Headlines
Loading...
Oleh. Eka Suryati 

SSCQMedia.Com-Hati orang-orang yang beriman itu sangatlah bahagia. Semua itu karena di hati mereka ada Allah. Mereka saling mencintai juga karena Allah. Orang-orang beriman itu hatinya selalu tenang, sehingga memancar keceriaan yang tampak pada wajahnya. Beruntungnya orang-orang yang beriman, mereka tak takut pada apa pun. Rasa takut mereka hanyalah pada Allah semata, sebagai pemilik kehidupan. Ketika cinta kita diikat oleh ikatan akidah, maka cinta itu akan kokoh. Tujuan mereka sama yaitu mencari rida Allah semata.

Cinta yang tulus karena Allah, sejatinya itulah cinta yang sesungguhnya. Ketika kita mencintai seseorang dengan niat karena-Nya, maka yang kita harapkan dari orang yang kita cintai itu adalah kebaikan. Mencintai karena Allah membuat kita  saling menghormati, memahami, dan mendukung satu sama lain dan itu semua untuk mendapatkan rida-Nya semata. Kita berusaha melakukan yang terbaik bagi orang-orang yang kita cintai, bukan hanya dalam kebahagiaan, tetapi juga dalam menghadapi kesulitan. 

Dengan berlandaskan iman, cinta ini menjadi sumber kekuatan dan ketenangan, mengingatkan kita bahwa setiap pertemuan dan perpisahan adalah bagian dari rencana-Nya. Dalam QS. Al-Anfal ayat 63, Allah Swt. berfirman,
وَاَلَّفَ بَيۡنَ قُلُوۡبِهِمۡ‌ؕ لَوۡ اَنۡفَقۡتَ مَا فِى الۡاَرۡضِ جَمِيۡعًا مَّاۤ اَلَّفۡتَ بَيۡنَ قُلُوۡبِهِمۡ وَلٰـكِنَّ اللّٰهَ اَلَّفَ بَيۡنَهُمۡ‌ؕ اِنَّهٗ عَزِيۡزٌ حَكِيۡمٌ

Dan Dia (Allah) yang mempersatukan hati mereka (orang yang beriman). Walaupun kamu menginfakkan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sungguh, Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

Kita menyayangi sesuatu, sejatinya Allah yang memberikannya. Kita melakukan suatu tindakan, Allah yang meridai. Tanpa ridanya maka kita tidak bisa melakukan kebaikan apa pun.

Dengan adanya iman di hati, maka Allah timbulkan rasa kasih dan sayang. Dengan timbulnya semua rasa yang akan menimbulkan kebaikan, maka Allah telah mempersatukan hati orang-orang yang beriman. Kita harus memahami bahwa Allah yang menyatukan hati-hati kita sehingga selalu ingin bersama dalam ikatan yang sangat kuat, yaitu ukhuah islamiah.

Ketika membaca surat Al-Anfal ayat 63, maka kesadaran diri menjadi lebih besar lagi, bahwa kita ini milik Allah. Ternyata tidak ada satu pun tingkah laku dan perbuatan kita yang terlepas dari penglihatan Allah. Berjumpa, bersahabat, berpisah juga karena Allah yang sudah berkehendak. Ketika Allah sudah berkehendak menyatukan hati yang di dalamnya ada iman, maka tidak ada yang bisa memisahkannya kecuali Allah.

Betapa bersyukurnya menjadi umat Islam yang memiliki Allah. Allah yang menggenggam hidup dan kehidupan, menggenggam hati manusia. Kita langitkan doa, maka Allah yang akan melembutkan hati dan  persatuan umat dapat terjadi. 

Hati yang bersatu, mencintai karena Allah, itulah yang dirasakan olehku, saat bergabung di SSCQ. Sahabat SCCQ itu melakukan amanah karena berharap rida Allah. Semangat para sahabat begitu menyala dalam melakukan kebaikan.

Bergabungnya diri ini di SSCQ juga melalui skenario yang indah. Bagaimanapun juga Allah yang sudah menggerakkan seseorang untuk mengajakku mengikuti challenge yang diselenggarakan SSCQ saat itu. Allah juga yang menggerakkan aku untuk masuk secara resmi melalui kelas utama yaitu kelas One Day One Juz.
 
Pada challenge One Day One Juz, kita akan disuguhkan pada kurikulum yang dalam menjalankannya maka kita harus mengerjakan tugas demi tugas. Di sini kami saling menyapa, saling memotivasi satu sama lain. Walaupun banyak yang belum pernah berjumpa, namun persahabatan kami sungguh indah. Jalinannya tak akan rapuh karena Allah yang menyatukannya.

Indahnya persahabatan yang terjalin karena Allah. Sapaan demi sapaan kami lakukan pada setiap kesempatan dan keadaan. Selalu memberikan motivasi, saling mendukung dan tak pernah saling menjatuhkan. Doa-doa kami panjatkan agar persahabatan yang kami jalin menjadi abadi. Persahabatan yang abadi, maksudnya adalah, persahabatan ini tak hanya sampai di dunia, namun sampai ke surga, amin ya Rabb. [Ni]

Kotabumi, 27 Desember 2024

Baca juga:

0 Comments: