Oleh. Sri Ratna Puri
SSCQMedia.Com- Alhamdulillah, seluruh umat muslim telah berada di bulan Rajab. Bulan yang diliputi keberkahan, bulan menanam kebaikan dan bulan terjadinya peristiwa besar, yaitu Isra Mikraj Nabi Muhammad saw., dari Masjidil Haram di Mekkah, ke Masjidil Aqsa di Palestina.
Lalu, Baginda nabi diangkat menuju ke Sidratul Muntaha, bertemu Allah Swt. Jadi wajar, momentum di bulan Rajab, identik dengan peringatan Isra dan Mikraj.
Namun, baiknya kita kaum muslimin, tak mencukupkan diri membahas tentang perintah salat lima waktu (apalagi hanya bersifat seremonial), tanpa menggali peristiwa yang melatarbelakangi, serta menangkap tujuan dari peristiwa besar Isra dan Mikraj ini.
Mengapa beliau didaulat untuk mengimami seluruh nabi di Masjid Al-Aqsa? Ternyata, ini bukti kesempurnaan risalah Islam yang diemban. Mengapa nabi diperlihatkan surga dan neraka? Supaya umat manusia menentukan pilihan untuk taat atau maksiat kepada Allah Swt, selama hidup di dunia.
Dan dalam buku Sirah Nabawiyah, diceritakan, bahwa Baginda nabi saw, sangat menderita berdakwah di Mekkah. Terlebih, sepeninggal pamannya Abu Thalib, hanya dalam waktu tiga bulan setelah wafatnya Khadijah, istri tercinta. Disebutlah bahwa tahun ke-10 kenabian ini, sebagai Tahun Duka.
Dan Allah Swt, memperjalankan Baginda saw., tepat di malam hari tanggal 27 Rajab, sebagai penghiburan dan tanda dekatnya waktu kemenangan Islam. Yakni, Tegaknya Daulah Islam pertama di Madinah.
Lantas, bagaimana dengan kondisi umat Islam sekarang yang tertindas, terpuruk, diperebutkan dan dihinakan oleh musuh-musuh Islam? Tak hanya di bumi Palestina, tempat Mikraj Baginda. Di negeri-negeri muslim yang lain, umat Islam tak berdaya, jauh dari hidup sejahtera, apalagi berjaya.
Berarti, selama ini ada yang salah. Momentum bulan Rajab yang seharusnya dinanti-nanti karena membawa kabar gembira, tapi tak membekas apa-apa. Maka, mari kita kembalikan keberkahan bulan Rajab ini, dengan dakwah. Menyebarluaskan ajaran Islam.
Tentu, hal ini tidak ringan. Sebab, diperlukan kebersamaan, persatuan umat untuk bergerak dalam pemikiran, perasaan dan penerapan aturan Islam. Di sinilah perlunya kita bergabung bersama barisan dakwah Islam kafah. Suatu wadah dakwah yang konsisten mengikuti metode dakwah Rasulullah.
Saat itu terjadi, sejatinya di bulan Rajab ini, kita sedang menanam benih peradaban Islam. Peradaban yang Allah Swt., janjikan. Peradaban Islam yang akan kembali memimpin dunia, dengan tegaknya Daulah Khilafah ala Minhaj Nubuwwah kedua. Wallahualam. [ry].
0 Comments: