Headlines
Loading...

Oleh. Rina Herlina 

SSCQMedia.Com- Sungguh tragis apa yang dialami Ita Kartika (22), ia harus tewas dengan cara mengenaskan. Jasadnya ditemukan tewas di pinggir Kali Cisadane. Diduga ia dibunuh oleh seorang pria yang tidak lain adalah teman kerjanya yaitu inisial INI (27). Tersangka tega membunuh korban karena merasa sakit hati oleh perkataan korban (megapolitan.kompas.com 7/12/2024).

Indonesia darurat kasus pembunuhan. Hampir setiap saat masyarakat disuguhkan oleh berita-berita kasus pembunuhan dengan beragam alasan dari berbagai daerah di tanah air. Betapa nyawa manusia tidak lagi berharga, sebab mudah sekali seseorang menghilangkan nyawa. Banyak faktor yang melatarbelakangi seseorang nekat melakukan pembunuhan, salah satunya adalah sistem kehidupan sekuler yang diterapkan oleh sebagian masyarakat saat ini. Ya, keberadaan agama (Islam) dalam sistem kehidupan sekuler, tidak dibiarkan mengatur kehidupan. Agama hanya sekadar ritual ibadah, bahkan bagi sebagian orang hanya formalitas di atas kertas.

Maka akibatnya, keberadaan agama tidak dianggap penting lagi. Kehidupan yang dijalani menjadi semakin bebas dan tidak memiliki aturan dan batasan. Padahal fungsi agama adalah sebagai pengatur dan dapat menjadi rem bagi kita dalam melakukan perbuatan. Nah, karena dalam sistem sekuler agama tidak begitu penting, maka jadilah masyarakat hidup tanpa aturan yang benar. Masyarakat bebas bertindak sesuka hati meski terkadang tindakannya menyalahi norma sosial dan norma agama.

Perilaku masyarakat menjadi tidak terkontrol dan cenderung bebas karena mengatasnamakan hak asasi dan kebebasan. Maka menjadi wajar jika perilaku masyarakat  sangat jauh dari etika dan adab. Wajar pula jika terjadi berbagai persoalan bahkan pembunuhan akibat seseorang yang merasa tersinggung oleh perkataan orang lain. Karena perilaku manusia akan tidak terkontrol jika agama tidak dibiarkan mengatur kehidupan. Manusia akan cenderung berpikir praktis dan pragmatis dan tidak peduli dengan lingkungan. Manusia yang hidup tidak diatur oleh agama dan tidak memiliki pondasi akidah yang kukuh, cenderung hidup semau gue dan tidak peduli dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Sudah banyak kita saksikan sampai saat ini, begitu marak persoalan yang terjadi di tengah masyarakat termasuk maraknya kasus pembunuhan. Dan ini sebagai akibat dari akidah yang lemah karena agama dijauhkan dari kehidupan. Negara seharusnya bertanggung jawab penuh dalam mengatasi setiap permasalahan yang hadir di tengah masyarakat. Masyarakat butuh solusi menyeluruh, bukan solusi tambal sulam yang kerap kali dihadirkan oleh negara. Karena melindungi dan menyejahterakan rakyat adalah tugas utama sebuah negara. Maka dengan maraknya kasus pembunuhan seperti yang terjadi hari ini, negara mesti berperan penting untuk meminimalkan persoalan tersebut. Negara harus bertindak tegas kepada para pelaku dan mengungkap dengan jelas motif dibalik setiap kejadian. Negara harus memberikan hukuman yang setimpal kepada para pelaku dan memberikan keadilan bagi keluarga korban pembunuhan. Tugas negara itu sejatinya berat dan bukan pekerjaan main-main, karena menyangkut hajat hidup orang banyak yaitu rakyat yang dipimpinnya. Pemimpin sebuah negara seharusnya memiliki jiwa kepemimpinan yang mumpuni dan memiliki kelayakan untuk menjadi seorang pemimpin.

Jika kita kembali ke sejarah masa lampau, bagaimana seorang pemimpin menjalankan amanahnya, maka akan kita dapati kepemimpinan mereka tidak seperti para pemimpin dalam sistem kufur saat ini. Para penguasa dalam Islam sangat peduli dengan kondisi rakyat. Setiap kebijakannya tidak akan merugikan rakyat. Keadilannya tidak perlu diragukan lagi. Sangat mengayomi dan menjadikan rakyat sebagai prioritas.

Penguasa akan menindaklanjuti berbagai persoalan dengan terlebih dahulu mengembalikannya kepada hukum syariat. Karena dalam negara Islam aturan dan hukum yang berlaku adalah bersumber dari Allah Swt., maka setiap persoalan akan mendapat jalan penyelesaian yang terbaik. Dengan menerapkan aturan dan hukum Islam secara menyeluruh di dalam kehidupan, maka permasalahan apapun termasuk maraknya pembunuhan bisa diminimalkan. Sebab, hakikatnya manusia itu adalah makhluk yang sangat bergantung kepada Khaliknya. Oleh karena itu, sesuatu yang berasal dari Sang Pencipta pasti sesuai dengan fitrah ciptaannya. Maka hukum yang berasal dari Allah memang sudah pasti yang terbaik. Dalam surat Al-Ma'idah ayat 50 Allah menegaskan dalam firman-Nya;

"Apakah hukum Jahiliah yang mereka kehendaki? (Hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang meyakini (agamanya)?" Wallahualam. [Ay]

Baca juga:

0 Comments: