Oleh. Sri Suratni
Sahabat, alangkah indahnya kehidupan di dunia ini jika umat Islam bersatu padu, menjalin kerjasama yang baik untuk mencapai satu tujuan yaitu menghamba kepada Allah dalam ketaatan.Tunduk dan patuh hanya kepada Allah dalam semua lini kehidupan.
Sejatinya umat Islam itu satu dan utuh tidak tercerai-berai. Antara umat Islam yang satu dengan yang lainnya memiliki satu-kesatuan yang tidak terpisahkan. Ibarat satu bangunan yang kokoh yang ditopang oleh semua unsur pembangunnya yang antara satu dengan yang lain saling melengkapi dan mengokohkan.
الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا
“Orang mukmin dengan orang mukmin yang lain seperti sebuah bangunan, sebagian menguatkan sebagian yang lain.” [Shahih Muslim No.4684].
Sungguh sangat indah kehidupan kaum muslimin, persaudaraan karena pertalian akidah menyebabkan antara satu dengan yang lain saling mengasihi, menyayangi dan mencintai sehingga peka dan mampu merasakan penderitaan yang dialami oleh saudaranya. Rasulullah saw. mengumpamakan kaum muslimin yang demikian bagaikan satu tubuh. Apabila sakit salah satu anggota tubuhnya, maka anggota tubuh yang lain juga merasakan sakit.
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ، وَتَعَاطُفِهِمْ، وَتَرَاحُمِهِمْ، مَثَلُ الْجَسَدِ، إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
“Perumpamaan kaum mukmin dalam sikap saling mencintai, mengasihi dan menyayangi, seumpama tubuh, jika satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh yang lain akan susah tidur atau merasakan demam.” [HR. Muslim].
Demikianlah eratnya persatuan kaum muslimin yang diikat oleh ikatan akidah yang kokoh yaitu akidah Islam. Ikatan akidah adalah pengikat yang benar dalam mewujudkan persatuan kaum muslimin. Dengan ikatan tersebut maka persatuan yang terwujud akan bersifat tetap dan kekal tidak mudah goyah dan bercerai berai.
Namun sangat disayangkan pada faktanya saat ini, kaum muslimin di seluruh dunia tidak lagi bersatu. Mereka terpecah belah dan tersebar di berbagai penjuru negeri tanpa ada satu kekuatan yang mengikatnya lagi meski sekalipun ikatan akidah. Mereka telah abai dengan ikatan akidah yang selama berabad-abad telah mengikat mereka dan menjadikan mereka kokoh berdiri bagaikan batu karang di lautan yang tidak mudah goyah diterpa badai gelombang. Persatuan dan kekuatan tersebut tinggal kenangan indah yang hampir terlupakan.
Mengapa Kaum Muslimin Tidak Bersatu?
Setelah ditelusuri bahwa penyebab terburainya persatuan kaum muslimin adalah karena tidak adanya satu komando kepemimpinan yang bertindak sebagai perisai dan pelindung kaum muslimin di seluruh dunia. Kaum muslimin saat ini tidak ubahnya bagaikan anak ayam yang kehilangan induknya. Mereka tidak tahu arah kemana akan mengadu dan berlindung. Mereka bagaikan terombang-ambing di samudera yang luas. Mereka hidup terkotak-kotak dan tersekat-sekat di negeri-negeri kecil yang rapuh. Mereka menjadi bulan-bulanan kaum kafir, tak ubahnya seperti makanan yang diperebutkan. Sungguh sangat tepat gambaran Rasulullah saw puluhan abad yang lalu.
Rasulullah saw. pernah bersabda :
يُوشِكُ الْأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الْأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا، فَقَالَ قَائِلٌ: وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ؟ قَالَ: «بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ، وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ، وَلَيَنْزَعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمُ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ، وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِي قُلُوبِكُمُ الْوَهْنَ»، فَقَالَ قَائِلٌ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَمَا الْوَهْنُ؟ قَالَ: «حُبُّ الدُّنْيَا، وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ
Artinya : "Hampir tiba masanya kalian diperebutkan seperti sekumpulan pemangsa yang memperebutkan makanannya. Maka seseorang bertanya : ”Apakah karena sedikitnya jumlah kita?” (Bahkan kalian banyak, akan tetapi kalian seperti buih mengapung). Dan Allah telah mencabut rasa gentar dari dada musuh kalian terhadap kalian. Dan Allah telah menimpakan dalam hati kalian penyakit Al-Wahn. Seseorang bertanya : ”Ya Rasulullah, apakah Al-Wahn itu?” Nabi shallallahu ’alaih wa sallam bersabda : ”Cinta dunia dan takut akan kematian. (HR. Abu Dawud, hadist no. 4297).
Berdasarkan hadis tersebut dapat kita fahami bahwa pada masanya nanti jumlah kaum muslimin sangatlah banyak, namun mereka bagaikan buih di lautan yang indah saat dipandang namun ternyata rapuh dan mudah lenyap diterjang ombak. Jumlah mereka yang banyak seakan tak memberikan dampak yang berarti sedikit pun.
Hal demikian gambaran kondisi umat muslim saat ini. Mereka dengan populasi terbanyak di dunia, tetapi tidak berarti sama sekali dan tidak mampu berbuat apa-apa tatkala kaum kafir yaitu Yahudi yang populasinya sedikit nyaris sukses merebut tanah Palestina.
Keberadaan kaum muslim saat ini hanyalah sebuah kuantitas tanpa kualitas, sehingga kaum kafir dapat bebas mengepung dan menghabisinya lantaran dangkalnya akidah mereka. Penyebabnya tidak lain adalah dengan bercokolnya tsaqofah barat dan tersebarnya ideologi kapitalisme-sekularisme di tengah-tengah kaum muslimin saat ini. Tsaqofah barat dan ideologi tersebut mampu menjauhkan kaum muslimin dari akidah Islam yang sebenarnya, fobi terhadap ajaran Islam kaffah dan melepaskan simbol-simbol keislaman mereka.
Wahai kaum muslimin, sadarlah dan segeralah bangkit dari tidur panjang dan mimpi-mimpi indah kalian. Jangan mau terbuai dan tertipu oleh racun sekularisme yang berbalut madu kebebasan. Sadarilah bahwa racun berbalut madu yang kaum kafir propagandakan adalah ranjau tak kasat mata yang mematikan. Gaungkan kembali semangat persatuan dengan seruan dakwah kepada Islam kafah untuk mewujudkan kehidupan Islam di bawah naungan institusi negara Islam yang satu. Niscaya akan terwujud kembali persatuan kaum muslimin yang hakiki yang akan memenangkan pertarungan melawan kaum kafir menuju kemenangan Islam dan kaum muslimin di atas dunia. Takbir!
Wallahualam bissawab. [YS]
0 Comments: