Headlines
Loading...
Oleh. Dian Riana Sari

Sahabatku, masih adakah ingatan kita tentang Palestina? Tepat satu tahun berlalu Palestina dibombardir penjajah laknatullah Israel. Sudah puluhan ribu nyawa hilang akibat dari penjajahan ini. Anak-anak, wanita, penduduk sipil jadi korban kebiadabannya. 

Tapi pada kenyataannya dunia saat ini tetap membisu tak ada upaya. Pemimpin negeri-negeri muslim di sekitarnya pun diam tak ada tindakan untuk menghentikan genosida ini. Mereka hanya melihat kebiadaban di depan matanya. Anak-anak kehilangan ibunya, istri kehilangan suami dan anaknya, orang tua kehilangan anaknya tak membuat pemimpin saat ini tergerak untuk bersatu dan menurunkan militernya untuk menghentikan dan melawan penjajah. 

Hari-hari demi hari harus dilewati dengan dentuman bom yang memporak porandakan seluruh bangunan dan juga menghilangkan nyawa saudara kita disana. Bantuan yang sulit masuk ke kesana, semua akses ditutup oleh penjajah laknatullah itu. Sungguh memilukan ketika umat rasulullah yang seharusnya menjadi umat terbaik satu tubuh, kuat namun harus ditindas.

Sedangkan kita di sini masih bisa tertidur nyenyak, makan enak. Sedangkan saudara kita disana harus berjibaku melawan penjajah tanpa rasa takut. Hidup di bawah bayang-bayang kematian tapi tak menjadikan mereka gentar untuk memilih memperjuangkan tanah kaum muslimin. Justru mati syahid adalah cita-cita mereka.

Umat Rasulullah sejatinya adalah satu tubuh, ketika satu sakit yang lain ikut merasakan. Begitulah perumpamaan yang Rasulullah sampaikan. Kita di sini masih bisa memberikan dukungan untuk saudara kita di Palestina. Tidak lupa pula doa selalu kita panjatkan untuk mereka.

Tidak lupa untuk berupaya memboikot produk-produk yang terafiliasi dengan penjajah. Agar upaya kita ini bisa menjadi hujjah di hadapan allah kelak di akhirat. Serta ikut berjuang bersama untuk mengembalikan institusi Islam yang menjadi pelindung seluruh umat. Dengan bersatunya kaum muslimin dalam naungan sistem Islam inilah, darah kaum muslimin akan terjaga dan terlindungi. [My]

Baca juga:

0 Comments: