Headlines
Loading...
Oleh. Rina Herlina 

SSCQMedia.Com- Bisa menjadi bagian dari aktivis dakwah adalah sebuah nikmat yang luar biasa. Tidak pernah menyangka, jika diri ini Allah izinkan bisa membersamai para sahabat surga meniti jalan dakwah yang medannya penuh onak dan duri. Karena seperti yang kita ketahui bersama jika jalan dakwah adalah jalannya para Nabi. Jalannya para Nabi sudah pasti terjal dan penuh dengan bebatuan. Untuk bisa istikamah, tentu harus senantiasa meminta kemudahan kepada Allah, karena hanya Allah-lah yang mampu memudahkan segala urusan.

Melihat kondisi umat hari ini yang semakin kacau, aktivitas dakwah menjadi sebuah hal yang penting dan menjadi kebutuhan. Umat butuh didakwahi, dan tugas tersebut adalah tugas kita bersama. Ya, setiap kita memiliki tugas menyeru dan menyampaikan kebenaran tentang Islam sesuai dengan apa yang kita pahami. Jadi jangan nunggu ilmu menyundul langit dulu baru mau berdakwah. Bukankah Nabi menyuruh kita untuk menyampaikan apa-apa yang datang darinya meski hanya satu ayat?

Urgensi dakwah adalah untuk mengajak orang lain berbuat baik dan mencegah perbuatan jahat, demi keselamatan di dunia dan akhirat. Berdakwah merupakan tugas dan kewajiban bagi setiap umat Islam. Semua orang memiliki kewajiban dakwah di pundaknya dan setiap orang berhak mendapatkan dakwah. Karena hakikatnya, bukan dakwah yang butuh kita, akan tetapi kitalah yang butuh dakwah.

Tantangan dalam berdakwah tentu saja pasti ada bahkan banyak. Sekelas Nabi saja pada saat beliau berdakwah di Mekkah dahulu, banyak sekali rintangan dan penentangnya. Apalagi kita yang notabene baru sedikit saja memahami ilmu tentang Islam. Hujatan, cacian, olok-olok pasti kita dapatkan. Bahkan dibilang sok suci, sok agamis, dan segala macam bentuk olok-olok bahkan kata-kata kasar. Dalam beberapa tahun kebersamaanku dengan jama'ah dakwah ini, sungguh banyak ditemui penghalang bahkan para pembenci. Betapa berat tugas para Nabi dahulu dalam memahamkan umat tentang indahnya Islam. Apalagi saat itu umat sedang berada pada taraf berpikir yang sangat rendah.

Tujuan kita berdakwah tentu saja adalah menyeru umat kepada kebaikan dan mencegah dari perbuatan mungkar. Banyak ayat-ayat Allah yang menyuruh kita untuk menyeru kepada kebajikan dan mencegah dari yang mungkar. Seperti dalam surat Ali-Imran ayat 104, yang artinya:

"Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 104).

Sasaran dakwah tentu saja semua umat manusia, termasuk orang yang belum memeluk agama Islam. Semua orang berhak mendapatkan dakwah Islam. Nah, sepanjang perjalananku dalam medan dakwah, hal inilah yang masih belum maksimal kulakukan. Ya, aku masih belum maksimal menyeru umat kepada kebajikan. Aku belum maksimal mencegah umat dari melakukan maksiat dan kemungkaran. Ini menjadi catatan pastinya, agar di tahun 2025 aku bisa lebih maksimal dalam berdakwah.

Aku harus maksimal dalam melakukan interaksi dengan umat, agar Islam semakin cepat tersebar di kalangan masyarakat. Aku harus membuat program atau apa pun itu namanya, guna memaksimalkan potensi yang dimiliki untuk kepentingan dakwah. Sebagai pengemban dakwah, tentu harus terus upgrade diri, jangan hanya mencukupkan dengan ilmu yang sudah ada. 

Dakwah selain dengan lisan, bisa juga dengan tulisan. Nah, karena aku cukup menguasai dunia literasi maka sebisa mungkin dakwah lewat tulisan juga harus dioptimalkan. Segala hal yang bisa menjadi celah untuk tersebarnya Islam maka harus dimaksimalkan.

Kemudian, etika sebagai pengemban dakwah juga harus dijaga. Ikhlas, konsisten, lemah lembut, dan takut kepada Allah harus menjadi pondasi kuat bagi para aktivis dakwah dalam menjalankan setiap amanah. Dan yang paling penting, sebagai aktivis dakwah kita harus memberikan teladan yang baik (uswatun khasanah). Jadi, jangan sampai kita hanya bisa menyampaikan tapi tidak bisa mengamalkan. Ingat, ilmu Lil amal. Maka, sebaiknya ilmu dipelajari untuk diamalkan, kemudian diajarkan kembali.

Dalam berdakwah, kita perlu memperhatikan beberapa hal, seperti: didasarkan pada ilmu, di dasarkan pada niat yang baik, menggunakan bahasa yang santun, memerlukan kesabaran, harus berani menyampaikan kebenaran dan berani tampil beda.

Dakwah juga bisa diwujudkan dengan saling mengingatkan, memberikan masukan kebaikan, meringankan beban, saling memberikan motivasi, dan saling mendoakan. Inilah beberapa hal yang harus dilakukan oleh para aktivis dakwah. Semoga di tahun 2025 semakin baik dalam segala hal dan semakin banyak umat yang tercerahkan dan mau kembali hidupnya diatur oleh Islam.

Demikianlah hal-hal yang menjadi catatan bagiku sebagai bagian dari aktivis dakwah. Semoga untuk kedepannya semakin baik lagi, baik dalam aktivitas menyeru atau pun menjalankan berbagai amanah. Semoga Allah selalu memudahkan langkahku menuju kebaikan dan ketaatan. Karena sungguh, sebagai manusia yang lemah, kita butuh Allah. Kita butuh pertolongan Allah dalam menjalani kehidupan. Semoga Allah selalu membersamaiku dan memudahkan langkahku dalam berjuang di medan dakwah yang notabene terjal dan penuh onak dan duri. Istikamahkan hamba, ya Rabb. [Hz]

Payakumbuh, 31 Desember 2024

Baca juga:

0 Comments: