Headlines
Loading...
Jangan Apatis pada Persoalan Palestina

Jangan Apatis pada Persoalan Palestina

Oleh. Rina Khusnia
(Kontributor SSCQMedia.Com)

SSCQMedia.Com-Israel memang biadab. Meskipun sudah bersepakat untuk mengadakan gencatan senjata dengan Palestina, tetapi hingga hari ini korban dari kekejaman aksi genosida Zionis Yahudi terhadap warga Gaza terus terjadi.

Pasukan Israel diberitakan kembali melanggar kesepakatan gencatan senjata dengan membunuh dua orang di Jalur Gaza, Senin (27/1/2025). Israel juga kamp pengungsi Nuseirat di Gaza Tengah, beberapa warga terluka. Sementara itu, seorang anak 5 tahun bernama Nadia Mohammed Al-Amoudi terbunuh saat Israel mengebom sebuah gerobak kuda di Al-Jisr, di sebelah barat kamp pengungsi Nuseirat. Tiga orang lainnya terluka dalam serangan ini. (kompas.com, 29/1/2025)

Anehnya, opini umat mulai digiring ke arah bahwa hal ini sesuatu yang wajar. Negara-negara yang berpihak pada apa yang diperbuat oleh entitas Yahudi pada Palestina menganggap legal tindakan sang Yahudi untuk membela diri. Suara yang senada terus digaungkan oleh media massa Barat dan para buzzer negara Zionis.

Tentu saja opini yang mereka sebarkan melalui media massa yang mereka miliki adalah dusta besar. Mereka tak lebih dari penjajah tanah Palestina. Kaum Yahudi masuk dengan leluasa ke Palestina. Ini adalah  konspirasi jahat di antara negara-negara Barat melalui Deklarasi Balfour pada tahun 1917. Jangan lupa, mereka pun mengungkapkan dukungannya pada konglomerat sekaligus pimpinan komunitas Yahudi, Lord Rothschild, di Inggris.

Selanjutnya, negara-negara Barat mengakui berdirinya negara Zionis pada tahun 1948. Melalui pengakuan para anggotanya, PBB pun tampak tak mau ketinggalan untuk memperkuat eksistensi sang negara Zionis.


Palestina Tanah Milik Kaum Muslim

Jika kita melihat sejarah yang benar, Palestina termasuk tanah kharajiyah yang dibebaskan oleh Khalifah Umar bin Al-Khatthab ra pada tahun 637 M melalui perjanjian Umariyah.

Istilah "kharajiyah" mengacu pada tanah yang ditaklukkan di mana penduduk nonmuslim diizinkan untuk tetap tinggal di bawah pemerintahan Islam, membayar pajak (jizyah) sebagai imbalan atas perlindungan dan kebebasan beragama.

Saat itu, Khalifah Umar bahkan mengusir semua orang Yahudi yang tinggal di Palestina. Oleh karena itu,  sebuah kedustaan yang besar jika serangan militer Zionis pada Palestina sejak tahun 2023 lalu, disebut upaya self defense (membela diri). Itu bukan membela diri, melainkan genosida.


Kejahatan Zionis Yahudi

Zionis Yahudi juga dilaporkan melakukan pencurian organ terhadap para jenazah yang ada di Gaza. Mereka melakukan penyiksaan dan pemerkosaan terhadap para tawanan, baik lelaki maupun perempuan. Serangan, pengusiran, dan pembantaian telah berkali-kali mereka lancarkan pada penduduk Palestina, jauh sebelum bulan Oktober 2023. Mereka mengincar pemukiman penduduk, rumah sakit, sekolah, dan pasar. Korbannya adalah anak-anak, perempuan, tenaga medis, jurnalis dan petugas PBB.

Namun demikian, nyaris tak ada pembelaan berarti dari dunia untuk rakyat Palestina. Bayangkan, berapa berat penderitaan rakyat Palestina. Lalu bagaimana hujjah kita di hadapan Allah kelak?


Seruan untuk Kaum Muslim

Mari kita melakukan introspeksi diri, bahwa nasib Gaza tidak ditentukan oleh bangsa lain, tetapi oleh kita sendiri sebagai bagian dari kaum muslim. Allah Swt. telah mewajibkan umat ini untuk mengusir para penjajah Yahudi dari  tanah air Palestina. Allah Swt. berfirman,

"Perangilah mereka (kaum kafir) di tempat mana saja kalian bertemu mereka dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kalian (TQS al-Baqarah 2:191).

Sungguh, umat ini memiliki kekuatan militer dan pasukan yang berlipat-lipat kali jumlahnya dibanding pasukan Yahudi. Harusnya semua itu bisa digunakan untuk mengusir penjajah kafir harbi. Bukan malah untuk mengawal kekuasaan rezim kemudian melipat tangan dan mendiamkan Gaza. Mirisnya lagi, di saat yang sama mereka mereka mengadakan berbagai perjanjian ekonomi, utang luar negeri, dan lain-lain. Hal itu makin membungkam mulut-mulut penguasa negeri  muslim.

Makin nyatalah bahwa umat ini membutuhkan institusi Khilafah untuk melepaskan mereka dari berbagai penderitaan dan penjajahan, termasuk membebaskan Palestina dari kekejaman Zionis Yahudi.

Wallahu'alam bishawab.[]

Baca juga:

0 Comments: