Kisah Inspiratif
Mamaku, Inspirasi Hidupku
Oleh. Hanif Eka Meiana
SSCQMedia.Com- Aku bahagia bisa selalu bersama dengan mama. Apa yang beliau pikirkan, apa yang beliau pilih selalu menjadi tuntunan jalanku. Benar bahwa dari orang tualah kita dididik menjadi orang yang beriman maupun orang yang tersesat.
Diceritakan Abu Hurairah ra.:
كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ
Artinya: "Setiap anak yang lahir dilahirkan di atas fitrah (suci). Kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Majusi, atau Nasrani." (HR Bukhari dan Muslim).
Mama adalah seorang mualaf. Beliau masuk Islam setelah kenal dengan teman-teman mahasiswanya yang seorang muslim. Dari mereka mama penasaran dan mengkaji Islam lebih dalam. Alhamdulillah mama mantap berpindah agama yang semula dari kristen kemudian berpindah kepada Islam. Setelahnya mama menikah dan lahirlah aku dan adik perempuanku.
Walau pemahaman agama Islam mama masih minim, tapi kami diajarkan adab-adab di dalam Islam. Kami juga di didik menjadi muslimah dengan akhlak yang baik. Memiliki sopan santun kepada orang lain. Bersikap tegas kepada yang buruk dan lemah lembut terhadap orang yang kekurangan. Mama mengajarkan kami untuk selalu sabar ketika menghadapi cobaan. Hingga aku tumbuh menjadi remaja yang kuat dan mandiri.
Mama selalu memilihkan yang terbaik buat kami. Dari beliau aku belajar banyak hal, baik itu tentang keikhlasan, kesederhanaan, sikap-sikap yang dicontohkan oleh teladan terbaik sepanjang masa yakni Muhammad saw., dan mencintai Allah Swt. dengan menjalankan segala perintah-Nya. Mama juga sangat dermawan. Ia selalu tersentuh dengan orang-orang yang kekurangan. Pernah mama mengundang seorang pengemis untuk makan di rumah kami dan dikasihnya uang saku kepada pengemis itu.
Mama mengajarkan kami berzakat kepada orang yang paling membutuhkan. Bersikap baik pada siapa saja, memberi hadiah kepada orang-orang terkasih. Hal itu membuatku trenyuh. Hingga mama dikenal baik oleh masyarakat hingga kini. Kebaikan mama pun juga menular ke masyarakat sekitar. Kini alhamdulillah mama sudah berhijrah. Kebaikannya terus mengalir.
Bahkan, saat ini mama juga aktif berdakwah.
Mama mengisi kajian kecil dan menginspirasi tetangga terdekat rumahku yang ikut mengaji. Sedikit demi sedikit mereka mendapatkan ilmu dan pemahaman Islam dari mamaku. Hingga beberapa orang mau diajak untuk berhijrah. Masyaallah. Sungguh amal jariyah yang akan terus mengalir kepada mama.
Yang paling seru adalah saat kita minum teh hangat sambil mengobrol tentang dakwah, problem umat, tanya jawab fiqih, dan lainnya. Serasa diskusi seru yang selalu tak ingin dilewatkan. Mama, papa, adik dan aku selalu heboh kalau bahas tentang kaitannya dengan umat. Berharap banyak yang mau ikut mengaji, sadar akan sistem yang buruk saat ini dan bersegera kembali pada kebenaran yakni Islam.
Mama pula yang selalu menjadi pendukungku, teman saat aku butuh nasihat, ibu yang penuh kasih saat aku sedang banyak pikiran, dan menjadi orang yang selalu aku harapkan untuk mau berbagi cerita. Mama selalu menjadi pendengar yang baik, setiap sarannya mampu menjadikanku berpikir lebih bijak. Bahkan terkadang apa yang beliau sampaikan seringkali benar. Mama juga jadi teladan kami dalam beribadah. Beliau yang selalu giat dan istikamah shalat sunnah, datang ke majelis taklim dan penuntut ilmu yang gigih.
Kesabaran beliau patut diacungi jempol. Mama tak silau oleh kemewahan duniawi. Keinginannya selalu sederhana bahkan jarang merepotkan kami sebagai anaknya. Mama menjadi penyemangatku, menjadi inspirasi hidupku. Semoga Allah Swt. selalu mengabulkan doa-doa beliau. Menjaganya, mengampuni segala dosanya, membahagiakannya baik di dunia maupun di akhirat. Terima kasih mama, jasa-jasamu takkan kulupa. [My]
Klaten, 22 Desember 2024
0 Comments: