Headlines
Loading...

Oleh. Tami Faid

SSCQMedia.Com-
Saat ini tengah marak generasi muda yang melakukan tindakan kriminalitas terhadap orang tua. Media viral dihebohkan berita pembunuhan orang tua yang dilakukan oleh anak sendiri. Terlansir di suara.com, seorang remaja berinisial MAS berusia 14 tahun telah melakukan penusukan terhadap ayah, nenek, dan ibunya dengan pisau di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan. Penusukan ini membuat ayah dan neneknya meninggal dunia sedangkan ibunya terluka parah dan dirawat di rumah sakit. MAS ditangkap dan diamankan di Polsek Cilandak. (30-11-2024). Peristiwa ini adalah contoh salah satu kasus rusaknya perilaku generasi saat ini. Generasi yang memiliki sifat brutal, kejam, dan tidak memiliki rasa belas kasih terhadap orang tua. Sungguh miris. 

Faktor-faktor Tindakan Pembunuhan

Ada beberapa faktor utama anak melakukan pembunuhan yaitu :
1. Adanya pelecehan dan kekerasan dalam lingkungan keluarga.
 Ketika anak mendapatkan perlakuan kekerasan dari orang tua, anak merasa sakit hati sehingga membunuh adalah salah satu cara mengobati penderitaan. 
2. Adanya gangguan mental.
 Anak merasa depresi dan cemas akibat tindakan kekerasan orang tua sehingga tidak bisa membedakan realitas dan delusi. 
3. Motif ekonomi. 
Anak-anak membunuh orang tua karena anak ingin mendapatkan harta warisan. 
4. Emosi. 
Tidak bisa menahan emosi. 
5. Pengaruh lingkungan sosial dan budaya.
 Pengaruh media yang buruk mempengaruhi cara anak-anak memandang hubungan mereka dengan orang tua. 

Faktor-faktor ini membuktikan bahwa kapitalisme sekuler adalah sistem yang bobrok yang membuat generasi berpikiran pragmatisme dan melakukan tindakan secara emosional. 

Dampak Kapitalisme

Sistem kapitalisme sekuler adalah paham yang memisahkan agama dari kehidupan dan paham yang hanya mementingkan keuntungan materi saja. Akibat penerapan sistem kapitalisme sekuler di negeri ini, banyak generasi berperilaku buruk. Sebab, sistem sistem ini melahirkan manusia yang miskin iman, tidak mampu mengontrol emosinya, rapuh jiwanya serta merusak pandangan terhadap keluarga. Sehingga, generasi cenderung tidak hormat dan durhaka terhadap orang tua. Mereka jauh dari nilai-nilai agama. Standar halal haram diabaikan. Mereka tidak memahami bahwa setiap perbuatannya akan dipertanggungjawabkan kelak di akhirat. 

Peran Orang Tua

Orang tua dalam mendidik anak-anaknya sangatlah penting untuk membentuk karakter anak. Namun, dalam sistem kapitalisme sekuler para orang tua cenderung mendidik mereka dengan menekankan materi. Mereka  menganggap materi itu penting. Keberhasilan dicapai jika seseorang memiliki harta banyak sehingga para orang tua memilih pendidikan yang berorientasi materi. Mereka tidak mengenalkan pendidikan  agama secara mendalam tentang aturan-aturan dalam agama mana yang diperbolehkan dan mana yang tidak diperbolehkan. Para orang tua itu sendiri juga menjauhkan dirinya dari nilai-nilai agama. Hal ini membuat generasi berperilaku liberal dan semena-mena terhadap orang tua.

Seharusnya di dalam lingkungan keluarga orang tua juga memberikan pendidikan Islam. Anak adalah amanah. Jika anak melakukan perbuatan yang tidak baik maka orang tua akan mendapatkan celaan. Jika anak melakukan hal yang baik maka orang tua mendapatkan pujian. Tingkah laku anak mempengaruhi citra orang tua. 

Cara Pandang Islam

Dalam sistem Islam, negara mengurus rakyatnya. Negara peduli terhadap pembentukan kepribadian warga negaranya  untuk menjadi kepribadian yang taat dan bertakwa. Negara memberikan pendidikan yang berkepribadian Islam melalui pendidikan sekolah yang berkurikulum akidah Islam. Sehingga anak-anak mengenal aturan-aturan Allah dan perbuatan yang berlandaskan halal-haram. Anak-anak juga akan berbakti terhadap orang tua dan memiliki kemampuan untuk mengendalikan emosi, sehingga anak-anak tidak akan melakukan yang dilarang syariat.

Perbuatan durhaka kepada orang tua tidak diperbolehkan apalagi sampai membunuh orang tua. Rasulullah saw. bersabda : “Dosa besar yaitu menyekutukan Allah dan durhaka terhadap orang tua” . (HR Bukhari, Muslim, dan Tirmidzi) 

Dalam Al-qur'an juga diperingatkan untuk tidak durhaka terhadap orang tua karena itu merupakan dosa besar. Firman Allah dalam Al-Qur'an surah Al-Isra ayat 23 : “Dan Tuhanmu telah menetapkan dan memerintahkan agar kamu wahai sekalian manusia janganlah kalian menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya”.

Selain melalui pendidikan di sekolah, pendidikan Islam juga dilakukan melalui keluarga. Sehingga keluarga akan merasakan suasana damai karena di dalam keluarga tercipta kasih sayang dan ketakwaan. Lingkungan keluarga seperti ini akan membentuk karakter generasi yang cemerlang, berakhlak karimah dan bertindak sesuai syariat Islam. 

Islam akan juga memberi sanksi jika anak berbuat maksiat seperti membunuh orang tua. Tidak ada kata masih anak-anak tidak diberi sanksi ketika mereka melakukan tindakan kriminalitas. Selama mereka sudah baligh dan melakukan tindakan kriminalitas akan diberikan sanksi yang membuat jera sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku hukum syara'. 

Khatimah

Sistem Islam membentuk karakter generasi yang berpola pikir dan bersikap sesuai aturan Islam. Sedangkan, sistem kapitalisme sekuler melahirkan generasi yang rusak, berpikiran pragmatis, liberal, dan jauh dari nilai-nilai agama. Oleh karena itu, dengan menerapkan sistem Islam akan tercipta masyarakat yang bertakwa. 

Wallahualam bissawab. [Rn] 

Baca juga:

0 Comments: