Oleh. Rina Herlina
(Kontributor SSCQMedia.Com)
SSCQMedia.Com-Masalah sampah masih menjadi persoalan pelik di kota-kota besar, khususnya di Kota Padang. Persoalan sampah ini semakin mengkhawatirkan. Menurut Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang, volume sampah yang dihasilkan warga terus meningkat, tetapi tidak diimbangi dengan kapasitas dan armada pengangkutan yang memadai.
Untuk itu, saat ini DLH Kota Padang terus berupaya menjaga kebersihan kota meskipun terkendala keterbatasan armada dan peralatan. Menurut Fadlan Fitra Masta selaku Kepala DLH Kota Padang tahun 2025, kota Padang hanya mendapatkan tambahan satu unit mobil amrol dari dana APBD, serta 13 unit bak kontainer (posmetropadang.co.id, 31/1/2025).
Sampai saat ini, sampah masih menjadi persoalan pelik di Kota Padang karena beberapa faktor. Pertama, pertumbuhan penduduk yang cepat menyebabkan volume sampah meningkat. Ya, kota Padang memiliki penduduk sekitar 914 ribu jiwa, yang menghasilkan sekitar 640 ton sampah per hari. Wajar jika volume sampah meningkat tajam setiap harinya.
Kedua, kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik. Banyak masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan, sehingga menyebabkan sampah berserakan di lingkungan sekitar. Yang lebih miris, banyak didapati masyarakat membuang sampahnya ke sungai atau diletakkan di sembarang tempat.
Ketiga, sistem pengelolaan sampah yang belum optimal. Meskipun pemerintah kota Padang telah berupaya untuk meningkatkan pengelolaan sampah, tetapi masih banyak tantangan yang harus dihadapi, seperti kurangnya fasilitas pengelolaan sampah dan kurangnya partisipasi masyarakat.
Keempat, peran serta masyarakat yang belum maksimal. Masyarakat masih belum menyadari pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan belum mau berpartisipasi dalam pengelolaan sampah.
Namun, terlepas dari keempat faktor tersebut, persoalan sampah sejatinya menjadi tanggung jawab negara dalam mengelolanya. Menjadi tugas negara dalam mendisiplinkan masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. Bila perlu memberikan sanksi tegas kepada masyarakat yang masih nekat membuang sampah tidak pada tempatnya.
Diperlukan upaya yang lebih serius dan terintegrasi oleh negara untuk mengatasi persoalan sampah khususnya di Kota Padang. Pemerintah, masyarakat, dan stakeholder lainnya harus bekerja sama untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, meningkatkan pengelolaan sampah, dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Negara wajib menghadirkan solusi menyeluruh untuk setiap permasalahan yang dihadapi masyarakat termasuk masalah sampah. Negara wajib menciptakan kondisi nyaman bagi rakyat dalam menjalani kehidupan tanpa terganggu dengan banyaknya sampah yang berserakan di setiap tempat.
Masyarakat juga harus memiliki kesadaran tentang bahaya sampah yang menumpuk. Sebab, tumpukan sampah dapat menyebabkan berbagai masalah pada lingkungan dan kesehatan.
Ya, sampah yang menumpuk dapat mencemari tanah, air, dan udara, sehingga menyebabkan kerusakan lingkungan. Sampah yang menumpuk juga dapat menjadi sarang penyakit, seperti demam berdarah dan diare. Belum lagi banjir, ini karena sampah yang menumpuk di sungai dan selokan pada akhirnya bisa membuat mampet sehingga menyebabkan banjir. Belum lagi kerusakan terhadap ekosistem. Ya, sampah yang menumpuk dapat merusak ekosistem dan mengancam keberlangsungan hidup makhluk hidup lainnya.
Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya sampah, kita dapat mengurangi dampak negatif sampah dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Negara yang menerapkan sistem Islam akan mengatasi berbagai persoalan secara komprehensif, termasuk masalah sampah. Ini karena negara dalam Islam bertindak sebagai pelindung dan pengayom rakyat. Kesejahteraan dan kenyamanan rakyat senantiasa menjadi prioritas negara.
Solusi Islam untuk mengatasi persoalan sampah tercermin dalam prinsip-prinsipnya. Kita mungkin sudah sering mendengar ungkapan bahwa kebersihan sebagai bagian dari iman. Maka, negara akan sangat concern terhadap kebersihan, baik individu maupun masyarakatnya. Negara juga akan melakukan pengelolaan sumber daya alam dengan baik dan benar. Ini karena Islam mengajarkan untuk mengelola sumber daya alam dengan bijak dan tidak berlebihan. Dalam Al-Qur'an, Allah Swt. berfirman, "Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, setelah (Allah) memperbaikinya." (QS. Al-A'raf: 56).
Tidak hanya itu, Islam mengajarkan juga untuk mengurangi konsumsi dan tidak berlebihan. Dalam Al-Qur'an, Allah Swt. berfirman, "Dan janganlah kamu berlebih-lebihan, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (QS. Al-A'raf: 31).
Sementara itu, solusi praktis yang bisa dilakukan adalah dengan mengurangi penggunaan plastik, membuat kompos, menggunakan energi terbarukan, dan mengelola sampah dengan baik dan bijak. Dengan menerapkan prinsip-prinsip Islam dan melakukan solusi praktis, jumlah sampah akan berkurang dan lingkungan yang lebih bersih dan sehat dapat tercipta.
Wallahualam bissawab. [An]
Baca juga:
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwn1z-qW4alS9WG0uXNYw9abBTQkUnD4yrvjMXSlrcJgxpQTXaWt6AK6R3qPfittc16UQ1NitLgdbVZFrtQDNk5Qava1x8POat9AVzf6oQN_qM3XVi1aczrmpLH4haLUwV8i8vYx3LvEamEBFUKyfZcEgpQ6WCm5K6rELPqtWHSM0t3XaRLCbeGPTcsw/s16000/SSCQMedia.com.gif)
0 Comments: