Headlines
Loading...
Oleh. Eka Suryati

SSCQMedia.Com- Mendengar kata berdakwah, orang akan segera membayangkan para ulama, kyai, ustaz yang naik ke mimbar lalu berceramah menyampaikan ajaran-ajaran Islam. Hal yang disebutkan tadi, tidaklah salah. Karena tugas mereka adalah berdakwah, menyampaikan ajaran Islam dan meyakinkan kepada umat akan kebenaran ajaran Islam itu sendiri. 

Namun, tugas berdakwah tidak hanya menjadi tugas dan kewajiban para ulama dan ustaz saja. Berdakwah merupakan bagian tak terpisahkan dalam Islam. Dan setiap individu, harus menjadi pejuang Islam. 

Setiap orang, harus berdakwah demi Islam yang jaya. Kita harus ingat, bahwa Islam adalah agama terakhir yang diturunkan dan menjadi satu-satunya yang telah diridhoi oleh Allah. Sebagai satu-satunya ajaran yang masih murni ketauhidannya, tentunya banyak yang tidak suka akan kehadirannya. Butuh strategi dakwah dalam memperjuangkan kejayaan Islam.

Lalu, kalau ditanya sudah sejauh mana diri ini berjuang, dan sampai tahap mana perjuanganmu membela Islam? Maka secara jujur aku katakan, belum banyak berjuang untuk Islam. Masih tertatih-tatih untuk memperjuangkannya. Karena sadar, diri ini juga masih belajar dan terus belajar. Namun, sambil belajar untuk mengupgrade diri, maka tetap harus melakukan dakwah di mana pun dan kapan pun juga.
 
Kita tahu Islam adalah mutlak kebenarannya. Islam juga sudah sempurna. Bahkan Islam adalah satu-satunya agama yang diridhai Allah. Namun, mengapa justru ajarannya banyak yang tidak mau menerapkan dalam kehidupan sehari dan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara? Lalu dimana-mana selalu ada umat Islam yang tertindas? 

Mengapa Allah tak kunjung memenangkan Islam? Hal ini terkait takdir, hikmah, dan peran umat dalam dakwah. Kita bisa mengambil hikmahnya. Mungkin, Allah akan memenangkan Islam pada waktu yang tepat. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
"Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut mereka, tetapi Allah sempurna cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir membencinya." (At-Tahrim: 8)

Artinya, Islam pasti akan menang. Kapan menangnya itu masih menjadi rahasia Allah. Lalu, kita juga dapat mengaitkan dengan ujian dan kesabaran umat Islam atas perjuangannya menyebarkan, membela Islam itu sendiri.

Kita sebagai hamba Allah, hanya bisa dan selalu berusaha, mengupayakan kemenangan Islam. Namun, kita tak bisa menuntut kemenangan itu sendiri. Bagi Allah, amatlah mudah memenangkan umat Islam. Namun, sudahkah kita berupaya meraih kemenangan itu? Karena Allah juga ingin melihat sejauh apa perjuangan kita dan keinginan kita meraih kemenangan dan kejayaan Islam. 

Apakah dengan berleha-leha kita berharap Islam akan bangkit? Apakah dengan tunduk pada sistem yang tidak islami kita berharap meraih kebahagiaan? Lihatlah telah nampak kerusakan dimana-mana, karena sistem Islam ditiadakan. Sistem sekuler yang memisahkan kehidupan sehari-hari dengan agama (Islam) itulah biang kerok hancurnya peradaban manusia pada umumnya dan umat Islam secara khusus. Dan kita larut, terlena oleh sistem yang ada.

Untuk meraih kemenangan dalam perjuangan dakwah Islam, ada beberapa langkah strategis yang perlu dipersiapkan. Langkah pertama adalah menguatkan pemahaman umat tentang sistem Islam. Hal ini penting untuk memperkenalkan dan menerapkan sistem Islam secara menyeluruh dalam kehidupan masyarakat, baik dalam hal sosial, ekonomi, hukum, maupun politik. Hal ini bertujuan untuk menggantikan sistem sekularisme yang telah lama diterapkan di banyak negara, yang memisahkan agama dari kehidupan sehari-hari. Sistem Islam memberikan solusi menyeluruh bagi kehidupan manusia, yang mengatur hubungan dengan Allah, sesama manusia, dan dirinya.

Langkah kedua adalah mewujudkan regenerasi dakwah. Untuk mencapai kemenangan dakwah, kita harus mempersiapkan generasi muda yang memiliki pemahaman yang kuat tentang agama dan mampu menerapkan ajaran Islam dengan baik. Regenerasi dakwah ini melibatkan pendidikan agama yang tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga praktik hidup Islami yang sesuai dengan tantangan zaman.

Mengajarkan para pemuda untuk menjadi dai yang efektif, baik di dunia nyata maupun dunia maya, adalah langkah penting dalam memperluas jangkauan dakwah.

Langkah ketiga adalah memanfaatkan media sosial. Di era digital ini, media sosial menjadi sarana dakwah yang sangat potensial. Platform seperti Instagram, YouTube, Twitter, dan TikTok, dapat digunakan untuk menyebarkan pesan-pesan dakwah Islam dengan cara yang menarik dan relevan bagi generasi muda. Menggunakan video pendek, infografis, dan artikel yang mudah dipahami bisa menjadi metode efektif untuk menjangkau audiens yang lebih luas. 

Dengan strategi ini, dakwah Islam akan lebih efektif dan dapat meraih kemenangan yang diharapkan, membawa perubahan positif di masyarakat dan mengatasi pengaruh sistem sekularisme yang ada. [US]


Kotabumi, 14 Desember 2024

Baca juga:

0 Comments: