Puisi
Ya Rasulullah, Ya Habiballah
Oleh. Muflihah Leha
Ya Allah, sampaikanlah selawat serta salam kami kepada kekasih-Mu
Junjungan kami nabi yang agung, nabi yang Engkau muliakan
Allahumma shalli'ala sayyidina Muhammad, ya Rabbi shalli alaihi wasallim
Berapa jarak antara kami dengan Baginda nabi
Kerinduan kami kepadamu
Semoga terus ada dan selalu terjaga
Hingga kelak kami bisa berjumpa denganmu
Insan mulia
Cahaya kasihmu menerangi seluruh alam semesta
Sebagai umat yang terakhir
Kami belum pernah berjumpa denganmu
Hanya kupandang dalam angan-angan
Hanya kudengar tentang keagunganmu, ketabahanmu, kesabaranmu dan ketakwaanmu
Betapa hebatnya engkau
Teladan bagi kami umat dalam mengarungi bahtera hidup
Onak duri pahit, manis, getir lika-liku kehidupan
Telah engkau rasakan
Kisah perjalanan hidupmu masyhur dan menggetarkan jiwa
Kisah duka dan bahagiamu amat menakjubkan
Seluruh alam memuji akhlak dan ketakwaanmu
Betapa sempurna dan mulia dirimu
Pahit, manis, suka dan duka dalam menyampaikan ajaran Islam
Membawa ajaran kebenaran
Pesan-pesan dari Allah sang pencipta kehidupan
Untuk semua manusia
Agar selamat hidupnya
Menyerahkan segalanya hanya kepada Allah
Betapa jauh jarak antara kami
Ajaran islam yang kau bawa
Kini telah sampai kepada kami.
Mukjizatmu Al-Qur'an yang suci
Engkau turunkan kepada kami
Jika ada umatmu yang merasa sedih
Engkau merasakannya
Seluruh rasa kesedihan yang dibebankan oleh manusia
Engkau jua telah merasakannya
Kesakitan yang paling dirasa sakit oleh manusia engkau pun telah merasakannya.
Bahkan sampai ujung kematianmu
ketika Allah memanggilmu
malaikat menjabut nyawamu,
Engkau masih memperdulikan umatmu
Engkau tahu umatmu tidak akan sanggup merasakan sakitnya sebuah kematian
Engkau rela merasakan sakitnya berlipat demi umatmu
Ya Allah ...
Sampaikanlah rindu kami kepada junjungan kami
Rindu, kami rindu akan kemuliaanmu
Kami rindu akan cintamu terhadap umatmu
Kami rindu akan pengorbananmu
Rindu tiada terperi
Menusuk dalam hati sanubari
Ya Habibana ...
Dengarlah rintihan hati kami, jeritan hati kami memanggil namamu
Ingin rasanya kuadukan semua keluhan yang kami rasa
Kami malu yang mengaku cinta kepadamu
Tetapi hanya sebatas kata
Kami tidak bisa berbuat apa-apa ketika umatmu di Palestina dibantai dan disiksa
Sungguh kami tidak berdaya
Saksikanlah
Saat kami menemukan kebuntuan
Seakan tidak ada lagi jalan untuk kami perbuat
Jerit tangis anak-anak
Darah berceceran
Tidak ada tempat ketenangan untuk beribadah
Sementara umatmu di sini, semakin gencar mengumbar maksiat, tidak peduli ketika makan enak, sesama saudara saling menghujat.
Sungguh kami tidak berdaya
Ya Rasulullah, ya Habiballah
kami rindu padamu
Kuadukan kegundahanku kepadamu
jadikanlah kami sebagai umatmu
Ya Rasulullah, ya habibana
Kuadukan masalah negeriku kepadamu
Dengan penuh keyakinan kami menyambut bisyarohmu
Ridailah kami menjadi umatmu yang kelak bisa berjumpa denganmu.
Aamiin aamiin ya robbal alamiin.
Purwokerto 11 September 2024
0 Comments: