Headlines
Loading...
Oleh. Dewi Kusuma 
(Pemerhati Umat)

Tentu kita amat mengenal nama gemilang Muhammad Al-Fatih. Sang penakluk Konstantinopel di kala masih muda belia. Pemuda masa kini wajib berkiprah sesuai dengan masa muda beliau. Usia muda yang telah mampu menorehkan prestasi yang sangat gemilang.

Nah, sebelum kita melanjutkan kisah hebat Muhammad Al-Fatih tentu kita wajib mengetahui siapakah kedua orang tua sosok muda yang penuh talenta dan berprestasi gemilang ini. Beliau dilahirkan di Edirne yang dijadikan ibu kota Ottoman lahir pada tanggal 30 Maret 1432. Orang tua beliau adalah Sultan Murad II dan ibunya Huma Valide Hatun.

Saat berusia 11 tahun Muhammad Al-Fatih dikirim ayahnya ke Amasya dan menjabat sebagai gubernur. Inilah awal mula beliau menduduki kursi kepemimpinan. Saat berusia 21 tahun Muhammad Al-Fatih berhasil menaklukkan Konstantinopel. Sungguh sosok pemuda yang gagah berani.

Mampukah Pemuda Masa Kini Sehebat Muhammad Al-Fatih?

Di era teknologi yang telah canggih dan juga ilmu pengetahuan terbentang luas serta bisa diakses di era digital oleh siapa pun dan apalagi oleh pemuda era kekinian. Pemuda wajib belajar hal-hal yang positif untuk membangun dirinya agar tumbuh menjadi pemuda yang tangguh. Apabila menginginkan seperti Muhammad Al-Fatih tentu pola kehidupannya wajib mengikutinya. 

Wajib mendasari dirinya dengan akidah Islam. Sehingga arus digital yang negatif mampu dia tolak karena ada benteng yang kuat tersebut. Menjadikan aturan Allah dalam berkiprah itu wajib ditanamkan dalam benaknya. Semua ini wajib dipahami agar mampu berpikir jernih dan bisa mengambil langkah positif yang sesuai syariat Islam.

Dunia digital yang tanpa filter sering bermunculan hal-hal yang negatif. Hal ini tentu sangat rawan bagi generasi tanpa adanya benteng akidah Islam yang kuat. Akses kekerasan, porno aksi, pornografi dan lainnya sering berseliweran di jagad maya. Tentu filter terkuat saat ini hanya dari pribadi sendiri. Generasi muda wajib untuk menjadi pribadi yang saleh dan senantiasa tunduk kepada aturan Allah Swt. 

Dunia sekularisme tentu tidak bisa mencegah hal-hal negatif tersebut. Sebab agama telah dipisahkan dari kehidupan. Sementara kita hidup akan selamat dengan adanya aturan Allah yang wajib kita ikuti setiap saat. Tentu wajib bagi kita untuk menyelamatkan generasi dengan landasan agama Islam yang kuat. Hal ini sangat penting agar generasi masa kini mampu menjadi generasi tangguh dan hebat. Sehebat Muhammad Al-Fatih yang di usia sangat beliau telah sukses dalam memimpin pemerintahan maupun memimpin pasukan perang sehingga mampu menaklukkan Konstantinopel.

Setiap orang tua tentu menginginkan anak-anaknya sukses kehidupan dunia dan akhirat. Dan tak seorang pun menginginkan anaknya terjerumus ke jurang kemaksiatan. Untuk itu penting untuk mendidik generasi penerus dengan pola hidup yang positif. Wajib membentengi sejak dini dengan akidah Islam. Mengingatkan bahwa semua akan kembali kepada Allah Swt. Maka wajib memahamkan dan mendidiknya berdasarkan aturan dari Allah Swt. Yang Maha Kuasa.

Kita mesti ingat bahwa tujuan Allah menciptakan manusia hanyalah untuk beribadah kepada-Nya. Bukan disibukkan mencari kesenangan dunia. Ingatlah bahwa dunia ini adalah tempat tinggal sementara. Sedangkan akhirat adalah kehidupan mendatang yang akan kita nikmati selamanya.
Untuk itu berlomba-lombalah untuk mencari bekal untuk kehidupan akhirat. Jangan sampai kita terlena dengan kesibukan dunia.

Allah telah jadikan siang dan malam agar kita bisa jeli dalam mengunakan waktu kita. Ada saatnya mencari rezeki, ada saatnya mencari karunia Allah demi mempersiapkan kehidupan akhirat. Pemuda tangguh yang berakhlak mulia, akan menjadi generasi cemerlang yang shalih dengan senantiasa taat syariat Islam secara sempurna.

Dalam QS. An-Nisa: 59 Allah Swt. berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُوا۟ ٱلرَّسُولَ وَأُو۟لِى ٱلْأَمْرِ مِنكُمْ ۖ فَإِن تَنَٰزَعْتُمْ فِى شَىْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى ٱللَّهِ وَٱلرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا

"Hai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan Rasul-Nya, dan ulil amri diantara kamu. Kemudian jka kamu berselisih pendapat tentang sesuatu, maka kembalikan kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunahnya). Jika kamu benar-benar beriman kepada dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya."

Dan dalam QS.An-Nur: 44 Allah Swt. berfirman yang artinya: "Allah mempergantikan malam dan siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran yang besar bagi orang-orang yang mempunyai penglihatan."

Generasi muda cemerlang dan sahabat Muhammad Al-Fatih akan tercipta dengan ketaatannya kepada aturan Allah. Senantiasa meneladani Rasulullah saw. dan menjadikan hidupnya hanya untuk beribadah kepada-Nya.
Wallahualam bissawab. [Hz]

Serang Banten, 17 Oktober 2024

Baca juga:

0 Comments: