Headlines
Loading...
Rencana Gencatan Senjata Terancam Gagal

Rencana Gencatan Senjata Terancam Gagal

Oleh. Rina Herlina

SSCQMedia.Com-Sungguh mengejutkan, setelah sebelumnya terjadi kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel. Tiba-tiba menurut kabar terbaru yang beredar, proses gencatan senjata tersebut terancam batal alias gagal. Hal ini sebagaimana diumumkan Qatar. Alasan pembatalan, bukan hanya menyangkut konflik internal di dalam Israel sendiri, dengan sejumlah menteri sayap kanan yang mengancam mengundurkan diri jika kesepakatan disetujui kabinet hari ini. Alasan lainnya adalah karena aksi Israel yang masih terus membombardir Gaza sampai saat ini, (cnbcindonesia.com 17-01-2025).

Setelah rencana gencatan senjata menggema ke seantero negeri dan disambut gegap gempita bukan hanya oleh penduduk Palestina, tapi seluruh penduduk dunia. Nyatanya, sampai hari kemarin, militer Perdana Menteri (PM) Netanyahu masih melakukan penyerangan dengan 50 target di seluruh Gaza selama seharian. Israel mengonfirmasikan dan menyebut jika target serangan adalah "teroris". Entah siapa yang dimaksud dengan teroris tersebut. Karena faktanya yang melakukan genosida, bahkan membantai anak-anak dan perempuan justru tentara Israel sendiri. Penyerangan bahkan masih terus mereka lakukan bahkan setelah pengumuman akan adanya gencatan senjata.

Serangan tersebut telah dikonfirmasi oleh Hamas. Menurut pihak Hamas, serangan Israel tersebut setidaknya telah menewaskan sekitar 80 orang. Luar biasa, bukan? Israel malah makin menggila, menyerang penduduk Palestina dengan membabi buta. Maka, dengan semua kekejaman yang sudah dilakukan oleh tentara Zionis Israel, siapakah yang layak mendapat predikat teroris?

Dari sini, dapat ditarik kesimpulan, jika Israel memang tidak pernah menginginkan perdamaian. Tujuan Israel sangat jelas, yaitu menghabisi seluruh penduduk dan membumihanguskan negeri Palestina. Hal ini adalah agar lebih mudah sampai pada tujuan mereka, yaitu mencaplok tanah Palestina.

Oleh karenanya, tidak ada cara lain terkait solusi kemerdekaan Palestina, kecuali hanya dengan bersatunya seluruh umat Islam di bawah satu komando untuk melakukan perlawanan sampai habis-habisan dan mengusir pasukan kafir penjajah dari tanah negeri-negeri kaum muslim khususnya tanah para anbiya yaitu Palestina.

Ya, tidak ada solusi jitu untuk pembebasan Palestina kecuali dengan jihad dan Khilafah. Ini karena di dalam Islam, tidak ada hubungan apapun dengan negeri yang orang-orangnya jelas-jelas memusuhi Islam kecuali hubungan perang. Maka, sudah saatnya umat Islam bersatu guna mengembalikan marwah dan kemuliaan Islam. Sudah saatnya umat bersatu untuk mengembalikan kejayaan Islam, dan bisa kita mulai dengan melakukan pembelaan terhadap saudara di Palestina. Mereka adalah saudara kita yang harus dibela kehormatannya. Sudah cukup mereka menanggung derita selama ini, akibat umat Islam yang masih dalam keadaan tercerai berai.

Konflik Palestina dengan Israel seharusnya menjadi momentum kebangkitan umat Islam. Mengurusi permasalahan Israel sejatinya sangat mudah jika umat Islam bersatu. Ini karena di masa lalu, saat seluruh umat bersatu dalam naungan khilafah Islamiah, saat itu umat Islam menjadi umat yang tidak terkalahkan. Bahkan umat Islam sampai pada kejayaannya yaitu menguasai dua pertiga dunia dan berkuasa sekitar 1300 tahun lamanya. Tidakkah kita (umat Islam) ingin mengulang masa kejayaan tersebut?

Tidakkah ada sedikit rasa empati kita atas apa yang menimpa rakyat Palestina? Bagaimana jika hal yang mereka alami, menimpa kita? Bagaimana jika itu semua terjadi pada kita dan keluarga kita?

Sungguh, sebagai saudara seakidah, kita seharusnya memiliki rasa empati dan kepedulian yang besar. Seharusnya kita memiliki keinginan untuk membela mereka habis-habisan. Bukan hanya sekadar doa, boikot, retorika, dan sebagainya. Namun lebih dari itu, kita harus memberikan solusi yang menyeluruh. Kita harus bersatu bersama mereka mengusir tentara Israel dari tanah Palestina.

Wahai umat Islam, mari kita bangkit! Sudah saatnya kita menunjukkan kembali kekuatan umat Islam yang sebenarnya. Sudah saatnya kafir penjajah tahu tentang betapa kuatnya jika kita jika bersatu. Semua musuh-musuh Islam mampu kita libas, sebagaimana pasukan Khalifah Umar bin Khattab melibas pasukan musuh dan berhasil membebaskan Baitul Maqdis pada tahun 637 M. Saat itu setelah melakukan pengepungan selama enam bulan, akhirnya pasukan kaum muslimin berhasil mengalahkan pasukan musuh.

Bahkan pada saat itu, Patriark Sophronius, pemimpin gereja di Baitul Maqdis, menawarkan penyerahan kota dengan syarat bahwa hanya Khalifah Umar sendiri yang dapat menerima penyerahan tersebut. Khalifah Umar kemudian pergi ke Baitul Maqdis untuk menerima penyerahan kota dan menandatangani Perjanjian Umar, yang menjamin hak-hak awam dan kebebasan beragama bagi penduduk kota.

Perjanjian Umar ini juga memungkinkan orang Yahudi untuk tinggal dan beribadah di Baitul Maqdis, setelah sebelumnya mereka diusir oleh Romawi. Khalifah Umar jugalah yang memerintahkan pembangunan masjid di atas runtuhan Kuil Suci, yang kemudian kita kenal sebagai Masjid Al-Aqsa. Wallahualam.

Payakumbuh, 17 Januari 2025

Baca juga:

0 Comments: