OPINI
Kontroversi Lagu APT, Ada Campur Tangan Israel?
Oleh. Rida Nur Jannah
(Aktivis Dakwah Muslimah)
Memutuskan untuk tetap melanjutkan proyek lagu bersama penyanyi ternama Bruno Mars, -setelah dirinya mengalami konflik batin dan berbagai masalah- Rose Blackpink menyadari bahwa konten lagu tersebut akan menuai banyak kontroversi.
Bahkan keputusan Rose ini membuahkan hasil karena kesuksesan lagu komersial ini terbukti berhasil menduduki puncak tangga lagu Global Spotify dan juga berhasil memecahkan rekor streaming di Apple Music. Bahkan Rose dapat menembus Top 10 Billboard sebagai solois wanita.
Sebelum lagu ini rilis, Rose mengatakan, “Perjalanan pulang dari studio rekaman saat itu dipenuhi dengan kegelisahan yang mencekam. Saya terus mempertanyakan keputusan untuk menciptakan lagu yang mengangkat tema permainan alkohol," ungkapnya kepada berbagai media.
Lagu ini rilis ternyata berdekatan dengan masa ujian Skolastik Perguruan Tinggi (CSAT) di Korea Selatan atau dikenal juga dengan suneung. Ini menjadi salah satu alasan mengapa lagu ini diboikot di negara sang penyanyi itu sendiri. Karena lirik lagu "apateu" yang berarti apartemen, terus berulang dengan melodi yang sangat adiktif sehingga dianggap mengkhawatirkan para siswa.
“Saya khawatir lagu itu akan terngiang di kepala saya bahkan selama masa ujian," kata seorang siswa kepada Yonhap News. (bbc.com, 27/10/2024).
Sebelum lagu APT, ternyata ada begitu banyak lagu lain yang terlarang bagi para siswa calon peserta CSAT. Beberapa di antaranya adalah U R Man (SS501), Ring Ding Dong (SHINee), Dumb Dumb (Red Velvet).
Ini kerap disebut sebagai fenomena earworm, yaitu fenomena saat lagu atau melodi terus-menerus terngiang di kepala, tanpa disengaja. Lagu-lagu itu akan terus berputar dan akan membantu untuk menenangkan pikiran, tetapi bagi para siswa earworm ternyata merupakan ancaman bagi mereka, terutama bagi para siswa yang akan menghadapi masa ujian. Mereka akan dibuat tidak fokus dan hilang konsentrasi karena bayang-bayang dari lagu tersebut. Otomatis ini menjadi kekhawatiran bagi para orang tua yang putra-putrinya akan menjalani ujian.
Selain mengalami konflik batin, Rose Blackpink juga sempat mengalami tekanan dari berbagai pihak yang menganggap bahwa lagu APT ini adalah sebuah plagiat dari salah satu lagu Jepang. Menurut laporan dari Kbizoom 30/10/2024, para kritikus musik meneliti bahwa bagian chorus dari lagu ke-32, melodi dalam lagu APT terdengar sangat mirip dengan melodi lagu Sawai yang dimulai pada detik ke-41. Dan kemiripan melodi ini telah memicu perdebatan di kalangan penggemar musik dan para ahli musik. Namun, mereka telah memberikan pandangan yang berbeda. Mereka berpendapat bahwa kemiripan melodi saja tidak cukup untuk membuktikan adanya pelanggaran hak cipta.
Di sisi lain kementerian Malaysia juga melarang pemutaran lagu ini karena menganggap lirik dari lagu APT ini sangat jauh berbeda dengan budaya Malaysia, beliau khawatir ini akan mendorong para pemuda untuk berperilaku tertentu bagi mereka yang mendengarkan lagu ini. Kementerian Malaysia telah menyarankan kepada para orang tua, pendidik, dan masyarakat untuk tetap selalu waspada terhadap pengaruh budaya Barat.
Setelah berbagai kontroversi dan spekulasi yang beredar di masyarakat, ternyata ada alasan lain yang mencuat yang menyebabkan lagu ini banyak dicekal, yaitu tidak lain adanya fakta keterlibatan seorang komposer asal Israel Omar Fedi dalam penciptaan lagu ini. Hal ini semakin membuat perdebatan di kalangan pencinta musik K-pop, di mana para pendengar dan penggemar K-pop yang berpihak pada Palestina memandang kontribusi dan campur tangan Fedi ini adalah sebagai upaya normalisasi hubungan dengan Israel. Karena faktanya banyak K-popers yang beragama Islam, ini menjadi polemik di mana semua negara telah berupaya memboikot semua hal yang berhubungan dengan Israel.
Kita mengetahui bahwa serangan dan gempuran agresi militer Israel sampai detik ini belum juga usai dan belum ada solusi tepat untuk menghentikan genosida. Bahkan angka korban dari rakyat Palestina setiap hari terus bertambah. Seharusnya sebagai umat muslim dan dari sisi kemanusiaan, tak pantas kita mendukung apa pun yang berkaitan dengan Israel.
Negara pun sebaiknya lebih tegas mengambil peran untuk melindungi para pemuda dari upaya Barat meracuni pemikiran pemuda dalam bentuk lagu maupun tren dan budaya Barat yang akan merusak moral pemuda dan bangsa. Karena jika melihat arti dari lirik lagu APT sendiri secara tidak langsung menormalisasi hubungan di luar nikah dengan kata-kata rayuan yang menjebak para pendengar muda ikut merasakan isi lagu tersebut dan bahkan bisa sampai pada titik halu.
Terlebih kita mengamati para pemuda hari ini mudah sekali terjangkit FOMO (fear of missing out) dan juga jauhnya mereka dari ilmu agama membuat para pemuda tak paham akan jati diri mereka sebagai pemuda muslim. Bagaimana sikap mereka yang harusnya berempati dengan saudara muslim di Palestina.
Di sisi lain, hanya negara yang mampu merealisir segala bentuk peraturan yang diterapkan di tengah-tengah masyarakat. Negara seharusnya berperan aktif dalam penjagaan masuknya konten-konten budaya Barat. Terutama bagi negara mayoritas muslim, hari ini Barat terus menggencarkan dan memunculkan islamofobia untuk merusak generasi. Akibatnya para pemuda hari ini lebih senang mengadopsi tren dan budaya orang kafir daripada harus menaati aturan agama mereka yaitu syariat Islam. Tentu ini menjadi PR negara, para guru, dan para orang tua untuk tetap membimbing generasi kepada jalan yang diridai Allah.
Wallahualam bissawab. [Ni]
0 Comments: