Story Telling
Meraih Cinta Allah
Oleh. Eka Suryati
SSCQMedia.Com- Dalam hidup ini kita selalu ingin berdekatan dengan sesuatu yang kita cintai. Seorang istri tentu ingin selalu berdekatan dengan suaminya. Seorang ibu yang memiliki perasaan kasih dan sayang pada anak-anaknya, maka ia ingin berada di dekat anak-anaknya itu. Seandainya mereka yang dicintai berada jauh di mata tentu ada rindu di hati. Kita berusaha mencari cara agar rasa rindu kita bisa tertuntaskan. Lalu kita raih HP, kita telpon atau VC untuk sekadar mendengar suara atau melihat wajah mereka. Meski pun, hanya dari jarak yang berjauhan, secara naluriah, kita memang selalu ingin berada dekat dengan sesuatu yang ada di hati kita.
Lalu, siapa yang tidak ingin dekat dengan Allah? Allah adalah Pencipta yang menghidupkan dan mematikan kita. Di tangan Allah segala harapan kita mohonkan. Tak ada yang tidak ingin berdekatan dengan Allah. Selagi iman kita baik, maka bisa dekat dengan Allah adalah harapan yang kita upayakan.
Walaupun susah atau mudah, tentu kita akan berjuang untuk mendekatkan diri pada Allah. Bisakah kita sendiri untuk mendekatkan diri atau butuh sesuatu agar bisa dekat dengan-Nya?
Di dalam Surat Al Maidah ayat 35 Allah Swt. berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah (jalan) untuk mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya, agar kamu beruntung. “
Allah senantiasa menyerukan kita untuk bertakwa kepada-Nya. Ketakwaan bisa kita dapatkan dengan cara mendekatkan diri dan dicari wasilahya. Ibnu 'Abbas, Mujahid, Abu Wali, al-hasan, Zaid, 'Ata, as-sauri dan lain-lain, mengartikan al-wasilah di dalam ayat ini dengan mendekatkan diri. Mengenai pengertian ini, Ibnu Kasir dalam tafsirnya (2/52), berkata” “Pengertian dari wasilah yang telah diberikan oleh para imam ini, tidak terdapat perbedaan antara para mufasir. Kata wasilah juga berarti tempat tertinggi di surga.”
Sebagaimana sabda Rasulullah saw.: "Apabila engkau bersalawat kepadaku, maka mintakanlah untukku "wasilah". Lalu beliau ditanya: "Wahai Rasullullah, apakah wasilah itu?" Rasullulah menjawab, "Wasilah itu ialah derajat yang paling tinggi di Surga tidak ada yang akan mencapainya kecuali seorang saja dan saya berharap, sayalah orang itu." (Riwayat Ahmad dari Abu Hurairah).
Pengertian dari wasilah juga bisa diartikan sebagai sesuatu yang menyambung dan mendekatkan sesuatu dengan yang lain atas dasar keinginan yang kuat untuk mendekat.
Kita bisa melakukan wasilah kepada Allah dengan cara menaati perintah-perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya serta mengamalkan segala yang diizinkan oleh-Nya.
Semua wasilah yang kita lakukan adalah karena kita ingin meraih cinta Allah. Bangun di sepertiga malam, melaksanalan salat tahajud, bertilwah dan membaca terjemahannya juga dalam rangka mencari rida Allah. Cinta Allah begitu kita dambakan, segala hal yang bisa mendekatkan kita pada-Nya akan kita upayakan.
Saling mencintai karena Allah, persahabatan yang terjalin karena berharap meraih cinta-Nya, semua dilakukan karena ingin selalu berada dekat di sisi-Nya. Persahabatan yang dilakukan karena Allah, memiliki makna yang dalam dan dapat menjadi salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Jalinan hubungan yang terjadi atas dasar cinta dan keimanan kepada Allah, akan menguatkan keimanan yang ada di antara kita. Persahabatan semacam ini tidak hanya mengandalkan kesenangan atau keuntungan pribadi, tetapi berlandaskan tujuan yang lebih tinggi yaitu mencari keridaan Allah.
Bersahabat karena Allah, dalam persahabatan ini, kita dapat saling mengingatkan untuk selalu berada di jalan yang benar. Sahabat sejati akan membantu kita menghindari perbuatan yang tidak diridai Allah dan mendorong kita untuk melakukan kebaikan. Dengan adanya dukungan moral dan spiritual dari sahabat, kita menjadi lebih termotivasi untuk menjalani hidup sesuai dengan ajaran agama. Hal ini akan memperkuat iman kita dan membuat kita lebih dekat kepada Allah.
Selain itu, persahabatan yang dilakukan karena Allah juga dapat menjadi ajang untuk berbagi ilmu dan pengalaman. Dengan berdiskusi tentang hal-hal yang berkaitan dengan agama, kita dapat saling belajar dan memperdalam pemahaman tentang ajaran Islam. Aktivitas seperti ini tidak hanya mempererat hubungan persahabatan, tetapi juga menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas ibadah kita. Dengan demikian, persahabatan yang tulus ini menjadi wasilah yang efektif untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Persahabatan seperti itulah yang dilakukan di SSCQ. Saling mencintai karena Allah, saling mendukung para sahabat agar terus berbuat baik. Jika ada yang mulai futur maka sahabat yang lain akan mengingatkan. Bertilawah bersama, membuat laporan, mengerjakan kurikulum bersama, membuat persahabatan makin erat terjalin. Pada kesempatan lain akan kuceritakan bagaimana persahabatan kami di SSCQ terjalin. Semua dilakukan karena rida Allah, cinta Allah yang ingin diraih. Doa kami untuk persahabatan ini adalah semoga bisa menghantarkan kami memasuki surga Allah dan berkumpul kembali bersama-sama di sana.
Kotabumi, 18 Desember 2024
0 Comments: