OPINI
Guru Terguncang dalam Sistem Pendidikan Sekuler
Oleh. Indri Wulan Pertiwi
(Aktivis Muslimah Semarang)
SSCQMedia.Com- Guru memiliki peran penting dalam mentransfer pengetahuan dan nilai kepada generasi muda. Namun, kondisi guru saat ini menunjukkan banyak persoalan yang dihadapi. Masalah yang mereka hadapi bukan hanya di ruang kelas, tetapi juga permasalahan struktural yang memengaruhi kualitas hidup dan kinerja mereka. Adanya perayaan hari guru yang diadakan setiap tahunnya sepatutnya menjadi momentum perubahan yang lebih baik akan nasib guru. Bukan sekedar seremonial tanpa makna.
Dalam upacara hari guru yang dilaksanakan beberapa waktu lalu, Menteri Agama Indonesia Nasaruddin Umar juga turut menyampaikan sambutan. Setidaknya ada beberapa poin yang disampaikan oleh Menteri Agama dalam sambutannya tersebut, yaitu pentingnya penguatan kompetensi guru melalui pelatihan dan akses teknologi, memberikan penghargaan serta dukungan kepada guru dan tenaga kependidikan, pentingnya kemitraan strategis antara guru, orang tua, dan komunitas, pendidikan karakter yang harus menjadi prioritas dalam menjaga nilai-nilai moral, serta dukungan untuk guru yang berdaya, adaptif, inspiratif, dan visioner dalam mencetak generasi emas bangsa.
(kemenag.go.id, 24/11/2024)
Menyaksikan kenyataan saat ini, rasanya keinginan di atas sangat sulit untuk direalisasikan. Terlebih guru masih dihadapkan pada berbagai persoalan, contohnya upah yang tidak sebanding dengan besarnya tugas dan tanggung jawab mereka.
Guru juga kerapkali menghadapi kriminalisasi tanpa perlindungan hukum. Hal tersebut tentu saja menjadi beban dan kekhawatiran dalam menjalankan tugas. Selain itu, ada pula beberapa guru terlibat dalam perilaku kontraproduktif seperti perundungan, kekerasan fisik dan seksual, serta praktik judi. Hal tersebut merugikan murid-murid dan reputasi profesi guru secara umum.
Dalam sistem yang berorientasi pada kapitalisme dan sekularisme, guru sering kali menjadi korban yang terpinggirkan.
Semua persoalan yang dihadapi oleh guru tidak hanya berdampak pada mereka secara individual, namun juga mempengaruhi pelaksanaan tugas mereka dalam mendidik generasi muda. Keadaan yang tidak stabil secara ekonomi, sosial, dan moral dapat mengganggu fokus guru dalam memberikan pendidikan yang berkualitas dan penuh nilai kepada murid-murid mereka.
Terlebih di sistem pendidikan sekuler hari ini, yang ditekankan pada aspek material dan keuntungan ekonomi mengaburkan nilai-nilai moral dan spiritual yang seharusnya menjadi landasan pendidikan yang kokoh. Pengabaian terhadap nilai-nilai agama dan kemanusiaan secara keseluruhan dapat memunculkan ketidakstabilan moral dalam dunia pendidikan. Akibatnya, guru dan juga generasi penerus mengalami guncangan dalam sistem pendidikan sekuler ini.
Dalam Islam, guru dihormati karena perannya dalam mendidik umat. Guru dianggap sebagai Warisan Ilmu Islam yang mendorong umat untuk terus belajar. Sebagaimana Rasulullah Saw menekankan pentingnya ilmu, maka guru berperan sebagai perantara dalam proses transfer pengetahuan dan ilmu. Penghargaan dan penghormatan terhadap guru sangat ditekankan dalam ajaran Islam, sebagai bentuk rasa syukur atas ilmu yang diterima dengan menghargai guru dengan akhlak mulia. Sebab berkahnya suatu ilmu ada pada rida gurunya.
Dalam Islam negara memiliki tanggung jawab besar dalam menjamin kesejahteraan dan keamanan setiap rakyatnya termasuk guru. Dan terkhusus guru tentu upah yang layak dan fasilitas yang memadai menjadi penting untuk memberikan penghargaan dan motivasi kepada guru. Perlindungan hukum yang kuat juga diberlakukan, hak-hak guru diberikan termasuk hak untuk bekerja dalam lingkungan yang aman dan bebas dari pelecehan. Dengan adanya regulasi yang jelas dan tegas dalam Islam maka akan untuk melindungi hak-hak guru dan memberikan sanksi terhadap pelanggaran yang terjadi.
Pendidikan yang diterapkan dalam Islam juga adalah pendidikan berakidah Islam sebagai proses pendidikan yang mengintegrasikan ajaran agama Islam dalam kurikulum dan metode pembelajaran. Tujuannya adalah untuk membentuk sikap, nilai, dan pemahaman yang sesuai dengan ajaran Islam, sehingga peserta didik dapat menjadi individu yang taat beragama dan bermanfaat bagi masyarakat. Sebab dari nilai-nilai islam yang ditanamkan tersebut akan dapat membentuk individu yang tidak hanya sukses secara material, tetapi juga spiritual, tidak hanya cerdas tentang ilmu pengetahuan tetapi juga berintegritas dan sadar akan tanggung jawab mereka di dunia hingga ke akherat, dari pribadi Islam seperti inilah maka akan lahir guru dan siswa terbaik.
Dengan memperhatikan langkah-langkah tersebut, niscaya akan dapat menjamin kesejahteraan guru, meningkatkan kualitas pendidikan, dan pengembangan sumber daya manusia. Penghargaan atas kontribusi guru menjadi cara untuk menunjukkan nilai peran guru dalam pembangunan pendidikan.
Upaya ini tentunya butuh kerjasama semua pihak dari negara, lembaga pendidikan, masyarakat, dan para guru diperlukan
Dan penerapan sistem Islam kafah dapat menjadi langkah awal dalam untuk memperbaiki kondisi pendidikan serta peningkatan kesejahteraan guru, sehingga guru akan semakin dapat memberikan kontribusi positif bagi perkembangan pendidikan dan kemajuan bangsa.
Wallahualam. [My]
0 Comments: