OPINI
Wanita Mulia Hanya dengan Islam
Oleh. Dewi Humairah
Ada hadis Nabi yang sangat populer berbunyi "Addunya mata'un wa khairu mata'iha al-mar'atus shalihah", yang artinya "Dunia adalah perhiasan dan perhiasan terbaik adalah wanita salihah".
Saat ini, makna perhiasan dari hadis Nabi di atas menjadi salah penafsiran, karena perempuan saat ini dijadikan alat untuk mendapatkan materi sebanyak-banyaknya.
Deputi Bidang Kementerian PPPA Lenny N Rosalin mengungkapkan bahwa perempuan punya potensi besar untuk berkontribusi terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) suatu negara, ini bila mereka diberdayakan. Menurutnya, pemerintah Indonesia telah berhasil menurunkan angka kemiskinan dalam dua dekade terakhir, dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi 5,8%. Meskipun demikian, Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan dalam pemberdayaan perempuan dan peningkatan kesetaraan gender.
Maka dari itu, pemerintah Indonesia akan terus berusaha mengambil tindakan afirmatif untuk meningkatkan perekonomian perempuan. Salah satunya melalui lima arahan Presiden, termasuk poin peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan yang berperspektif gender. (antaranews.com, 17 Maret 2024)
Memang saat ini kemiskinan terjadi di mana-mana. Antara si kaya dan si miskin, kesenjangannya juga semakin lebar. Saat ini angka kelaparan di Indonesia menduduki peringkat ketiga. Walaupun berbagai upaya sudah diupayakan, namun faktanya kesejahteraan masih jauh dari yg diharapkan.
Mengapa demikian? Karena sejatinya ketika kita runtut sumber utama kemiskinan adalah pada sistem kapitalisme yang diadopsi saat ini. Sesuai ciri khasnya, sistem kapitalisme melihat segala sesuatu hanya berdasarkan cara pandang banyaknya materi yang didapatkan tanpa melihat halal ataupun haram. Rakyat yang seharusnya diperhatikan, malah diabaikan.
Melihat ciri khas ini saja kita bisa langsung menyimpulkan bahwa sistem ini tidak akan pernah berhasil mewujudkan kesejahteraan. Karena sampai saat ini berbagai ide-ide penyelesaian kemiskinan bermunculan, tapi faktanya masih jauh dari kata rakyat sejahtera.
Solusi yang diberikan kapitalisme juga terlihat tidak menyelesaikan sampai ke akarnya. Seperti salah satu solusi yang diusulkan pemerintah, yaitu dengan menjadikan perempuan sebagai salah satu garda terdepan dalam pengentasan kemiskinan dengan bekerja, berkarya ataupun masuk ke dunia politik.
Apa benar dengan perempuan terjun seperti ini mampu menyelesaikan masalah? Faktanya malah menambah masalah. Karena ketika perempuan didorong keluar dari fitrahnya, dengan iming-iming kesuksesan ala kapitalisme, ditambah laki-laki yang tidak mendapatkan lapangan pekerjaan, hal ini membuat masalah baru di dalam rumah tangga.
Berbeda dengan aturan Islam. Islam adalah rahmatan lil a'lamin. Semua diatur sesuai standar syariat Islam, termasuk mengatasi masalah kemiskinan. Sebab Islam hadir untuk membawa kebahagiaan, bukan kesengsaraan sebagaimana yang diberikan oleh sistem kapitalis.
Islam menetapkan seorang pemimpin atau kepala negara sebagai raa'in untuk memenuhi kebutuhan rakyat dengan aturan sistem Islam yang kafah, bukan setengah-setengah. Islam memberikan ukuran kesejahteraan pada individu per individu tanpa harus menjadikan perempuan sebagai ajang kemanfaatan materi.
Perempuan begitu dimuliakan dalam Islam. Islam memberikan kedudukan yang begitu mulia pada perempuan. Tugas perempuan bukan untuk mencari materi sebagaimana tujuan kapitalis namun Islam memberikan peran pada perempuan yang begitu istimewa. Tugas utama perempuan adalah menjadi Umm warabatul bait (pengatur urusan rumah tangga). Selain itu, perempuan juga diberikan hak untuk menjadi apa pun selama kewajiban yang ada sudah ditunaikan.
Sejatinya begitu indahnya Islam dalam memberikan pengaturan pada umatnya, namun masih banyak yang mengabaikan aturan-Nya yang begitu istimewa. Jika kita menelaah dan mengamalkan surat cinta-Nya (Al-Qur'an) dengan baik, pasti akan memberikan kehidupan yang lebih baik, terlebih untuk kehidupan di akhirat nanti.
Wallahualam bissawab. [My]
0 Comments: