Gencatan Senjata Bukan Solusi Hakiki Bagi Palestina
Oleh. Nurma Safitri
(Kontributor SSCQMedia.Com)
SSCQMedia.Com—Euforia gencatan senjata terjadi di kalangan umat Islam. Secara nyata, gencatan senjata memang memberikan jeda bagi muslim Palestina untuk bebas dari kejahatan-kejahatan Zionis dan negara pendukungnya Amerika Serikat. Umat harus sadar akan hakikat gencatan senjata yang tidak akan menyelesaikan penjajahan dan genosida.
Hamas dan Zionis mencapai kesepakatan melakukan gencatan senjata pada rabu malam, 15 Januari 2025 yang menurut tim mediator dari Qatar, Mesir dan Amerika yang berlaku efektif pada hari Ahad, 19 Januari 2025 pada pukul 08.30 waktu setempat. Gencatan senjata ini diopinikan sebagai solusi langkah pertama mengakhiri agresi brutal Zionis yang telah menewaskan 47.000 nyawa warga Gaza yang kebanyakan anak-anak dan perempuan.
Gencatan senjata bukan hanya dilakukan kali ini saja dan diopinikan sebagai solusi, gencatan senjata telah berulang kali dilakukan, namun tindakan ini tidak memberi kebaikan sedikitpun kepada umat Islam (detik.com, 17-01-2025).
Sebagaimana yang sudah terjadi sebelumnya, gencatan senjata akan diambil alih oleh Zionis tatkala mereka merasa kewalahan menghadapi para mujahid Palestina. Padahal Zionis telah didukung oleh negara berkuasa, Amerika Serikat (AS). Amerika telah mengucurkan banyak sekali bantuan mulai dari dana, keamanan seperti iron drone hingga persenjataan.
Statemen politik pemimpin AS begitu kentara berada di sisi Zionis, bahkan yang paling menyakitkan pemimpin-pemimpin negara kaum muslim justru memberi peluang kepada musuh-musuh Allah Swt. untuk menumpahkan darah, merampas lahan, menghancurkan dan menodai rumah kaum muslimin. Penguasa negeri-negeri muslim pun membiarkan musuh-musuh Allah Swt. memiliki segala alasan untuk menindas kaum muslimin dan menghasut serta menakut-nakuti umat Islam di negeri-negeri muslim lainnya agar tidak melakukan tindakan apapun padahal Allah telah memberikan mereka amanah kekuasaan, yang mana seharusnya dengan kekuasaan itu mereka memiliki tugas untuk menggerakkan tentaranya sekuat tenaga dalam membebaskan Palestina, namun pada kenyataannya mereka tidak melakukan hal itu.
Secara logika Zinonis pasti akan menang melawan umat Islam di Palestina, karena Zionis mendapat bantuan dari AS bahkan didukung oleh penguasa muslim. Namun hingga saat ini, Zionis terus menerus kewalahan menghadapi mujahid Palestina, jadi gencatan senjata bukan karena tekanan dari Trump kepada Netanyahu melainkan karena Zionis tidak sanggup mematahkan semangat rakyat Gaza.
Gencatan senjata hanyalah kedok bagi Zionis untuk mengambil nafas dalam pertempuran. Para Mujahidin Palestina terus memberikan fakta yang menyakitkan bagi Zionis, sekalipun umat Islam di Palestina sendirian, yang mana mereka menderita kelaparan, mereka dibunuh, dan banyak pemimpin pejuang yang syahid, namun mereka tidak berputus asa dari rahmat Allah dan percaya akan janji Allah mereka tetap berada dalam keteguhan, kesabaran dan ketabahan.
Mereka seperti itu karena berlandaskan keimanan. Keimanan inilah yang menjadi sumber kekuatan girah jihad para mujahid dalam mempertahankan tanah Palestina, tanah kharajiyah milik kaum muslimin telah menggentarkan Zionis, karena itu Zionis telah kalah telak sedari awal, mereka tidak layak bertempur di medan perang melawan para mujahid Islam yang mencintai syahid dan jihad di jalan Allah Swt.
Umat Islam khususnya kaum muslimin di Gaza harus menyadari bahwa gencatan senjata tidak akan mengubah apa pun. Zionis akan tetap mengkhianati kesepakatan itu dengan menyerang kaum muslimin kembali.Terbukti dalam beberapa jam sejak pengumuman kesepakatan gencatan senjata, Zionis sudah melakukan serangan kembali kepada rakyat Palestina yang menewaskan sedikitnya 82 orang.
Jadi, apa yang dilakukan Zionis ini sudah sangat jelas menunjukkan untuk kesekian kalinya mereka mengkhianati kesepakatan. Maka, gencatan senjata ini bukan solusi hakiki untuk menyelesaikan perang yang terjadi di Palestina, dan solusi untuk Palestina bukan juga bantuan-bantuan kemanusiaan, boikot, dan solusi parsial pragmatis lainnya, namun yang dibutuhkan adalah solusi hakiki yaitu dengan jihad dan Khilafah.
Terwujudnya Daulah Khilafah yang nanti akan mengirim tentara berjihad membebaskan Palestina adalah kemenangan yang nyata. Umat Islam harus bersatu dan meyakini kemenangan adalah milik umat Islam dan pujian hanya milik Allah Swt. karena Allah Ta'ala telah berfirman dalam Al Qur'an yang artinya, "Sesungguhnya kami telah menganugerahkan kepadamu kemenangan yang nyata" (TQS. Al-Fath : 1).
Kemenangan akan datang atas pertolongan Allah. Allah Ta'ala telah berfirman yang artinya "Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana" (TQS. Al-Anfal: 10).
Agar pertolongan Allah turun pada umat Islam, maka umat Islam wajib berjuang sesuai tuntunan Allah, tidak menyerahkan urusan pada musuh-musuh Allah, karena itu kita sebagai umat Islam harus terus berjuang secara syar'i untuk mewujudkan solusi hakiki ini. Semoga Allah segera menurunkan pertolongannya dan menyegerakan kemenangan untuk kaum muslimin terutama rakyat Palestina. Aamiin allohumma aamiin. Wallahu a'lam bisshowab. [ry].
Baca juga:

0 Comments: