Headlines
Loading...
Oleh: Rasmawati Asri 

Krisis kesehatan mental di kalangan generasi muda Indonesia semakin mengkhawatirkan. Di Bekasi, kasus bunuh diri seorang remaja menjadi gambaran nyata tentang kerentanan mental generasi ini . Beberapa faktor utama yang memengaruhi kondisi mental generasi muda termasuk pengangguran, ketidakpastian masa depan, serta dampak negatif teknologi (Kompas.com, 24-10-2024). 

Laporan menunjukkan bahwa 9,9 juta Gen Z di Indonesia tergolong pengangguran , memperparah beban sosial mereka. Tantangan lain seperti tekanan gaya hidup konsumerisme dan hedonisme semakin menjauhkan mereka dari kesejahteraan mental dan spiritual (RadarJogja.com, 23-10-2024).

Permasalahan ini muncul sebagai akibat dari sistem demokrasi dan kapitalisme yang berlaku di Indonesia. Sistem ini menciptakan tekanan ekonomi yang besar, ditambah biaya pendidikan yang mahal serta lapangan kerja yang terbatas. 

Selain itu, budaya materialisme dan FOMO (fear of missing out) yang didorong oleh teknologi dan media sosial menambah beban psikologis pada Gen Z. Mereka terdorong untuk terus mengejar gaya hidup yang jauh dari spiritualitas dan ketenangan batin.

Sistem demokrasi saat ini telah menjauhkan generasi muda dari solusi Islam yang sebenarnya mampu memberikan kedamaian jiwa dan kesejahteraan hidup. 

Sistem demokrasi ini justru melanggengkan eksploitasi ekonomi, ketidakadilan, dan gaya hidup yang merusak.

Namun, meskipun menghadapi tantangan besar, Gen Z memiliki potensi besar sebagai agen perubahan sosial. Tetapi, potensi ini seringkali tersia-siakan karena mereka tidak diarahkan pada perubahan hakiki yang sejalan dengan fitrah manusia, yaitu Islam yang kafah (menyeluruh). 

Dalam sistem Islam, aturan dan hukum sudah jelas ditetapkan untuk menjaga kesejahteraan individu dan masyarakat secara adil dan manusiawi. 

Islam telah memberikan solusi yang lengkap bagi manusia untuk mencapai kesejahteraan, baik di dunia maupun akhirat. Dalam pandangan Islam, krisis yang dialami Gen Z dapat diatasi dengan penerapan syariat Islam secara menyeluruh, yang mencakup aspek spiritual, sosial, dan ekonomi.

Pertama, pembinaan Kepribadian Islam: Gen Z harus dibina dengan ajaran Islam yang benar, yang tidak hanya menekankan ibadah ritual, tetapi juga aspek moral, sosial, dan ekonomi. Mereka harus diajarkan untuk memahami bahwa hidup bukan hanya tentang mengejar materi, tetapi juga tentang mencari ridha Allah dan berkontribusi untuk kebaikan umat.

Kedua, penerapan Sistem Ekonomi Islam: Islam menolak kapitalisme yang mengeksploitasi dan menciptakan ketimpangan sosial. Sistem ekonomi Islam berlandaskan pada prinsip keadilan, dimana distribusi kekayaan diatur agar tidak menumpuk pada segelintir orang. Zakat, sedekah, dan larangan riba merupakan beberapa instrumen penting dalam ekonomi Islam yang menjamin kesejahteraan masyarakat, termasuk mengatasi pengangguran dan kemiskinan.

Ketiga, partai Islam sebagai pembina generasi: penting adanya partai politik Islam yang berfungsi sebagai pembina generasi muda untuk menumbuhkan kepribadian Islam yang kuat. Partai ini akan menjadi agen perubahan yang mendorong terbentuknya sistem pemerintahan berbasis syariah Islam. Dengan demikian, Gen Z akan mendapatkan pendidikan politik yang benar, yang tidak hanya terfokus pada kekuasaan, tetapi juga pada tanggung jawab untuk membangun peradaban yang berlandaskan pada ajaran Islam.

Keempat, menjaga kesehatan mental dengan spiritualitas: dalam Islam, kesehatan mental tidak hanya dilihat dari segi fisik atau psikologis semata, tetapi juga dari keseimbangan spiritual. Menguatkan hubungan dengan Allah melalui ibadah dan amal salih, menjauhkan diri dari kebiasaan buruk seperti konsumsi berlebihan, serta menjaga pergaulan yang sehat, adalah langkah-langkah yang disarankan oleh Islam untuk mencapai ketenangan jiwa.

Kelima, penerapan Islam secara kafah: peraturan yang diterapkan bukan lagi hukum buatan manusia. Melainkan hukum dari Sang Ilahi Rabbi, syariat Islam dalam sistem Khilafah. Sehingga kesejahteraan dapat dirasakan oleh semua individu.

Gen Z saat ini berada dalam pusaran krisis mental dan sosial akibat sistem kapitalis yang menindas. Namun, potensi mereka sebagai agen perubahan tetapi besar jika diarahkan pada sistem kehidupan Islam yang menyeluruh.

Penerapan Islam kafah adalah solusi terbaik untuk membangun kembali peradaban yang adil dan sejahtera, serta menjaga kesehatan mental dan spiritual generasi muda. 

Hanya dengan sistem Islam yang berlandaskan pada hukum Allah, Gen Z dan seluruh umat manusia akan mendapatkan kedamaian sejati. Wallahualam. [ry].

Baca juga:

0 Comments: