Headlines
Loading...
Oleh. Hanif Eka Meiana

Tak pernah terpikir dalam benakku sebelumnya, bahwa aku akan jadi salah satu yang menyampaikan nasehat dan kebenaran Islam kepada orang lain. Dahulu, kala aku duduk di bangku SMK, setidaknya ada tiga cita-cita yang kupilih saat tes bakat minat. Yakni menjadi akuntan, pustakawan dan menjadi ustazah. Cita-cita terakhir hanya melintas dalam benakku kala itu. Kupikir itu keren dan bernilai ibadah di sisi Allah Swt. 

Alhamdulillah semua terwujud walau ada yang belum sempurna. Aku pernah merasakan bekerja sebagai akuntan. Aku menjadi pustakawan di perpustakaanku sendiri walau masih terbatas di grup telegram. Sedang untuk mencapai tataran ustazah memang belum sepenuhnya. Aku masih jauh dari kata sempurna. Mungkin sebutannya bukan ustazah tetapi pengemban dakwah. Kata adikku, sebutan ustazah memiliki bobot yang lebih besar, ia harus menguasai beberapa kitab, fasih berbahasa Arab, dan paham Islam secara kafah. 

Keterlibatanku dalam kajian Islam kafah bermula dari papaku yang bergabung dalam sebuah jemaah. Beliau kerap kali keluar di malam hari. Untuk mengaji, katanya. Walau kami tak paham apa yang dikaji, tetapi bagi kami kala itu rasanya tak wajar jika mengaji sampai malam hari. Sampai-sampai aku, Mama, dan adikku berpikir yang tidak-tidak. Namun setelah itu, kami sekeluarga bergabung dalam jemaah dakwah. Aku mengenal Islam lebih dalam saat di kampus. Saat itu tahun 2012, aku ditawari mengkaji Islam kafah. Sejak saat itu, aku belajar Islam serta mendakwahkannya hingga kini.

Menjalani prosesnya tentu tak mudah, aku sering terlambat memahami dibandingkan teman-teman kelompok kajian (halqoh) awalku. Aku sering tertidur saat kajian, selalu mengeluh kala diajak untuk kontak ke kampus lain. Bahkan, aku pernah menangis karena tidak mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh musrifahku. Malu rasanya kalau tertinggal dari teman, saat teman satu tim kajian menjadi guruku (musrifah).

Namun, aku berusaha untuk bertahan, menempa diri, belajar lebih baik lagi dan merasakan nikmatnya mengkaji Islam dan berdakwah. Alhamdulillah, buah dari kesabaran mengantarkanku menjadi bagian dari pengemban dakwah. Sedikit demi sedikit aku mendapatkan amanah untuk mengisi kajian. Mulai dari anak-anak prabaligh, remaja, hingga ibu-ibu. Walau pernah merasa terbebani tetapi kini aku mulai menikmatinya. Amanah itu menempa diriku menjadi orang yang lebih baik lagi. 

Aku berusaha agar mampu menerima perbedaan, mengenal berbagai karakter orang, berupaya membantu memberikan solusi dan nasehat kepada subjek dakwah, berani tampil di depan, belajar berbagai keahlian yang menunjang dakwah, bergabung dalam komunitas sefrekuensi, dan lain sebagainya. Alhamdulillah banyak hikmah yang didapatkan. Bertambah rasa syukur, bertambah ilmu, dipermudah dalam beberapa urusan, hati menjadi lebih tenang, berkumpul dengan orang-orang saleh, serta berkesempatan untuk menambah amal saleh.

Bagiku, Islam adalah agama yang sempurna dan sistem hidup yang lengkap. Islam mengatur seluruh aspek kehidupan. Semua ada solusinya dalam Islam. Di saat banyak orang belum sepenuhnya mengenal Islam dan mendapat stigma negatif tentang Islam, maka menjadi sebuah kewajiban bagi setiap muslim untuk mendakwahkan Islam kepada sesamanya. Menyampaikan kebenaran dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menerapkan hukum-hukum dari sang Pencipta. 

Berbagai penistaan terhadap Allah dan Rasul-Nya mencapai tahap yang memprihatinkan, beberapa umat Islam di negara-negara lain mengalami penyiksaan yang brutal. Tentu kita tidak bisa hanya berdiam diri saja. Generasi dirusak oleh berbagai pemikiran sesat, umat Islam dibuat takut dengan agamanya sendiri dan berbagai kemaksiatan telah secara terang-terangan ditampakkan dalam sistem saat ini. 

Untuk itu, kita harus menjadi bagian dari orang-orang yang membela agama Allah. Beramar ma'ruf nahi munkar, menyampaikan kebenaran Islam, membongkar makar penjajah, berjuang lewat dakwah pemikiran untuk mencerdaskan umat dan menyampaikan opini Islam. Terus berdakwah secara berjemaah hingga umat sendiri yang meminta dipimpin dan diatur oleh Islam. Insyaallah kemuliaan Islam dapat kita raih kembali, keberkahan akan turun baik di langit dan di bumi, serta Allah memberikan ridanya kepada mereka-mereka yang berjuang untuk Islam. 

Semoga, aku istikamah di barisan para pejuang Islam. Amin. [My]

Klaten, 22 November 2024

Baca juga:

0 Comments: