Kisah Inspiratif
Usaha Ibu Mengenalkan Rasulullah
Oleh. Ratty S. Leman
SSCQMedia.Com- "Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah." (QS Al Ahzab 21)
Buku "Muhammad Teladan Sepanjang Zaman" adalah paket buku yang sangat aku inginkan. Alhamdulillah, aku telah mempunyai buku Sirah Nabawiyah sebanyak dua buku. Tapi isinya sama dan untuk orang dewasa. Anak-anak kurang suka membaca buku tebal.
Ketika melihat buku "Muhammad Teladan Hidup Sepanjang Zaman" (Mumtaz) ini, hatiku bergejolak. Ingin sekali membelinya, tapi hatiku ciut. Harganya itu lho, lumayan banget. Bisa sih menabung jika niat kuat. Tapi aku tetap belum melakukannya.
Suatu ketika ada pengumuman diskon sampai 50%. Wah kapan lagi? Langsung kuinfokan ke adikku. Karena sama-sama suka membeli buku akhirnya adikku membelikan juga untukku. Masya Allah, alhamdulillah, semoga berkah, sedekahnya menjadi amal jariyah.
Buku ini niatnya memang tidak hanya untuk anak-anakku saja tetapi juga untuk anak-anak orang lain yang ingin membacanya. Tapi ternyata anak orang lain sedikit yang berminat membacanya. Mereka lebih suka main game Sirah Nabi. Ya, namanya juga anak-anak lebih suka bermain daripada membaca.
Tetapi budaya membaca buku bisa diajarkan saat anak-anak masih kecil. Jika orangtuanya suka membaca buku, Insya Allah biasanya anaknya juga suka membaca buku. Saya suka membaca buku, suka ke toko buku, suka membeli buku, suka ke perpustakaan, dan suka membacakan buku ke anak-anak saat masih kecil. 'Like mother like son', Alhamdulillah akhirnya anak-anak kami juga menyukai buku, meskipun godaan main handphone lebih banyak dan seru.
Alhamdulillah dengan adanya buku ini, anak-anak saya dorong untuk rajin membaca. Alhamdulillah di rumah saya sediakan rak buku untuk pojok membaca. Semoga aktivitas membaca ini terbawa terus berlanjut hingga dewasa. Akhirnya anak-anak juga rajin membeli buku. Alhamdulillah, meski terkadang bukunya mahal dan menguras kantong.
Untuk menyiasati hal ini saya punya ide. Anak-anak jangan hanya bersifat konsumsif membeli buku terus. Ayo, sudah mulai saatnya kita produktif membuat buku sendiri. Alhamdulillah anak-anak mau, dengan bimbingan saya sebagai ibunya tentunya. Mereka ingin seperti teman-teman di KKPK (Kecil-Kecil Punya Karya).
Alhamdulillah beberapa buku kami hasil kolaborasi ibu dan anak sudah beberapa yang terbit. Sudah ada 6 buku. Semoga bertambah lagi. Apalagi buku tentang bagaimana mengajarkan anak tentang kecintaan terhadap Nabi. Sepertinya belum banyak ya?
Bagaimana anak-anak kita akan mencintai Nabi jika kita tidak pernah mengajarkannya, membelikan buku tentang Nabi, dan bercerita tentang Nabi. Yuk, sekarang saatnya mempelajari tentang Nabi agar tumbuh rasa cinta dalam diri. []
Bogor, 13 Desember 2024
0 Comments: