Headlines
Loading...
Oleh. Rina Herlina 

Berbicara tentang idola, tentu ada banyak tokoh yang bisa dijadikan idola atau panutan. Hanya saja, banyak dari generasi muda hari ini justru mengidolakan sosok-sosok yang sangat tidak layak untuk dijadikan panutan. Kehadiran budaya Barat sudah sangat meresahkan. Banyak dari generasi hari ini yang menjunjung tinggi kebebasan sehingga kebablasan. Akibat paham kebebasan tersebut, para generasi cenderung merasa memiliki hak terhadap apapun yang akan mereka perbuat termasuk dalam memilih siapa yang akan dijadikan role modelnya.

Padahal, ada banyak tokoh-tokoh Islam yang sangat layak untuk dijadikan idola. Bahkan Rasulullah Saw. adalah manusia mulia yang sudah sepantasnya dijadikan teladan dalam menjalani kehidupan. Ada banyak kisah tentang beliau yang seharusnya menjadi inspirasi bagi kawula muda dalam meniti kehidupan. Bagaimana beliau sedari kecil sudah harus menjalani hidup tanpa kasih sayang kedua orang tuanya. Akan tetapi, kenyataan tersebut tidak lantas menjadikannya kehilangan arah. Beliau tetap sabar dan ikhlas dalam pengasuhan kakeknya meski rasa rindu terhadap kedua orang tuanya pasti selalu hadir menyapanya.

Rasulullah Saw. sudah selayaknya dijadikan role model oleh para generasi. Rasulullah adalah paket lengkap, segala hal yang baik ada pada dirinya. Sayangnya, sedikit sekali generasi hari ini yang mengagumi sosoknya. Mereka justru mengidolakan tokoh-tokoh kafir yang sejatinya menyesatkan. Padahal, Rasulullah Saw. melalui hadisnya sudah mengingatkan bahwa seseorang kelak akan bersama dengan orang yang dicintainya. Sungguh hadis tersebut seharusnya menjadi peringatan keras bagi kita sebagai orang tua agar tidak membiarkan anak-anak kita mengidolakan sosok-sosok kafir yang kelak sama sekali tidak akan bisa menolongnya dihadapan Allah Swt..

Selain Rasulullah Saw. masih banyak lagi tokoh Islam lainnya yang patut untuk diteladani. Baik dari para sahabat Nabi, maupun tokoh-tokoh ilmuwan Islam yang namanya begitu masyhur. Seperti Ibnu Sina, yang merupakan filsuf terkenal di bidang medis yang dijuluki sebagai Bapak Kedokteran Modern.
 
Al-Khawarizmi, seorang ahli matematika Islam yang menemukan aljabar, algoritma, dan sistem penomoran. Ada juga Al-Zahrawi, seorang ilmuwan yang berkutat di bidang medis dan dikenal sebagai Bapak Ilmu Bedah Modern, Ibn Al Haytham, fisikawan yang dikenal sebagai Bapak Optik Modern dan karyanya yang terkenal adalah Kitab al-Manazir (Book of Optics). Jabir Ibn Hayyan, seorang ahli kimia yang berasal dari Iran, Ahmad Ibn Tulun, yang merupakan orang pertama pencetus perawatan medis modern berupa rumah sakit Al-Fustat di Kairo, Mesir. Al-Jazari, ahli mekanika yang menemukan robot-operasi hidrolik, Abbas Ibn Firnas, ilmuwan serba bisa yang menguasai berbagai bidang mulai dari kedokteran, keilmuan, bahkan juga kesenian. Ibnu Khaldun, pakar politik dan sosiologi yang sering disebut sebagai Bapak Ekonomi Islam, dan masih banyak lagi.

Para tokoh tersebut sejatinya penemu awal dari beragam ilmu sains yang untuk selanjutnya dikembangkan para ilmuwan Barat. Pada masanya, ilmuwan-ilmuwan Islam sangat berjasa dalam perkembangan ilmu sains. Mereka sudah jauh lebih dulu mempelajari tentang sains dan teknologi karena Al-Qur'an menjadi inspirasi mereka dalam mendalami berbagai ilmu.

Untuk itu, kita seharusnya bangga karena terlahir sebagai seorang muslim. Ada banyak figur yang bisa kita jadikan teladan dalam menjalani kehidupan tanpa harus menjadikan tokoh-tokoh kafir menjadi idola. Mari kita arahkan generasi muda kita untuk senantiasa menjaga Islam dan mencintai tokoh-tokoh pembesar Islam. Mereka harus diarahkan untuk menjadi para pejuang kebangkitan Islam seperti halnya para sahabat kala itu. Sejatinya, para generasi muda adalah tonggak peradaban dan di tangan merekalah nasib sebuah negeri ditentukan. Stop menjadikan orang-orang kafir sebagai idola, karena kelak kita akan bersama dengan orang yang kita cintai atau idolakan.

Payakumbuh, 13 Oktober 2024

Baca juga:

0 Comments: