OPINI
Umat Tak Bisa Bersuara Selama Kapitalisme Berkuasa
Oleh. Dewi Khoirul
Dari ujung barat sampai ke ujung timur bumi ini, sepertinya tak ada yang tak mengetahui kasus genosida terhadap muslim di Palestina. Beritanya santer, dapat kita ketahui melalui medsos masing-masing. Namun terjadi perbedaan cara pandang dalam menilai peristiwa tersebut.
Sebenarnya, tanpa kita berpikir atau memandang secara ideologi tertentu, secara manusiawi, setiap jiwa yang memiliki hati nurani akan merasakan betapa kejam dan bengisnya Zionis Yahudi. Hati nurani akan merasakan kesedihan mendalam atas kejadian yang menimpa muslim Palestina.
Sebagaimana dua karyawan Microsoft yang memiliki empati kepada muslim Palestina, tetapi apa yang mereka dapatkan? Justru mereka dipecat oleh pihak Microsoft secara sepihak karena menyelenggarakan acara peringatan bagi warga Palestina yang tewas di Gaza selama perang Hamas—Israel. Mereka berdua dituduh tanpa izin dalam penyelenggaraan acara tersebut. Namun, kedua karyawan itu membantahnya (Okezone, 29/10/2024).
Inilah wajah asli sistem kapitalisme yang diterapkan di seluruh negeri. Pihak yang kuat membantai pihak yang lemah. Keadilan juga tidak akan didapatkan selama mereka tidak mendukung keberlangsungan sistem yang ada. Kejadian tersebut berbanding lurus dengan semua peristiwa yang terjadi di Gaza Palestina, di mana serangan demi serangan Israel yang tiada hentinya terus dilancarkan untuk membumihanguskan kaum muslimin dan negeri Palestina.
Bukan rahasia lagi jika Zionis terus melakukan genosida, namun senjata mereka seakan tak pernah habis. Itulah hadiah terindah untuk Zionis dari tuan mereka yakni Amerika Serikat, karena keteguhannya memendam api kebencian kepada kaum muslim dan keteguhannya membantai muslim Palestina tanpa memedulikan jerit pilu anak-anak Palestina yang kehilangan orang tua dan saudaranya, padahal sebenarnya mereka pun menghadapi kondisi yang sama.
Suara muslim di seluruh dunia untuk membebaskan Palestina tidak didengar dan diindahkan karena besarnya suara itu jelas tidak menguntungkan kapitalisme yang sedang berkuasa di dunia saat ini. Justru kapitalisme sedang berusaha membuktikan pada dunia bahwa ideologinya tengah menjadi penguasa dunia, sementara musuh terbesarnya adalah ideologi Islam. Sehingga selama sistem kapitalisme berkuasa, maka takkan ada keadilan, takkan ada keamanan dan kesejahteraan untuk umat manusia sedunia.
Termasuk kasus pemecatan dua karyawan Microsoft tersebut, karena telah jelas kedua karyawannya berempati kepada umat muslim Palestina, maka jika tidak segera disikat akan membahayakan eksistensi sistem kapitalisme yang diemban pihak Microsoft.
Dalam Al-Qur'an, Allah Swt. menerangkan bagaimana kaum Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah rida terhadap kaum muslimin sampai kaum muslimin mengikuti sistem dan agama mereka. Dan jika kaum muslimin mengikuti keinginan mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadanya, maka tidak akan ada pelindung dan penolong dari Allah (QS. Al-Baqarah ayat 120).
Sungguh tak ada jalan lain untuk lepas dari semua permasalahan tersebut, kecuali kembali kepada sistem Islam kafah, yang akan menebarkan rahmat ke seluruh alam, menyelamatkan muslim Palestina, termasuk memberikan kesejahteraan bagi semua umat. Dalam sistem Islam, penguasa itu ibarat pengembala yang akan menjaga dan melindungi setiap gembalaannya dari serangan dan amukan musuh dan akan mengurus secara detail kehidupan mereka.
Seorang pemimpin muslim atau yang disebut Khalifah, dia akan menjalankan tugas dan fungsinya secara baik karena ketaatannya kepada Allah Swt. dan ketakutannya akan ancaman yang berat jika melalaikannya. Sebagaimana termaktub dalam Al-Qur'an surat Shad ayat 26, Allah Swt. berfirman:
يَا دَاوُودُ إِنَّا جَعَلْنَاكَ خَلِيفَةً فِي الْأَرْضِ فَاحْكُمْ بَيْنَ النَّاسِ بِالْحَقِّ وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوَىٰ فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَضِلُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ بِمَا نَسُوا يَوْمَ الْحِسَابِ
Artinya, “Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.” (QS Shad [38]: 26)
Wallahualam bissawab. [Ni]
0 Comments: