Storytelling
Surat Cintaku yang Pertama
Oleh. Ratty S. Leman
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Apa kabar anak-anakku tersayang di tempat masing-masing kalian belajar dan beraktivitas? Semoga sehat, lancar aktivitasnya, selalu dalam penjagaan dan perlindungan Allah Subhanahu wa ta'ala. Aamiin ya mujibassailin.
Alhamdulillah pagi ini Ibu bisa bangun dini hari sekitar jam 01.30 WIB karena tadi malam selepas salat Isya dan rangkaian ibadah malam sebelum tidur, Ibu sudah mengantuk dan segera tidur di awal waktu sekitar jam 20.00 WIB.
Alhamdulillah pagi ini terasa segar. Bersyukur diberi kesehatan dan kesempatan untuk bisa salat malam. Ibu pun teringat kepada kalian di tempat masing-masing. Sudah bangunkah kalian untuk mandi dan salat tahajud?
Salat malam ini penting untuk menguatkan hati, untuk mendekatkan diri kepada Allah dan sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Allah. Maka Ibu berusaha melatih kalian untuk salat malam. Membangunkan kalian sebelum subuh untuk salat tahajud dulu. Mungkin kalian awalnya merasa berat, tetapi lama-lama sudah terbiasa bukan? Apalagi sekarang kalian di pesantren masing-masing yang menyarankan salat tahajud setiap malam. Salat ini memang sunnah hukumnya, tetapi untuk yang mau menjadi kekasih Allah hendaknya merutinkannya untuk menguatkan jiwa.
Bagaimana dengan bacaan Al Qur'an kalian? Sudah rutin dan bisa istikamah satu hari satu juz? Alhamdulillah selama 5 tahun terakhir ini, Ibu sudah merutinkannya dan semoga istikamah. Alhamdulillah semua ini atas izin dan pertolongan Allah semata. Ibu bertemu dengan Bunda Lilik Yani di Facebook dan beliau mengajak Ibu bergabung di komunitas Sahabat Surga Cinta Qur'an untuk melaksanakan ODOJ Plus-Plus yakni membaca Al-Qur'an satu hari satu juz, plus membaca terjemah, plus memilih dan menuliskan ayat untuk ditadaburi. Tentu kalian sudah mengetahui aktivitas Ibu yang satu ini.
Mengapa Ibu merasa perlu mengikuti Odoj ini? Tujuan yang pertama adalah untuk memenuhi kebutuhan Ibu agar istikamah dalam terapi Al-Qur'an secara mandiri. Tujuan kedua adalah dalam rangka tirakat dan riyadloh (melatih diri) seperti kalian. Rasanya tidak adil jika kami orangtua menyuruh kalian istikamah berinteraksi dengan Al-Qur'an, tetapi orangtuanya sendiri tidak rutin dan istikamah berinteraksi dengan Al-Qur'an.
Rasanya tidak adil jika kami selalu mendorongmu menghafal Al-Qur'an, tetapi kami sendiri tidak melakukannya. Maafkan Ibumu yang sudah berumur ini, susah menghafal tetapi mudah lupa. Tapi Ibu akan tetap terus berusaha menghafal meski tak secepat kalian. Maafkan Ibumu ini juga jika sanggupnya hanya tilawah satu hari satu juz untuk membersamai kalian berjuang menghafal Al-Qur'an. Semoga ikhtiar Ibu dari rumah mendampingimu berjuang di pesantren masing-masing diridai Allah Subhanahu wa ta'ala. Aamiin ya mujibassailin.
Alhamdulillah, hari ini Ibu sudah kholas di juz 1. Selanjutnya Ibu membaca terjemah dahulu untuk dipilih menjadi ayat tadabur hari ini. Baru membaca surat Al-Fatihah saja Ibu sudah merenung. Saat membaca ayat ke-5 yakni :
اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ
"Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan."
Terbayang oleh Ibumu ini. Semoga di zaman yang penuh fitnah ini kita diberi pertolongan Allah agar istikamah hanya menyembah Dzat yang berhak disembah dan meminta pertolongan hanya kepada Allah semata. Betapa banyak illah-illah (sembahan-sembahan) baru selain Allah. Ada illah harta, illah kekuasaan, illah jabatan, illah cita-cita, illah keinginan, dan illah-illah lainnya. Dunia memang memukau, menyilaukan, melenakan, dan melupakan ketauhidan "Laa illaha illallah Muhammada Rasulullah" bahwa yang sesungguhnya berhak untuk disembah hanyalah Allah Subhanahu wa ta'ala semata dan yang berhak diikuti hanya Rasulullah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassalam.
Selain yang disembah hanya Allah, yang berhak dimintai pertolongan pun hanya Allah semata. Di zaman penuh fitnah ini, masih kita dapati orang meminta pertolongan kepada dukun, orang pintar, penasehat spiritual, uskun (ustaz dukun), batu besar, patung, jin, setan, dan lain sebagainya.
Aku hanya bisa berdoa dan berharap agar kalian anak-anakku tetap menyembah Allah dan meminta pertolongan hanya kepada Allah. Semoga kita bisa istikamah meski jarak memisahkan kita, apa lagi jika orangtuamu ini nanti sudah tiada. Kami harus memastikan, bahwa yang akan kalian sembah dan mintai pertolongan hanya Allah Ta'ala semata.
Ibu membawa doa di surat Al-Fatihah ayat 5 ini dalam tahajud Ibu dini hari tadi. Sedangkan di saat salat subuh Ibu membawa doa di surat Al-Fatihah ayat berikutnya yakni ayat ke-6 dan ke 7 :
"اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ"
"Bimbinglah kami ke jalan yang lurus"
صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ ࣖ
"(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."
Anak-anakku, di dunia ini banyak sekali jalan yang tidak lurus atau bengkok. Padahal Allah sudah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus dan membimbing kita untuk meniti jalan yang lurus. Namun, mengapa banyak dari manusia yang tidak mau menetapi jalan lurus yang sudah Allah perintahkan? Kebanyakan manusia menuruti kata hatinya atau hawa nafsunya untuk memilih jalan kehidupan.
Jalan yang lurus hanyalah jalan Islam, sedangkan jalan yang bengkok adalah jalan orang-orang yang Allah murkai (Yahudi) dan orang-orang yang sesat (Nasrani). Mengapa orang Islam saat ini ada saja yang memilih jalan yang sama dengan orang Yahudi dan Nasrani? Mereka enggan memilih jalan hidup, tatacara hidup, dan aturan hidup yang telah ditetapkan oleh Allah? Mengakunya Islam, KTP-nya Islam, tetapi 'way of life' atau cara hidupnya tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Menapaki kehidupan hari ini, kami berwasiat kepadamu agar selalu menapaki jalan yang lurus. Jangan sekali-sekali menapaki jalan yang dimurkai Allah dan jalan yang sesat. Meskipun jalan yang lurus ini sepi dan jalan yang bengkok ini ramai. Tak selalu yang ramai itu benar dan yang sepi itu salah. Jalan yang lurus ini sepi karena memang membutuhkan perjuangan dan pengorbanan. Sedangkan jalan yang bengkok ini ramai karena mudah dan sesuai dengan syahwat atau hawa nafsu manusia.
Masih ada beberapa doa lagi di juz 1 ini yang akan Ibu bawa di dalam salat Ibu agar salat menjadi khusyu. Ada proposal dan harapan yang ingin dilangitkan. Semoga harapan kita sesuai dengan kehendak Allah.
Rencananya shalat dhuha nanti akan membaca surat Al-Baqarah ayat 102 agar terhindar dari sihir golongan jin, manusia, dan kehidupan dunia yang melenakan :
وَاتَّبَعُوۡا مَا تَتۡلُوا الشَّيٰطِيۡنُ عَلٰى مُلۡكِ سُلَيۡمٰنَۚ وَمَا کَفَرَ سُلَيۡمٰنُ وَلٰـكِنَّ الشَّيٰـطِيۡنَ كَفَرُوۡا يُعَلِّمُوۡنَ النَّاسَ السِّحۡرَ وَمَآ اُنۡزِلَ عَلَى الۡمَلَـکَيۡنِ بِبَابِلَ هَارُوۡتَ وَمَارُوۡتَؕ وَمَا يُعَلِّمٰنِ مِنۡ اَحَدٍ حَتّٰى يَقُوۡلَاۤ اِنَّمَا نَحۡنُ فِتۡنَةٌ فَلَا تَكۡفُرۡؕ فَيَتَعَلَّمُوۡنَ مِنۡهُمَا مَا يُفَرِّقُوۡنَ بِهٖ بَيۡنَ الۡمَرۡءِ وَ زَوۡجِهٖؕ وَمَا هُمۡ بِضَآرِّيۡنَ بِهٖ مِنۡ اَحَدٍ اِلَّا بِاِذۡنِ اللّٰهِؕ وَيَتَعَلَّمُوۡنَ مَا يَضُرُّهُمۡ وَلَا يَنۡفَعُهُمۡؕ وَلَقَدۡ عَلِمُوۡا لَمَنِ اشۡتَرٰٮهُ مَا لَهٗ فِى الۡاٰخِرَةِ مِنۡ خَلَاقٍؕ وَلَبِئۡسَ مَا شَرَوۡا بِهٖۤ اَنۡفُسَهُمۡؕ لَوۡ کَانُوۡا يَعۡلَمُوۡنَ
"Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman. Sulaiman itu tidak kafir tetapi setan-setan itulah yang kafir, mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babilonia yaitu Harut dan Marut. Padahal keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seseorang sebelum mengatakan, "Sesungguhnya kami hanyalah cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kafir." Maka mereka mempelajari dari keduanya (malaikat itu) apa yang (dapat) memisahkan antara seorang (suami) dengan istrinya. Mereka tidak akan dapat mencelakakan seseorang dengan sihirnya kecuali dengan izin Allah. Mereka mempelajari sesuatu yang mencelakakan, dan tidak memberi manfaat kepada mereka. Dan sungguh, mereka sudah tahu, barangsiapa membeli (menggunakan sihir) itu, niscaya tidak akan mendapat keuntungan di akhirat. Dan sungguh, sangatlah buruk perbuatan mereka yang menjual dirinya dengan sihir, sekiranya mereka tahu."
Saat salat Duhur akan kubawa doa agar negriku berkah seperti tersirat di dalam surat Al Baqarah ayat 126 :
وَاِذۡ قَالَ اِبۡرٰهٖمُ رَبِّ اجۡعَلۡ هٰذَا بَلَدًا اٰمِنًا وَّارۡزُقۡ اَهۡلَهٗ مِنَ الثَّمَرٰتِ مَنۡ اٰمَنَ مِنۡهُمۡ بِاللّٰهِ وَالۡيَوۡمِ الۡاٰخِرِؕ قَالَ وَمَنۡ كَفَرَ فَاُمَتِّعُهٗ قَلِيۡلًا ثُمَّ اَضۡطَرُّهٗۤ اِلٰى عَذَابِ النَّارِؕ وَبِئۡسَ الۡمَصِيۡرُ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berdoa, "Ya Tuhanku, jadikanlah (negeri Mekah) ini negeri yang aman dan berilah rezeki berupa buah-buahan kepada penduduknya, yaitu di antara mereka yang beriman kepada Allah dan hari kemudian," Dia (Allah) berfirman, "Dan kepada orang yang kafir akan Aku beri kesenangan sementara, kemudian akan Aku paksa dia ke dalam azab neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali."
Saat salat Ashar Ibu ingin membawa doa di dalam surat Al-Baqarah 127 agar amal-amal yang kita lakukan diterima Allah.
وَاِذۡ يَرۡفَعُ اِبۡرٰهٖمُ الۡقَوَاعِدَ مِنَ الۡبَيۡتِ وَاِسۡمٰعِيۡلُؕ رَبَّنَا تَقَبَّلۡ مِنَّا ؕ اِنَّكَ اَنۡتَ السَّمِيۡعُ الۡعَلِيۡمُ
"Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan pondasi Baitullah bersama Ismail, (seraya berdoa), "Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui."
Saat salat maghrib Ibu ingin membawa doa di dalam surat Al Baqarah 128 :
رَبَّنَا وَاجۡعَلۡنَا مُسۡلِمَيۡنِ لَـكَ وَ مِنۡ ذُرِّيَّتِنَآ اُمَّةً مُّسۡلِمَةً لَّكَ وَاَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبۡ عَلَيۡنَا ۚ اِنَّكَ اَنۡتَ التَّوَّابُ الرَّحِيۡمُ
"Ya Tuhan kami, jadikanlah kami orang yang berserah diri kepada-Mu, dan anak cucu kami (juga) umat yang berserah diri kepada-Mu dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara melakukan ibadah (haji) kami, dan terimalah tobat kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Penerima tobat, Maha Penyayang."
Saat salat Isya nanti Ibu akan membawa doa dalam surat Al Baqarah ayat 132 :
وَوَصّٰى بِهَآ اِبْرٰهٖمُ بَنِيْهِ وَيَعْقُوْبُۗ يٰبَنِيَّ اِنَّ اللّٰهَ اصْطَفٰى لَكُمُ الدِّيْنَ فَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ ۗ
"Dan Ibrahim mewasiatkan (ucapan) itu kepada anak-anaknya, demikian pula Yakub. “Wahai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini untukmu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim.”
Demikian jurnal doa Ibu hari ini. Setiap salat membawa doa yang berbeda agar salatnya khusyu. Itulah yang diajarkan guru Ibu. Semoga engkau juga bisa salat khusyu agar menjadi orang yang beruntung.
Selamat hari santri anak-anakku yang sedang mencari ilmu. Yuk, kita menyambung perjuangan para ulama dan dai terdahulu dan merengkuh masa depan untuk sebuah kehidupan yang terbebas dari segala bentuk penjajahan, demi kemuliaan dan kejayaan masa depan Islam.
Bogor, 22 Oktober 2024/19 Rabi'Ats-Tsani 1446 (130 hari menuju Ramadan) [My]
0 Comments: