Kisah Inspiratif
Salatlah, Sebelum Kita Disalatkan
Oleh. Eka Suryati
SSCQMedia.Com- Dalam beberapa hari ini aku sering mendengar kalimat istirja dari arah masjid atau mushala di sekitar rumah. Terkadang ada rasa terkejut di hati, ketika orang yang disebutkan tersebut masih bersama kita dalam beberapa jam yang lalu. Tapi begitulah hidup ini, setiap ada kehidupan pasti ada kematian. Hidup di dunia memang sementara, nanti di akhirat barulah kehidupan kita kekal abadi.
Kewajiban kita pada mereka yang telah tiada adalah memandikannya, menyalatkan dan menguburkan dengan baik. Yah tuntas sudah kewajiban untuk salat, justru saat itu sang mayat yang disalatkan.
Berbicara tentang salat ada cerita yang berkesan yang pernah kualami. Dalam sebuah pertemuan keluarga, sepupu mengajak salat ke masjid terdekat karena sudah masuk waktu salat. Saat itu aku masih ingin menundanya karena sebentar lagi acara usai, dan kami akan segera pulang.
"Nanti aja sih, kan sudah mau pulang. Salat di rumah ajalah," kataku saat itu.
Sepupuku berkata, "Ayo, segera salat, salat tepat waktu itu sangat baik, jangan ditunda!"
Sambil beranjak dia melanjutkan kata-katanya.
"Memang yakin, sampai di rumah kita masih hidup. Kan setiap detiknya kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada hidup kita," ucap sepupuku itu.
Aku tersentak, lalu beristigfar. Ampuni diriku, ya Allah. Seandainya ditengah perjalanan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, apa yang akan terjadi. Bukankah sudah tercatat sebagai orang yang lalai, meninggalkan salat. Lalu dengan kesadaran yang penuh, aku bergegas mengikuti sepupuku itu salat di masjid terdekat.
Kenangan saat itu membekas dalam ingatanku. Jika telah datang waktu salat dan kita akan pergi walau sebentar, aku memilih salat dulu baru melakukan perjalanan. Ya, aku berpikir kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada diri kita, apakah bisa sampai di rumah atau tidak setelah pergi tadi. Walaupun perginya bukan untuk waktu yang lama.
Allah berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 238:
حَافِظُوۡا عَلَى الصَّلَوٰتِ وَالصَّلٰوةِ الۡوُسۡطٰى وَقُوۡمُوۡا لِلّٰهِ قٰنِتِيۡنَ
"Peliharalah semua shalat dan shalat wusta. Dan laksanakanlah (shalat) karena Allah dengan khusyuk."
Allah menciptakan kita untuk beribadah kepada-Nya. Beribadah kepada Allah itu salah satu perintahnya, yaitu menunaikan salat. Kewajiban asasi kita dalam menyembah Allah itu adalah salat. Ada kata pelihara lah, kita disuruh memelihara salat secara sungguh-sungguh, baik secara pribadi maupun saling mengingatkan antara satu dengan lainnya tentang salat. Ada keutamaan untuk memelihara secara khusus salat wusta, yakni salat asar dan subuh. Selain perintah peliharalah maka perintah selanjutnya adalah laksanakan lah salat karena Allah pemilik kemuliaan dan keagungan dengan khusyuk, yakni dengan penuh ketaatan dan keikhlasan.
Rasulullah saw. bersabda dalam sebuah hadist riwayat Ahmad, yang artinya:
"Perjanjian antara kami dengan kaum kafir adalah salat, siapa yang meninggalkannya (dengan sengaja) maka ia telah menjadi kafir." (Riwayat Ahmad).
Dalam hadist lain yang diriwayatkan oleh Ahmad dan ath-thabrani, Rasulullah saw. bersabda:
"Barang siapa selalu memelihara salat maka ia akan dapat cahaya dan petunjuk serta akan dapat keselamatan pada hari Kiamat. Sebaliknya orang yang tidak memelihara salat maka tidak ada baginya cahaya, petunjuk dan keselamatan. Di akhirat nanti ia akan bersama Fir'aun, Haman, dan Ubai bin Khalaf di dalam neraka." (Riwayat Ahmad dan ath-thabrani)
Betapa penting dan utamanya salat, sehingga kita diwajibkan untuk memelihara salat. Salat adalah tiang agama. Dengan mendirikan salat berarti kita telah menegakkan agama, sedangkan meninggalkan salat berarti telah merobohkan agama itu sendiri.
Salat merupakan pondasi terbaik bagi amal kebaikan di dunia dan rahmat di akhirat. Salat juga menjadi pembeda antara orang Islam dengan orang kafir. Lihatlah orang kafir, mereka tidak salat kan! Salat merupakan sarana utama dalam hubungan antara manusia dengan Allah Swt. karena di saat itulah kita berkomunikasi dengan Allah.
Salat tetap wajib dilaksanakan tanpa kecuali, meskipun sakit, sedang berpergian, dan lain-lain. Salat merupakan kunci surga dan penghalang sentuhan api neraka. Salat merupakan pakaian yang akan dikenakan di hari kiamat.
Karena salat juga Rasulullah dipanggil Allah menuju langit. Allah langsung menurunkan perintah salat tanpa perantara malaikat jibril. Dari situ kita dapat memahami, salat itu sangatlah istimewa. Apa yang akan menghalangi kita untuk mendirikan salat? Bukankah kita yang sangat membutuhkan Allah? Dalam salat kita memasrahkan diri, menundukkan tubuh dalam rukuk, menyejajarkan kepala dengan kaki dalam sujud. Pesanku adalah salatlah, jangan pernah meninggalkannya. Mari salat, sebelum diri kita yang disalatkan. [Hz]
Kotabumi, 12 Desember 2024
0 Comments: