslim pun dibuat tak berdaya
Hanya diam tanpa sepatah kata
Palestina terus bergejolak
Ulah zionis laknatullah
Tebarkan luka yang terus menganga
Buat Palestinaku makin membara
Kawan, mari bergandengan tangan
Rapatkan barisan dan persatuan
Palestina butuh kita sekarang
Untuk menendang zionis agar menghilang
Kawan, sudah cukup kita bersenang-senang
Mari fokus pada kemerdekaan Palestina
Sudah cukup kita tidak peduli
Mereka butuh simpati bukan antipati
Sahabat salihah mari kita bersatu dan berjuang untuk menyuarakan kebebasan Palestina. Biar bagaimana pun mereka adalah saudara kita. Mereka butuh dukungan dari saudaranya, mereka butuh bantuan dan doa untuk menjalankan kehidupan yang begitu sulit di sana. Jika bukan kita yang membantu dan mendoakan, siapa lagi?
Kehidupan mereka di sana sudah sedemikian hancur akibat zionis yang membabi buta. Anak-anak tidak lagi bersekolah, para ayah telah lama tidak bisa mencari nafkah, juga para ibu tak lagi bisa memasak makanan kesukaan keluarganya. Mereka hidup dari bantuan yang terbatas, kadang ada kadang tiada. Nasib mereka menjadi tidak menentu setelah zonis meluluhlantakkan rumah-rumah mereka. Mereka harus berjalan mencari tempat berlindung, mengungsi dari daerah yang satu ke daerah lainnya.
Siang malam mereka dipaksa berjalan untuk mengungsi, meski terkadang di tengah perjalanan tak jarang nyawa pun jadi taruhan. Zionis menembaki mereka tanpa ampun. Sungguh memilukan nasib saudara kita di sana. Namun yang luar biasa adalah keimanan mereka tetap terjaga meski kehidupan tak lagi berjalan sesuai yang diinginkan. Betapa kokohnya keimanan mereka sehingga kematian tak pernah menjadi hal menakutkan bagi mereka justru menjadi cita-cita.
Ah, betapa luar biasanya mereka dengan segala keterbatasan yang ada. Begitu pula dengan anak-anak di sana, iman mereka pun sungguh kokoh. Lantunan Al-Qur'an selalu mengalun merdu dari lisan-lisan mungil mereka. Meski kesedihan menggelayuti hari-hari mereka karena harus kehilangan saudara-saudaranya namun iman tetap bertahta di dalam dada mereka. Betapa luar biasanya penduduk Palestina, penderitaan yang berkepanjangan tak melunturkan kecintaan mereka pada Allah dan Rasulnya. Semoga kita bisa mencontoh tentang kokohnya iman meski kehidupan berjalan tidak sesuai dengan harapan. []
0 Comments: