surat pembaca
Mengatasi Kesulitan Ekonomi dengan Keimanan
Oleh. Ummu Alvin
Masalah perekonomian adalah faktor penting dalam kehidupan keluarga. Saat ini kesulitan hidup yang dihadapi oleh masyarakat kelas menengah ke bawah sudah demikian berat. Masyarakat bawah kesulitan mencari pekerjaan, pengangguran makin meningkat, ditambah dengan bayang-bayang PHK buruh pabrik. Selain itu kebutuhan hidup juga semakin meningkat, harga bahan pokok cenderung naik, tarif dasar listrik dan BBM juga selalu mengalami kenaikan. Ditambah lagi dengan pajak yang tinggi. Singkatnya, kesulitan hidup ini menjadikan tingkat kemiskinan di negeri kita menjadi semakin akut.
Berdasarkan laporan Program Pembangunan PBB pada hari Kamis (17/10/2024) lebih dari satu miliar orang hidup dalam kemiskinan akut di seluruh dunia. Setengah dari jumlah tersebut, anak-anak yang paling terkena dampaknya. Walaupun setiap tahunnya dunia memperingati hari Pengentasan Kemiskinan Internasional pada tanggal 17 Oktober, tidak menjadikan masalah kemiskinan dapat langsung terselesaikan. Momen ini hanya dijadikan sebagai bahan perenungan saja serta kurang aksi nyata dari para penguasa di berbagai belahan dunia terutama negara-negara dunia ketiga (Beritasatu.com, 17/08/2024).
Masalah kemiskinan yang terstruktur ini merupakan buah dari penerapan sistem kapitalis dimana para pemilik modal yang berkuasa menentukan kebijakan yang tentunya menguntungkan diri mereka, sementara rakyat diabaikan bahkan harus berjuang sendiri. Sistem kapitalis ini membuat negara tidak hadir dalam mengurus rakyat. Apalagi ukuran kesejahteraan sebuah negara di lihat dari laporan pendapatan perkapita yang besifat kolektif, tidak mungkin menggambarkan kesejahteraan yang nyata.
.
.
Menjadikan Islam sebagai Solusi
Penerapan sistem ekonomi Islam kafah mampu mengentaskan kemiskinan. Islam adalah sistem dari Allah yang memberi solusi atas persoalan manusia termasuk kemiskinan. Penerapan sistem ini akan menjamin kesejahteraan setiap individu. Islam mewajibkan pemimpin atau kepala negara berperan dan bertanggung jawab sebagai raa’in yang memenuhi dan melindungi kebutuhan rakyatnya.
Sistem ekonomi Islam yang sempurna memiliki jaminan agar kemiskinan bisa diselesaikan. Beberapa hal perlu dilakukan menurut Islam yaitu: Pertama, negara menjamin terpenuhinya kebutuhan primer masyarakat. Hal itu dilakukan dengan mewajibkan laki-laki mencari nafkah untuk keluarganya. Apabila tidak bisa, kewajiban itu diserahkan pada kerabat dekat. Jika tidak ada kerabat dekat, baru akan diambil alih oleh negara. Masyarakat yang kaya akan didorong untuk membantu rakyat miskin. Mereka melakukannya atas dorongan keimanan.
Kedua, Islam akan membagi kepemilikan menjadi tiga, yaitu individu, umum, dan negara. Individu bebas mendapatkan harta asalkan caranya tidak melanggar hukum syarak. Kepemilikan umum, seperti sumber daya alam, akan dikelola negara dan hasilnya dikembalikan kepada rakyat. Pihak swasta dilarang memilikinya. Kekayaan negara akan dikelola oleh negara untuk keperluan kenegaraan.
Ketiga, negara wajib mendistribusikan kekayaan secara merata, seperti memberikan tanah pada siapa saja yang mampu mengelola.
Keempat, pembangunan ekonomi akan bertumpu pada sektor riil. Dengan begitu, kekayaan yang ada itu asli, bukan sesuatu yang tidak ada, tetapi diada-adakan.
Semua cara tadi hanya bisa dilakukan dalam sistem Islam yang sempurna. Mustahil bisa dilakukan dalam sistem kapitalisme. Oleh karena itu, sebagai seorang muslim sudah sewajarnya kita kembali pada Islam yang menyeluruh. [My]
0 Comments: