Headlines
Loading...
Arogansi Israel, Buat Bayi Baru Lahir Seketika Yatim

Arogansi Israel, Buat Bayi Baru Lahir Seketika Yatim


Oleh. Rina Herlina 

SSCQMedia.Com- Dalam perang Gaza yang sudah berlangsung selama satu tahun lebih, aksi militer Israel bukan hanya sekadar memamerkan tindak genosida dan pemusnahan etnis Palestina, namun mereka juga menunjukkan keberingasannya terhadap jurnalis. Sejauh ini, sudah banyak jurnalis Palestina yang syahid. Seperti yang terjadi pada momen Natal, 25 Desember 2024 lalu, sebuah serangan rudal dari jet tempur Israel di depan gerbang selatan Rumah Sakit Al-Awda, kamp Nuseirat Jalur Gaza Tengah, membunuh 5 jurnalis sekaligus (m.tribunnews.com, 26/12/2024).

Kematian para jurnalis tersebut semakin menambah jumlah angka jurnalis yang tewas dibunuh Israel. Sampai hari ini diperkirakan sudah mencapai lebih dari 200 jiwa dalam agresi yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023.

Yang membuat miris, satu di antara lima jurnalis yang meninggal karena terbunuh dalam serangan Israel tersebut adalah jurnalis Palestina Ayman Al-Jadi. Ya, bagaimana tidak miris, dalam  pengharapannya, kegembiraan berubah menjadi tragedi. Pada saat Ayman Al-Jadi syahid, ternyata dia dalam perjalanan ke Rumah Sakit Al-Awda di Jalur Gaza untuk menyaksikan kelahiran anak pertamanya. Masyaallah, tabarakallah, sungguh luar biasa ujian yang Engkau hadirkan untuknya dan juga istrinya. Sungguh tidak dapat membayangkan bagaimana perasaan istrinya kala itu. Sungguh, di balik kisah syahidnya Ayman, ada cerita lirih dari kematiannya yang luar biasa. 

Inilah kisah pilu sekaligus sebagai 'kisah yang menggetarkan jiwa'. Bagaimana tidak, kelahiran seorang anak adalah satu fenomena yang ditunggu-tunggu oleh para calon orang tua. Mereka tentu sangat berharap bisa menatap wajah mungil buah hatinya, bahkan pasti ingin mengazankan saat pertama kali buah hatinya terlahir ke dunia.

Namun, kezaliman Zionis memupuskan harapan tersebut. Ayman harus mati dalam perjalanannya menyambut kelahiran buah hati tercinta. Betapa arogansi Israel, lagi-lagi harus membuat seorang bayi yang baru lahir langsung menjadi yatim sesaat dirinya dilahirkan. Ya Rabb, apakah belum cukup kekejaman Israel mendapatkan balasan yang setimpal? Jika belum, harus bagaimana lagi wahai Rabb Pencipta alam semesta, harus bagaimana lagi Palestina melawan kekejaman Israel?

Dalam setahun terakhir, Palestina terus dirundung duka. Mereka semakin berduka setelah kelima jurnalisnya yaitu, Al-Qumsan, Ayman Al-Jadi, Ibrahim Al-Sheikh Khalil, Fadi Hassouna, dan Muhammad Al-Laddah, akhirnya harus syahid dalam upayanya menyiarkan kabar penduduk Palestina ke dunia luar. Kelima orang tersebut dibunuh saat melakukan tugas jurnalistik dan kemanusiaan mereka. Tentu saja insiden tersebut adalah kejahatan perang tambahan dari serangkaian kejahatan perang yang dilakukan pendudukan Israel terhadap jurnalis Palestina. Sejatinya hal ini tidak bisa dibiarkan lagi. Dunia seharusnya tidak tinggal diam dan hanya menjadi penonton setia.

Lantas mengapa setelah apa yang terjadi di Palestina saat ini, beberapa negeri muslim masih diam dan bungkam?

Dilansir Al Jazeera, Israel mengetahui dengan pasti bahkan percaya bahwa negara-negara Arab saat ini sudah terpecah-belah, sehingga sulit menghasilkan keputusan tegas untuk bertindak membantu Palestina secara memadai. Inilah yang terjadi hari ini, umat Islam sudah terpecah belah sehingga sangat sulit dalam memberikan bantuan untuk saudara-saudaranya. Umat Islam tercerai-berai bak anak ayam kehilangan induknya. Padahal untuk bisa membebaskan saudaranya yang terjajah, umat Islam harus bersatu, tidak tercerai berai seperti adanya saat ini.

Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur'an surah Ali Imran ayat 103 yang artinya: "Dan berpegang teguhlah kalian pada tali agama Allah dan janganlah kalian bercerai berai."

Jika saja umat Islam di dunia bersatu guna membantu dan membebaskan warga Palestina yang sedang berkonflik dengan militer Israel, maka tragedi kemanusiaan ini tidak akan sampai terjadi dan warga Palestina tidak akan banyak yang tewas. Bahkan Israel sejauh ini sudah menghancurkan bangunan rumah, sekolah, gedung perkantoran dan lainnya sehingga rusak parah.

Serangan Zionis Israel atas penduduk Gaza, hakikatnya juga adalah sebuah bagian dari hasil konspirasi global. Mereka sangat tidak menginginkan kekuatan muslim bersatu dan bangkit di beberapa negara. Hal ini dapat kita buktikan yaitu adanya dukungan militer Israel dan dukungan diplomasi AS terhadap kelompok Fatah Palestina untuk bertempur melawan Hamas pada tahun lalu, dan ternyata itu adalah sebagai bagian dari politik adu domba untuk memecah belah bangsa Palestina. 

Wallahualam.

Payakumbuh, 30 Desember 2024 [An]

Baca juga:

0 Comments: