Headlines
Loading...
Oleh. Eka Suryati 

SSCQMedia.Com- Ketika mencari arti dalam kamus, maka Islam berarti berserah diri, tunduk, patuh, dan selamat. Islam juga berasal dari kata salm yang berarti damai atau kedamaian. Asal kata dari Islam adalah aslama-yuslimu-islaaman yang berasal dari kata kerja bahasa Arab.
 
Islam itu adalah agama langit yang bersumber dari Allah Swt. dan diwahyukan kepada  Rasulullah saw. melalui perantara malaikat Jibril. 
 
Sebagai agama langit yang diwahyukan Allah melalui perantara malaikat Jibril, umatnya menyembah Allah dengan sepenuh jiwa, tanpa adanya unsur kesyirikan. Seperti yang tertera dalam QS. Al-An’am Ayat 79 yaitu,

اِنِّىۡ وَجَّهۡتُ وَجۡهِىَ لِلَّذِىۡ فَطَرَ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضَ حَنِيۡفًا‌ وَّمَاۤ اَنَا مِنَ الۡمُشۡرِكِيۡنَ‌ۚ‏

Artinya: "Aku hadapkan wajahku kepada (Allah) yang menciptakan langit dan bumi dengan penuh kepasrahan (mengikuti) agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang musyrik."

Banyak orang yang takut ketika mendengar kata Islam. Seakan-akan Islam itu merupakan sebuah ajaran yang menakutkan dan tidak sesuai dengan keadaan saat ini. Padahal, justru Islam itu adalah agama yang diperuntukkan bagi seluruh umat manusia. Aturan yang ada padanya berasal dari Allah secara langsung. Allah yang menciptakan kita, tentu Allah tahu apa yang kita butuhkan. Itulah sebabnya Islam diperuntukkan bagi seluruh umat manusia. Hanya saja, memang tidak semua manusia mau tunduk pada ajaran Islam. Bukan karena Islam tidak sesuai dengan fitrah manusia, tapi hati manusianya yang penuh hawa nafsu, sehingga menolak ajaran Islam itu sendiri.

Islam telah nyata kebenarannya, tidak ada keraguan sedikitpun tentangnya. Dan Islam turun memberi rahmat bagi alam semesta. Mengapa demikian? Karena Islam adalah agama yang diridhai dan dirahmati oleh Allah. Islam memang diturunkan oleh Allah sebagai petunjuk hidup bagi manusia. Setiap aturan  yang ada dalam Islam telah sesuai dengan kebutuhan manusia. Islam telah sesuai aturan baik secara spiritual, sosial, ekonomi, maupun psikologis. 

Allah menciptakan manusia dengan fitrahnya. Artinya sejak lahir manusia dalam keadaan suci, murni dan siap menerima petunjuk tentang kebenaran. Pada QS. Ar-Rum Ayat 30 Allah berfirman:

فَاَقِمۡ وَجۡهَكَ لِلدِّيۡنِ حَنِيۡفًا ‌ؕ فِطۡرَتَ اللّٰهِ الَّتِىۡ فَطَرَ النَّاسَ عَلَيۡهَا ‌ؕ لَا تَبۡدِيۡلَ لِخَـلۡقِ اللّٰهِ‌ ؕ ذٰ لِكَ الدِّيۡنُ الۡقَيِّمُ ۙ وَلٰـكِنَّ اَكۡثَرَ النَّاسِ لَا يَعۡلَمُوۡنَ

Artinya: "Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."

Seperti yang Allah katakan dalam surah Ar-Rum ayat 30 tersebut, bahwa tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. Manusia lahir dalam keadaan fitrah, maka sejatinya manusia lahir telah memiliki agama, yaitu agama Islam. Itulah sebabnya, bayi yang baru lahir, jika meninggal langsung bisa masuk surga. Walaupun orang tuanya, bukan orang Islam.

Lebih tegas disebutkan dalam sebuah hadis Rasulullah Saw bersabda: "Tidak ada seorang manusia yang terlahir kecuali dia terlahir atas fitrah (kesucian seperti tabula rasa, kertas yang belum ditulis apapun, masih putih). Maka kedua orang tuanyalah yang membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani, ataupun Majusi." (HR. Abu  Hurairah)

Semuanya, mempertegas bahwa Islam adalah agama yang fitrah. Dan salah satu fitrah dasar yang dimiliki manusia adalah kebutuhan untuk mencintai dan dicintai. Oleh karena itu, Islam memberikan petunjuk yang jelas mengenai bagaimana seharusnya hubungan antara pria dan wanita. Islam mengaturnya dalam suatu ikatan, yaitu pernikahan. Pernikahan dalam Isam, tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan biologis, tetapi juga sebagai sarana untuk meraih kebahagiaan dan ketenangan hidup. 

Dalam ikatan pernikahan, manusia saling mencintai, menghormati, dan memberi dukungan satu sama lain. Pernikahan bukan sekadar kontrak sosial, tetapi juga merupakan ibadah yang mendekatkan seorang hamba kepada Allah sang pencipta. Dengan pernikahan, seseorang tidak hanya mendapatkan pasangan hidup, tetapi juga menyempurnakan separuh ajaran agama. Dengan menikah banyak ibadah yang tak bisa dilakukan kala sendiri, akhirnya bisa dijalankan.

Selain kebutuhan cinta, manusia juga memiliki fitrah untuk memiliki keturunan. Keturunan adalah salah satu anugerah yang sangat dihargai dalam Islam. Allah menuntun umat-Nya untuk memiliki anak yang saleh dan salihah sebagai investasi akhirat. Memiliki anak, bukan hanya untuk melanjutkan keturunan, tetapi juga untuk mendidik dan membimbing mereka agar menjadi individu yang baik, berakhlak mulia dan bermanfaat bagi umat. 

Salah satu doa, yang sering dipanjatkan oleh orang tua, adalah doa untuk diberikan anak-anak yang saleh, yang dapat mendoakan mereka ketika sudah tiada. Doa anak yang saleh, dapat menjadi amal jariyah yang tidak terputus, dan menjadi sumber pahala yang terus mengalir sepanjang waktu.

Dalam kehidupan sehari-hari, Islam menuntun umatnya untuk berlaku adil, saling menghormati dan saling membantu. Dalam kehidupan bertetangga, kita harus memperlakukan tetangga kita itu dengan baik. Ini menunjukkan betapa Islam sangat memperhatikan hubungan sosial dan keharmonisan dalam masyarakat. Keseimbangan dalam kehidupan yang mengatur kepentingan manusia di dunia maupun kehidupan akhirat, merupakan prinsip dari ajaran agama Islam. 

Ajaran Islam bukan hanya mengajarkan untuk berbuat baik kepada sesama umat Islam, tapi juga kepada seluruh umat manusia pada umumnya. Oleh karena itu, Islam turun menjadi rahmatan lil alamain, rahmat bagi seluruh alam semesta. Ya, Islam juga mengatur bagaimana kita harus memperlakukan alam sekitar kita. Hewan, tumbuh-tumbuhan dan sumber daya alam harus tetap dijaga sehingga tidak punah, itu semua diajarkan oleh Islam. Islam memang telah diturunkan oleh Allah dengan memiliki aturan yang sangat lengkap dan sempurna.

Melalui aturan-aturan yang diberikan Allah, Islam membimbing umat manusia untuk hidup sesuai dengan fitrah mereka. Dengan aturan yang sesuai dengan kebutuhan manusia, Islam mampu menciptakan masyarakat yang sejahtera, harmonis dan penuh kasih sayang. Setiap aturan dalam Islam bukanlah untuk membatasi kebebasan manusia, tetapi untuk mengarahkan manusia pada kehidupan yang lebih baik dan penuh berkah. 

Kotabumi, 20 Desember 2024

Baca juga:

0 Comments: