Headlines
Loading...
Oleh. Sri Suratni 

Bismillahirrahmanirrahim 

Allahumma sholli'ala sayyidina Muhammad wa'ala'alii sayyidina Muhammad.

Wahai Rasulullah saw. Betapa kami sangat rindu padamu. Betapa kami mencintaimu. Ya Rasulullah, ingin sekali diri ini menghadap kepadamu. Ingin sekali diri ini mengadu dan menangis di hadapanmu.

Ya Rasulullah,tahukah engkau apa yang terjadi pada umatmu saat ini? umatmu saat ini kehilangan sosok teladan seperti mu! kehilangan sosok pemimpin yang adil dan mengayomi semua masyarakat! kehilangan pejuang  tangguh dan mujahid perang seperti mu!

Saat ini tidak ada lagi pemimpin yang menjadi perisai umatmu! saat ini umatmu seperti ayam yang kehilangan induk, tanpa arah dan tempat mengadu? umatmu saat ini tidak lagi punya Izzah dan kehormatan. Harga diri mereka diinjak-injak oleh Yahudi dan Nasrani. 

Umatmu saat ini telah jauh dari ajaran Islam yang sesungguhnya, ajaran Islam yang kafah! umatmu saat ini telah dijangkiti penyakit wahn (cinta dunia dan takut mati).

Wahai Rasulullah, baru-baru ini umatmu di Indonesia mengalami kemalangan dan bencana yang sangat besar! betapa kemalangan besar itu hadir dan menimpa kami ya Rasulullah. Tempat ibadah umatmu, masjid sebagai rumah Allah yang suci, telah dinodai dan diinjak-injak dengan semena-mena oleh kaum Nasrani. 

Bahkan kaum munafik menyambut dengan bangga kedatangan  pimpinan Nasrani ke masjid yang diberkahi. Mereka menghormati dan memuliakan kaum Nasrani tersebut dengan menyediakan fasilitas yang luar biasa mewah di dalam masjid tersebut.

Ya Rasulullah, ternyata prilaku sinkretisme di masamu kini terulang kembali. Mereka katakan begitulah toleransi. Jelas kebablasan. Justru telah mengarah kepada paham pluralisme. Padahal umatmu, mereka tahu bahwa agama yang benar dan diridai di sisi Allah hanyalah agama Islam. 

Padahal mereka tahu bahwa toleransi itu adalah membiarkan masing-masing agama menjalankan ibadahnya masing-masing. Mereka juga paham bahwa Allah mengatakan "bagimu agamamu dan bagiku agamaku". Itu yang seharusnya mereka yakini karena begitulah Islam mengajarkan akan arti toleransi yang sebenarnya. 

Wahai Rasulullah, 
Kini ada dari kalangan umatmu yang mengaku sebagai nabi dan bisa berbicara langsung dengan Allah. Na'uzubillah summa na'uzubillah. Sungguh berat kami menghadapi fitnah dunia ini dan hampir-hampir kami tidak sanggup wahai Rasulullah.

Syukurnya kami punya Allah, Rabb semesta alam. Kami bisa bergantung dan berharap hanya pada-Nya.
Dan kami yakin bahwa Allah tidak membiarkan beban kepada kami melebihi kesanggupan kami untuk memikulnya. Wahai Rasulullah dengarkan dan saksikanlah. Semoga Allah mengpuni dosa-dosa kami. Semoga Allah segera memberikan perlindungan-Nya kepada umatmu.

Semoga Allah segera memenangkan kaum muslimin di atas umat yang lain di dunia ini. Semoga Islam dan kaum muslimin menjadi pemimpin di muka bumi.
Aamiin ya Rabbal'alamiin. Wallahualam bissawab. [ry].

Baca juga:

0 Comments: