Banyak Jalan Berlubang, Keselamatan Rakyat Dipertaruhkan
Oleh. Rina Herlina
(Kontributor SSCQMedia.Com)
SSCQMedia.Com-Akibat banyaknya kondisi jalan yang rusak parah dan berlubang, banyak pengendara mobil dan motor mengeluh dan merasa kesal. Seperti yang terjadi di jalan lintas Lipatkain Kampar dengan Logas Kuantansingingi dan batas Lubukjambi Kuantansingi-Kiliran Jao Sumbar. Alhasil, truk-truk besar seperti truk angkut batubara, truk angkut buah sawit, truk CPO harus berhati-hati saat melewati jalan berlubang besar yang digenangi air hujan. Sebab jika tak hati-hati, bisa kehilangan keseimbangan dan terbalik (detikindonesia.co.id, 11-1-2025).
Dengan banyaknya jalan berlubang yang seolah tidak ada upaya dari pemerintah untuk memperbaiki, tentu saja hal itu menimbulkan kekecewaan dan rasa kesal dari masyarakat, atas kondisi infrastruktur jalan yang buruk di negara ini. Apalagi, kondisi jalan yang berlubang dan rusak dapat menyebabkan ke tidak nyamanan, bahkan kecelakaan. Masyarakat tentu bertanya, kenapa banyak jalan berlubang dibiarkan begitu saja dan tidak segera diperbaiki?
Padahal negara ini memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah. Hasil kekayaan alam tersebut seharusnya bisa digunakan untuk perbaikan infrastruktur. Karena menyediakan berbagai layanan di segala bidang adalah tugas negara, termasuk jalan raya yang merupakan akses untuk masyarakat. Namun, memang tidak semudah itu. Budaya korupsi di negeri ini sudah terlalu mengakar, sehingga banyak dana yang diperuntukkan bagi perbaikan jalan, justru dalam perjalanannya banyak disunat oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Ya, korupsi dalam pengelolaan dana untuk perbaikan jalan memang merupakan salah satu masalah yang serius di Indonesia. Korupsi dapat terjadi dalam berbagai bentuk, di antaranya adalah penggelapan dana. Dana yang dialokasikan untuk perbaikan jalan digelapkan oleh pejabat atau pegawai yang terkait. Mark-up harga juga kerap terjadi. Harga material atau jasa yang digunakan untuk perbaikan jalan dinaikkan secara tidak wajar, sehingga dana yang dialokasikan tidak mencukupi untuk pekerjaan yang seharusnya dilakukan. Terakhir yaitu pekerjaan yang tidak sesuai. Misalnya pekerjaan perbaikan jalan yang dilakukan tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan, sehingga hasilnya tidak memuaskan.
Padahal, korupsi dalam pengelolaan dana untuk perbaikan jalan dapat menyebabkan berbagai dampak negatif. Pertama, kualitas jalan yang yang dibangun atau diperbaiki tidak memiliki kualitas yang baik, sehingga dapat menyebabkan kecelakaan atau kerusakan pada kendaraan. Kedua, dana yang dialokasikan untuk perbaikan jalan tidak digunakan secara efektif dan efisien, sehingga dapat menyebabkan kerugian bagi negara. Ketiga, korupsi dalam pengelolaan dana untuk perbaikan jalan dapat menyebabkan kehilangan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan lembaga terkait.
Untuk mengatasi masalah korupsi dalam pengelolaan dana untuk perbaikan jalan, negara perlu melakukan berbagai upaya. Ya, itu adalah tugas negara. Negara seharusnya menjadi garda terdepan dalam membela kepentingan rakyat.
Penting bagi negara untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas. Pengelolaan dana untuk perbaikan jalan harus dilakukan secara transparan dan akuntabel, sehingga masyarakat dapat memantau dan mengawasi penggunaan dana. Negara harus meningkatkan pengawasan terhadap pengelolaan dana untuk perbaikan jalan dan harus dilakukan secara ketat, sehingga dapat mencegah terjadinya korupsi. Negara seharusnya juga melibatkan masyarakat dalam proses pengelolaan dana untuk perbaikan jalan, sehingga dapat memastikan bahwa dana digunakan secara efektif dan efisien.
Begitulah seharusnya negara dalam memenuhi segala kebutuhan rakyatnya. Kepentingan rakyat seharusnya menjadi prioritas negara. Seluruh kebijakan yang diambil seharusnya untuk kepentingan rakyat bukan kepentingan segelintir orang. Ini yang sampai saat ini tidak terjadi di negara kita. Penguasa di negeri ini justru seakan tidak peduli dengan nasib rakyat. Penguasa hanya sibuk mengurusi kepentingannya dan kepentingan kelompoknya. Wajar, jika seluruh sektor nyaris tidak tersentuh perbaikan apalagi pembangunan.
Islam Menjamin Kebutuhan Dasar Termasuk Infrastruktur
Berbeda dengan negara yang menerapkan sistem Islam secara menyeluruh di dalam kehidupan. Kebutuhan dasar rakyat terjamin, infrastruktur juga memadai. Ini karena penguasa dalam Islam menjadikan kesejahteraan rakyat sebagai prioritas.
Karena penyediaan infrastruktur yang memadai dengan kualitas terbaik adalah tugas negara, maka negara akan berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik bagi rakyat termasuk menyediakan berbagai infrastruktur seperti jalan raya. Jalan raya adalah akses penting yang harus disediakan oleh negara sebagai bagian dalam memenuhi kebutuhan rakyat dalam bidang infrastruktur. Negara tidak akan membiarkan ada jalan-jalan berlubang yang bisa membahayakan keselamatan rakyat. Ini persis terjadi pada masa Khalifah Umar bin Khattab.
Kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab, memang dikenal karena keadilan dan kepeduliannya terhadap rakyat. Beliau sangat memperhatikan kesejahteraan rakyatnya, bahkan sampai kepada hal-hal yang tampaknya kecil, seperti kondisi jalan. Ia khawatir bahwa jalan berlubang dapat menyebabkan kecelakaan, tidak hanya bagi manusia, tetapi juga bagi hewan seperti keledai.
Kepedulian Khalifah Umar terhadap kesejahteraan rakyatnya dan lingkungan sekitar merupakan contoh yang baik dari kepemimpinan yang bijaksana dan adil. Ia menunjukkan bahwa seorang pemimpin harus memperhatikan semua aspek kehidupan rakyatnya, tidak hanya masalah besar, tetapi juga masalah kecil yang dapat memengaruhi kesejahteraan mereka. Wallahualam.
Payakumbuh, 26 Januari 2025 [Ay]
0 Comments: