OPINI
IDF Terus Berulah, Palestina Takkan Menyerah
Oleh. Rina Herlina
SSCQMedia.Com-
Tentara zionis terus membuat ulah. Mereka tak henti-hentinya membuat penduduk Palestina susah. Kabar terkini yang dihimpun oleh Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Med, mengungkap berbagai pelanggaran berat yang dilakukan oleh Pasukan Pendudukan Israel (IDF) terhadap warga sipil selama serangannya ke Rumah Sakit Kamal Adwan dan daerah sekitarnya di Gaza utara. Beberapa kesaksian menyebut, jika pelanggaran yang dilakukan adalah pelanggaran berat. Ini karena di dalamnya termasuk pembunuhan yang ditargetkan, eksekusi di luar hukum, serta serangan fisik dan seksual terhadap wanita dan anak perempuan di kalangan staf medis dan warga sipil yang mengungsi (m.tribunnews.com, 31/12/2024).
Pada Jumat pekan lalu, pasukan infanteri dan lapis baja Isr4el melakukan penyerbuan ke Rumah Sakit Kamal Adwan dan sekitarnya. Hal itu dilakukan setelah pengepungan brutal selama berminggu-minggu. Pengepungan ini berhias serangan artileri dan udara. Targetnya yaitu personel medis rumah sakit.
Serangan tersebut tentu saja sangat mengganggu kemampuan rumah sakit untuk beroperasi. Bagaimana bisa beroperasi jika peralatan penting banyak yang rusak, seperti generator listrik dan fasilitas produksi oksigen. Sungguh biadab semua yang dilakukan zionis. Tak ada lagi kata yang bisa menggambarkan kekejaman tentara IDF. Mari kita terus doakan semoga zionis Isr4el mendapat laknat Allah dan Palestina bisa secepatnya merdeka, lepas dari kebiadaban Isr4el.
Dari keterangan saksi mata, Euro-Med Monitor berhasil mendokumentasikan serangkaian tindakan mengerikan yang terjadi selama serangan IDF. Salah satu kesaksian menyatakan pasukan IDF sengaja meledakkan robot peledak di dekat rumah-rumah penduduk. Hal tersebut tentu saja menyebabkan rumah-rumah runtuh dan mengakibatkan korban sipil berjatuhan.
Tentara IDF mengeksekusi warga sipil setempat, termasuk beberapa orang yang terluka atau memegang bendera putih. Parahnya, pasukan zionis Isr4el juga menahan banyak perempuan dan anak perempuan, serta memperlakukan mereka dengan sangat buruk. Para perempuan Palestina terus dilecehkan dan martabat mereka direndahkan. Zionis juga tak segan-segan melakukan pemukulan fisik bahkan memaksa melepas jilbab dan pakaiannya. Betapa kurang ajarnya perlakuan tentara zionis terhadap para perempuan Palestina.
Setelah semua yang terjadi kepada penduduk Palestina sampai saat ini, entah kenapa umat Islam masih belum menunjukkan persatuan. Meski di beberapa negara lain banyak yang melakukan aksi protes dan sejumlah pembelaan terhadap Palestina, namun semua itu nyatanya belum mampu membuat Isr4el menghentikan kebiadaban mereka di negeri para Anbiya tersebut.
Bukan hanya aksi protes dan aksi bela Palestina yang dibutuhkan mereka di sana. Ada hal yang jauh lebih urgen ketimbang aksi protes, yaitu bantuan militer dan juga segala macam kebutuhan mendasar. Di samping itu, mereka membutuhkan agar umat Islam bersatu dan membantu perjuangannya.
Miris dan kasihan nasib mereka, harus terus berjuang mempertahankan negerinya tanpa bantuan militer dari pihak mana pun. Sungguh pertarungan yang tidak seimbang. Wajar jika dalam perang ini mereka mengalami kekalahan, apalagi jika dilihat dari persenjataan, Palestina memang kalah. Hal ini karena mereka hanya mengandalkan kekuatan iman dan meyakini jika Rabnya tidak akan menyia-nyiakan perjuangan mereka.
Untuk itu, mari kita terus suarakan kebebasan dan kemerdekaan Palestina. Jangan pernah bosan dan jangan menyerah. Kita terus berdakwah dan memahamkan umat tentang pentingnya persatuan seluruh umat Islam dalam sebuah institusi yang bernama Khilafah. Khilafahlah nantinya yang dapat membebaskan rakyat Palestina. Caranya yaitu dengan seruan jihad kepada seluruh umat untuk membebaskan saudara di Palestina. Khilafah akan mengirimkan kekuatan militer terbaik guna membantu perjuangan rakyat Palestina. Dengan hadirnya kembali Khilafah, maka segala urusan bisa diselesaikan sampai ke akar-akarnya, bukan tambal sulam seperti dalam sistem hari ini. Wallahualam. [Ni]
Payakumbuh, 4 Januari 2025
0 Comments: