Headlines
Loading...
Oleh. Rina Herlina 

SSCQMedia.Com- Tuduhan kembali dialamatkan kepada Israel oleh Human Rights Watch yang berbasis di New York, Amerika Serikat, atas tindakan genosida terhadap penduduk Palestina. Meski demikian, Israel justru mengecam tuduhan tersebut dan menganggap sebagai suatu kebohongan. Badan amal medis bahkan menyebut, kehancuran yang terjadi di wilayah Palestina menunjukkan "tanda-tanda pembersihan etnis". Ini menjadi yang terbaru dalam serangkaian tuduhan serupa yang ditujukan terhadap Zionis Israel, akan tetapi Israel membantah dengan tegas tuduhan tersebut. Padahal kenyataan bahwa Israel tengah berperang melawan kelompok Hamas di Jalur Gaza, menjadi bukti yang tidak bisa dibantah (kompas.com, 19-12-2024).

Dengan tanpa malu, Israel selalu membantah kejahatan genosida yang telah dilakukannya. Israel menolak tuduhan genosida, bahkan menyebutnya sebagai tuduhan "tanpa dasar". Menurutnya, tidak ada cukup bukti terkait niat genosida oleh pihak Israel. Padahal jika menilik dari Konvensi Genosida 1948, definisi genosida adalah sebuah tindakan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan, secara keseluruhan atau sebagian, suatu kelompok nasional, etnis, ras, atau agama. Dan inilah yang terjadi di Palestina. Pelakunya adalah Zionis Israel beserta sekutunya.

Selama ini Israel selalu mengatakan bahwa serangan yang mereka lakukan adalah ditujukan untuk menyasar kelompok Hamas, bukan penduduk Palestina. Namun, faktanya lebih banyak warga sipil yang jadi korban. Bahkan perempuan, lansia, dan anak-anak juga tidak luput dari bombardir. Israel dengan biadabnya memperlakukan penduduk Gaza, Palestina, layaknya binatang. Mereka seolah tidak memiliki hati nurani, atau dapat dikatakan jika hati nurani mereka memang telah lama mati.

Di kesempatan yang lain, pihak Israel bahkan tanpa rasa malu justru menuduh Hamas yang berupaya melakukan genosida terhadap Israel. Menurut mereka buktinya yaitu serangan yang Hamas lakukan pada 7 Oktober 2023 silam. Betul-betul pandai bersilat lidah dan memutarbalikkan fakta. Padahal, dunia melihat kekejaman yang Zionis lakukan. Meski sampai saat ini, dunia masih bungkam. Namun, sebagian besar orang di seluruh dunia tahu pihak mana yang bersalah dan ingin mencaplok sebagian daerah lainnya. Ya, itulah pihak Israel. Mereka ingin merebut tanah Palestina, sehingga mereka berusaha membumihanguskan Palestina beserta seluruh penduduknya, tanpa terkecuali bayi-bayi yang baru lahir, yang notabene tidak tahu apa-apa.

Lantas, sebenarnya  kenapa Israel bersikukuh ingin menguasai Palestina?

Alasan utama mengapa Israel bersikeras ingin menguasai Palestina adalah karena orang-orang Yahudi menganggap tanah Palestina adalah rumah leluhur mereka. Mengutip buku Kajian Strukturalisme Genetik dalam Novel Bertemakan Religiositas karangan Dadi Waras Suhardjono, Palestina dulunya disebut negeri Kanaan, dan Kanaan adalah negeri yang dijanjikan Tuhan bagi orang Israel.

Janji tersebut termuat dalam Perjanjian Lama, tepatnya dalam Kejadian 12 ayat 1-3. Melalui ayat ini, Tuhan berfirman kepada Abraham dan memerintahkannya untuk pergi ke Tanah Kanaan. Negeri itu meliputi wilayah Israel, Palestina, Lebanon, sebagian Yordania, Suriah, dan sebagian kecil Mesir Timur laut.

Memang benar, Palestina adalah tanah yang dijanjikan Allah untuk Bani Israil. Akan tetapi terdapat beberapa poin yang harus dicatat, yaitu: Allah menjanjikan tanah tersebut untuk Bani Israil yang beriman, yang patuh pada Allah dan Nabi Musa. Bukan diperuntukan bagi mereka yang membangkang dan berbuat kerusakan. Janji itu tidak bersifat abadi, karena pada akhirnya Allah juga yang mengharamkannya untuk mereka (yang tidak beriman).

Oleh karena itu, jika kita menyaksikan perilaku biadab Israel terhadap penduduk Palestina, maka dapat dipastikan jika mereka tidak memiliki hak atas tanah yang dijanjikan tersebut. Allah hanya menjanjikan tanah tersebut kepada umat yang beriman dan memiliki bekas kasih bukan seperti Israel yang tidak bermoral dan tidak berperikemanusiaan. Wallahualam. [ry].

Payakumbuh, 21 Desember 2024

Baca juga:

0 Comments: