OPINI
Palestina Membutuhkan Bantuan Nyata
Oleh. Ermawati
Palestina masih dengan kondisi yang sama, penjajahan Zionis masih berlansung terhadap Palestina, serta kembali menelan banyak korban. Anak-anak sekolah tak berdosa pun menjadi target serangan. Rusaknya sekolah-sekolah, banyaknya guru yang syahid membuat anak-anak Palestina tidak lagi mendapatkan pendidikan yang layak, sarana prasarana layak dan kurikulum yang layak. Ini sungguh bentuk kekejian yang nyata.
Israel melakukan serangan di Palestina sejak 7 Oktober 2023. Namun, belum ada tanda-tanda berakhir sampai saat ini dan ini mengakibatkan lebih dari 11.825 pelajar tewas, menurut laporan Kementerian Pendidikan Palestina pada Selasa (29/10/2024) lalu. Pelajar yang terbunuh tersebut tidak hanya yang ada di Gaza, melainkan di Tepi Barat. Pembunuhan terhadap anak usia sekolah mencapai 11.057 jiwa dan lebih dari 16.897 lainnya terluka. Pada kalangan mahasiswa, sebanyak 681 orang terbunuh dan 1.468 orang lainnya luka-luka, sebagaimana dilansir Anadolu Ajansı, Jumat (1/11/2024), ini yang diungkapkan oleh Kementerian Pendidikan Palestina. (detik.com, 1/11/2024)
Di balik perang ada miliaran dolar pajak AS dikirim ke Israel hanya untuk mendanai perang yang berlangsung terhadap Palestina, ini ada dalam laporan terbaru dari The National Interest. Keputusan pemerintahan Biden untuk mengirim sistem pertahanan rudal THAAD dan 100 personel AS untuk membantu mengoperasikannya menandakan peningkatan dukungan AS untuk Israel selama perang multi-front. The National Interest pada jumat, 1 november 2024 melaporkan bahwa biaya yang terkait dengan dukungan ini meningkat dengan cepat, dan menempatkan pasukan AS di tanah Israel meningkatkan risiko keterlibatan langsung Amerika dalam perang. (dunia.tempo.co, 3/11/2024).
Miris, dunia tetap tidak memberikan bantuan nyata pada Palestina, sebab jika hanya kecaman semata, nyata-nyata tak mampu menghilangkan penjajahan itu. Disisi lain AS terus memberikan dukungan kepada Zionis demi mengalahkan Palestina. Padahal mereka lebih banyak mengeluarkan senjata dan Palestina tidak banyak punya senjata, namun tetap tidak dapat dikalahkan, inilah bantuan Allah Swt. untuk kaum muslim.
Dunia dalam skala besar saja tidak peduli, ditambah para penguasa negeri muslim juga masih tetap mati rasa dan menutup mata juga telinga. Tak tergerak hatinya untuk memobilisasi pasukan militernya untuk berjihad membebaskan Palestina. Pengkhianatan mereka terhadap muslim Palestina semakin nyata, padahal Rasulullah saw. bersabda bahwa umat Islam adalah satu tubuh, umat Islam adalah saudara.
Semua hasil dari sistem sekuler-kapitalisme yang telah mematikan makna persaudaraan karena iman dan Islam. Manusia dibuat lebih mencintai kedudukan dan kekuasaan dari pada nasib saudaranya. Ikatan nasionalisme yang lahir darinya juga telah menghilangkan kepedulian karena ikatan akidah Islam. Sehingga umat harus dibangun kesadarannya akan akar persoalan dan solusi hakiki untuk membebaskan Palestina, tidak cukup hanya dengan kecaman semata. Umat harus mendorong penguasa negeri muslim untuk memobilisasi pasukan militer mereka untuk berjihad melawan Zionis. Yang pasti penjajahan wilayah muslim tak akan terjadi jika umat memiliki pelindung yaitu Khilafah Islamiah.
Umat Islam harus berdakwah dan berjuang untuk membangun kesadaran akan kebutuhan adanya Khilafah dan berjuang bersama untuk menegakkannya. Dengan sistem Islam pengaturan kehidupan akan berjalan sesuai dengan fungsinya masing-masing, dan tidak akan ada lagi penderitaan yang dirasakan kaum muslim, akan terjamin keamanan dan kesejahteraan umat Islam. Sebab sepanjang sejarah penerapan syariat Islam maka tidak ada satu darah kaum muslim yang ditumpahkan. Allah Swt. pun mengancam orang yang menghilangkan nyawa seorang mukmin dengan ancaman yang sangat keras: “Siapa saja yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, balasannya ialah neraka jahanam. Dia kekal di dalamnya. Allah murka kepadanya, mengutuknya dan menyediakan baginya azab yang besar.” (QS. an-Nisa : 93).
Dalam sirah diceritakan ketika ada seorang pedagang muslim yang dibunuh beramai-ramai oleh kaum Yahudi Bani Qainuqa, sebab membela kehormatan seorang muslimah yang disingkap pakaiannya oleh pedagang Yahudi. Ketika kabar ini sampai pada Rasulullah, maka Rasulullah segera mengirim para sahabat dan pasukan kaum muslim untuk memerangi mereka dan mengusir mereka dari Madinah setelah mengepung perkampungan mereka selama kurang lebih 15 malam.
Rasulullah sebagai kepala negara kala itu di Madinah, selalu melindungi setiap tetes darah kaum muslim, begitupun para Khulafaur Rasyidin dan Khalifah setelahnya. Mereka melakukan perlindungan yang luar biasa agar kaum muslim bebas dari ancaman dan gangguan. Alhasil umat hidup tenang di mana pun mereka berada. Wallahualam bissawab. [Hz]
0 Comments: