Headlines
Loading...
Oleh. Dewi Kusuma 

SSCQMedia.Com- Challenge tadarusan Sahabat Surga Cinta Qur'an (SSCQ) telah memasuki episode ke-44. Alhamdulillah, saya telah mengikuti sebanyak 22 episode. Semua episode berisi  program yang penuh manfaat. Saya bersyukur hingga saat ini masih Allah Swt. izinkan untuk bertadarus bersama sahabat surga. 

Namun, di episode kali ini ada sesuatu yang berbeda dari biasanya. Wah, bagi yang sudah sering kali ikut challenge, pasti tahu apa itu yang berbeda di episode kali ini. Namun di episode kali ini ada sesuatu yang butuh uji nyali lebih spesial.

Ya, di tugas 8 A kali ini sang muassis SSCQ memberikan tugas yang istimewa. Peserta diharapkan bisa mengerjakan tugas 8A ini. Untuk tugas kali ini Bunda Lilik S Yani selaku maestronya SSCQ memberikan tantangan hafalan ayat pilihan. 

Ayat pilihan ini peserta sendiri yang memilih dan melaporkan sebagai salah satu kurikulum challenge 44 ini. Dalam satu minggu peserta melaporkan ayat pilihan di grup besar sebanyak tujuh ayat pilihan. Nah, di sini diberikan tantangan untuk uji nyali dengan memilih satu ayat untuk dihafalkan dan diterjemahkan per kata dengan pasangan belajarnya.

Setoran hafalan ini disetorkan kepada pasangan belajarnya dengan mengunakan video call. Lalu keduanya lapor di grup besar disertai pemahaman yang kita dapatkan pada ayat pilihan ini. Tujuan dari Bunda Lilik Yani dan tim SSCQ agar laporan tersebut bisa menancap di hati dan lebih bermakna.

Saya mendapatkan amanah di grup Al-Bayyan di untuk meriayah grup beranggotakan 15 orang ini. Saya pun diberikan tanggung jawab untuk memasangkan pasangan belajar untuk menyetorkan hafalan. Praktis, saya tidak mendapatkan pasangan. Saya menawarkan diri siapakah yang mau jadi pasangan belajar saya? Alhamdulillah Bunda Sri Suratni bersedia menerima setoran hafalan ayat pilihan. Bunda satu ini.memang selalu keren dalam meri'ayah kelompok. Beliau berdomisili di Pekanbaru. Ya, walaupun saya belum pernah ke sana, tapi saya bisa mengenalnya lewat wasilah SSCQ.

Saya pun menelepon beliau, namun sayang nomor ponselnya tidak aktif, mungkin terkendala sinyal karena berlainan pulau. Dan juga di wilayah Sumatra ada Bukit Barisan,  mungkin itu sebab sinyal sering terkendala. Sinyalnya barangkali nyangkut di pepohonan. Hehehe...

Saya pun beralih menelepon Bunda Utami. Beliau adalah orang pertama yang meri'ayah saya dengan telaten. Dulu, saat saya baru pertama kali ikut challenge tadarusan Al-Qur'an, aku belum memahami aturan mainnya.

Sekali lagi meski berdering, namun tidak diangkat. Ya, saya pun memahaminya, mungkin beliau capai karena habis melakukan perjalanan bersama keluarga tercinta. Saya tidak janjian terlebih dulu. Ya memang  membuat janji itu penting saat kita akan bertamu ataupun menghubungi seseorang. Mengapa? Sebab kegiatan orang lain kita tak tahu. Mungkin saja mereka lagi sibuk saat kita berkunjung ataupun menghubungi mereka.

Telepon yang ketiga kalinya saya layangkan ke Bunda Dewi Khoirul. Alhamdulillah beliau menyambut telpon saya. Saya pun kemukakan kepentingan saya menelpon beliau. Beliau setuju dan siap menerima hafalan saya.
Saya pun segera bersiap menyetorkan hafalan. Saya pilih ayat pilihan yang saya buat dalam satu minggu ini. Al-Qur'an surah Yusuf ayat tujuh.

Ayat pilihan yang saya hafal adalah ayat pilihan day 04. Dengan menghafalkan per kata  sesuai dengan kurikulum challenge tadarusan Al-Qur'an bersama sahabat surga.

لَّقَدْ
sesungguhnya

كَانَ
adalah

فِى
di dalam/pada

يُوسُفَ
Yusuf

وَإِخْوَتِهِۦٓ
dan saudara-saudaranya

ءَايَٰتٌ
ayat-ayat/tanda-tanda

لِّلسَّآئِلِينَ
bagi orang-orang yang bertanya

Dari ayat ini bisa diambil pelajaran bahwa Nabi Yusuf diberikan mukjizat bisa menakwilkan mimpi. Dan beliau sangat disayang oleh ayahnya. Saat nabi Yusuf menceritakan mimpinya kepada ayahnya (Yaqub as.), ayahnya menasehati agar tidak usah menceritakan mimpinya kepada saudaranya. Sementara saudara-saudaranya merasakan bahwa perhatian ayahnya hanya tercurah untuk nabi Yusuf. Sehingga saudara-saudaranya berusaha untuk mencelakakan Yusuf.

Namun, Allah Swt. menjaganya dengan memberikan kesabaran sehingga Yusuf menjadi penguasa di Mesir. Nabi Yusuf dijadikan orang yang dekat dengan raja karena dapat menakwilkan mimpinya. Sehingga Yusuf meminta untuk dijadikan bendahara kerajaan.

Bunda Lilik Yani selaku muassis SSCQ berharap dengan hafalan ayat seperti ini  menancap di dalam hati dan bisa menambah bekal dalam beramar makruf nahi mungkar. Bunda satu ini memang selalu inspiratif dalam memotivasi segenap peserta challenge tadarusan. Inilah yang menjadi berbeda dengan challenge tadarusan episode yang telah lalu.

Saya pun berharap hal ini mampu menggugah para peserta challenge dalam memahami ayat per ayat dari kitab suci Al-Qur'an. Terjemahan perkata  dalam Al-Qur'an  ini  semoga bisa menambah pemahaman menjadi lebih bermakna. Wallahualam bissawab. []

Serang Banten, 28 Desember 2024

Baca juga:

1 komentar

  1. Masya Allah alhamdulillah barakallah tim media SSCQ. Semoga bermanfaat untuk pembaca dan SSCQ semakin cerdas menebarkan cahaya Islam

    BalasHapus