Headlines
Loading...
Book Hangover, Rasa Candu yang Baik atau Buruk?

Book Hangover, Rasa Candu yang Baik atau Buruk?

Oleh. D’ Safira
(Kontributor SSCQMedia.Com)

SSCQMedia.Com—Kalian tahu tidak istilah book hangover? Itu merupakan kondisi di mana kita baru selesai membaca buku dan kita terjebak pada dunia yang ada di buku tersebut atau gak bisa move on. Hal ini juga bisa disebut kecanduan buku yang sangat parah. Menurut kalian ini hal positif atau negatif?


Book hangover bisa berdampak pada hidup si pembaca. Mulai dari perasaan, cara berpikir hingga berperilaku. Orang seperti ini akan susah membedakan hal yang baik dan hal yang buruk, atau hal yang sia-sia dan wajib dalam hidupnya.


Beda halnya jika yang dibaca adalah buku yang bisa menambah tsaqafah Islam, maka akan berdampak baik. Namun, jika yang dibaca buku yang isinya khayalan dan hal-hal yang tidak mendidik, tentu akan bahaya bagi si pembaca. Dalam jangka panjang, hidup bisa jadi penuh dengan drama, manipulatif, dan tidak bisa mengambil keputusan dengan benar.


Ini terjadi karena kita hidup dalam kondisi yang jauh dari agama. Dalam hidup kapitalisme sekuler, para pemuda belum memahami tentang agama Islam yang kafah atau menyeluruh. Aktivitas yang sia-sia banyak dilakukan, misalnya membaca buku yang tidak bermutu yang sebenarnya menghabiskan banyak waktu. Jadilah hal ini memengaruhi kondisi pemikiran kaum muda muslim, dan membentuk generasi halu tingkat tinggi. Asalkan senang apa pun akan dilakukan.


Negara kapitalis akan menjual buku-buku tersebut demi keuntungan materi. Royalti lebih penting daripada dampak negatif yang ditimbulkannya. Rupiah jauh lebih penting daripada riayah. Meraih keuntungan maksimal adalah tujuan utama. 


So, apa yang harus kita lakukan agar tidak terjebak dalam kondisi book hangover ini?
Pertama, memilih buku yang akan dibaca. Gunakan waktu kita semaksimal mungkin untuk membaca buku yang berguna dan bermanfaat. Jauhkan buku-buku yang tidak bermanfaat dari diri kita. Pesan Rasulullah saw. di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat baginya


Kedua, perlunya membentengi diri kita dengan Islam. Caranya dengan belajar Islam secara intensif dan bersungguh-sungguh. Rutin dan dikerjakan dengan istikamah. Yuk, mulai belajar Islam sekarang juga. Apakah cukup dengan dua hal ini saja? ternyata masih ada satu lagi.


Ketiga, kita butuh dukungan dari negara yang dapat menghalau peredaran segala macam buku yang tidak berkualitas dan merusak generasi. Seharusnya negara dapat menyaring buku mana yang layak untuk dibaca dan mana yang tidak layak. Seharusnya yang diizinkan untuk beredar adalah buku-buku yang mampu meningkatkan ketakwaan dan menambah kecerdasan, bukan hanya demi profit.


Negara yang peduli hanya negara yang berlandaskan Islam dalam bingkai Khilafah Islamiah. Negara tak hanya mengontrol buku yang beredar, tapi juga memastikan generasinya berkepribadian Islam dan menjamin pemudanya mendapat pendidikan gratis yang berkualitas. [Hz]

Baca juga:

0 Comments: