Los Angeles Terbakar, Ini Bukanlah Sebuah Kebetulan
Oleh. Rina Herlina
SSCQMedia.com - Kebakaran hebat yang melululantakkan Los Angeles, California, Amerika Serikat, tentunya menyebabkan kerugian materi yang tidak sedikit. Menurut berita yang beredar diperkirakan kerugian mencapai hampir Rp 1.000 triliun. Angka yang fantastis, bukan?
Disinyalir, angka kerugiannya mencapai hampir tiga kali lipat dari bantuan yang diberikan Amerika Serikat (AS) kepada pihak Israel untuk membombardir Gaza, Palestina, yang diperkirakan telah menghabiskan dana lebih dari 22 miliar dolar AS atau sekitar Rp356,8 triliun. Ini berarti, kerugian akibat kebakaran di Los Angeles jauh lebih besar, (news.republika.co.id, 12-01-2025).
Dalam pernyataannya, kepala Meteorologi AccuWeather, Jonathan Porter mengatakan jika kebakaran hutan tersebut menjadi peristiwa terburuk sepanjang sejarah California. Dia juga menyampaikan, jika area Santa Monica hingga Malibu, menjadi area terparah. Hal ini tentu saja berdampak pada beberapa real estate termahal di negara ini dengan nilai rumah rata-rata lebih dari dua juta dolar AS atau sekitar Rp32 miliar.
Menurutnya, kejadian ini memiliki risiko besar terhadap aspek pariwisata dan kesehatan karena menghirup asap serta kerusakan akibat asap pada bangunan yang tidak hancur di masa mendatang. Meski menurutnya perkiraan ini masih awal, karena kobaran api masih terus menyebar dan dampak terus terjadi, juga karena masih ada beberapa area belum melaporkan informasi tentang kerusakan, cedera, dan dampak lainnya.
Jika melihat tingkat kerusakan, hal ini menunjukkan akan adanya sebuah proses pemulihan yang panjang dan menantang, serta membutuhkan upaya kolektif dan dukungan tidak hanya dari masyarakat, tapi juga dari pihak berwenang. Penduduk di Pacific Palisades banyak yang melaporkan bahwa mereka tidak memiliki asuransi properti.
Ini karena perusahaan asuransi tidak lagi memberikan perlindungan untuk real estate di area yang sangat mahal dan berisiko tinggi. Dan jika kebakaran ini terus menyebar dengan cepat ke lingkungan yang padat penduduk, maka akibatnya akan ada ribuan bangunan tambahan yang sangat mahal berisiko terbakar.
Menurut kabar yang beredar, kobaran api bergerak cepat dan didorong angin sehingga mengancam nyawa dan menyebabkan kerusakan dahsyat. Ini adalah bencana yang paling mengerikan, karena ada banyak kerusakan dan kerugian yang tidak sedikit. Angin lepas pantai bertiup kencang dengan kecepatan 70-100 mph. Hal ini membuat petugas pemadam kebakaran berjibaku berhadapan dengan hembusan angin sekuat badai saat mereka mencoba memadamkan api dan mengendalikan kebakaran tersebut.
Persis satu hari sebelum kebakaran hebat ini terjadi, Donald Trump, presiden AS membuat pernyataan bernada ancaman. Dia mengatakan akan membakar Gaza, Palestina dan menjadikannya sebagai neraka jika Hamas tidak segera membebaskan sandera. Namun, lihat apa yang terjadi? Los Angeles yang termasuk pusat industri dan bisnis terbesar, justru mengalami kebakaran hebat. Apakah ini hanya kebetulan?
Tak Ada yang Kebetulan
Dalam agama Islam, tidak ada yang kebetulan. Segala yang terjadi berjalan sesuai kehendak Allah Swt. Bisa jadi ini adalah bentuk murka Allah, sekaligus sebagai pembelaan-Nya atas penduduk Palestina. Sudah cukup rakyat Palestina dibantai habis-habisan. Bahkan tidak hanya Palestina, sudah terlalu banyak AS ikut campur dalam berbagai konflik yang melibatkan umat Islam. AS seolah begitu membenci Islam dan selalu mencitrakan buruk Islam.
Entah apa penyebabnya, tapi di mata AS, Islam seolah memiliki citra yang buruk. Bahkan, mungkin bukan hanya AS, banyak negara Eropa lainnya juga sangat anti dengan Islam. Buktinya, banyak dari umat Islam yang tinggal di beberapa bagian negara Eropa dan Amerika, seringkali didiskriminasi dan menjadi minoritas.
Allah sejatinya tidak tidur. Allah senantiasa bersama orang-orang yang terzalimi. Do'a orang terzalimi mampu menembus langit. Kebakaran hebat yang melanda California sejatinya adalah kuasa Allah Swt. Ini seharusnya menjadi peringatan, bahwa sebagai manusia biasa jangan pernah kita bertingkah pongah dan sombong di buminya Allah. Allah kuasa melakukan apapun, termasuk memporak-porandakan sebagian wilayah AS, bahkan hanya dalam hitungan jam.
Jadi, dalam Islam memang tidak mengenal istilah kebetulan. Ini seperti dikatakan oleh Grand Syekh Al-Azhar Mesir, Prof Dr Ahmed al-Tayeb, bahwa filosofi kebetulan, yang digunakan oleh para ateis untuk menyerang ide ketuhanan dan mencabutnya, merupakan sebuah teori khayalan dan sebuah konsep yang anomali, bahkan mustahil.
Ini dikarenakan para filsuf telah menyangkalnya berdasarkan fakta bahwa kebetulan berakhir dengan ketidakmungkinan mental dengan menjadikan sebab sebagai akibat. Dan menurut kesimpulan mereka, bahwa ada kemustahilan mental lainnya, yaitu bahwa sesuatu ada tanpa pencipta, yang dikenal sebagai prinsip kausalitas, dan pernyataan apa pun yang bertentangan dengan prinsip bawaan yang tertanam dalam jiwa semua orang ini, akal adalah yang pertama kali menilainya sebagai salah dan curang. Wallahualam. [ ry ].
Payakumbuh, 12 Januari 2025
0 Comments: