Potret Buram Produk Sistem Pendidikan Sekuler
Oleh. Sri Ratna Puri
(Kontributor SSCQMedia.Com)
SSCQMedia.Com-Turut prihatin, melihat produk dari sistem pendidikan sekuler saat ini. Semua pihak telah merasakan kemundurannya, baik dari sisi kualitas kecerdasan akal maupun kecerdasan mental.
Sebagaimana data yang dikeluarkan oleh lembaga riset internasional, yaitu US News & World Report, bahwa Indonesia menduduki peringkat ke-63 dari total 89 negara, jauh tertinggal dari Malaysia dan Singapura yang berada di peringkat ke-45 dan ke-61 (kompas.com, 31-11-2024).
Begitupun terkait kecerdasan mental yang diukur dari kemampuan mengelola emosi, berpikir kritis dan sikap bijaksana, cukup terwakili dengan gambaran generasi strawberry hari ini. Generasi strawberry ibarat generasi yang lemah, mudah menyerah dan tak tahu arah. Bagaimana nasib bangsa di masa depan, bila kualitas bibitnya tidak bisa diharapkan?
Melunturnya tradisi ketimuran yang dikenal sangat menjujung sopan santun dan sikap merangkul, dikarenakan masifnya gempuran tradisi Barat yang sekuler dan kapitalis. Ditambah negara, melalui kurikulum pendidikannya, hanya mengedepankan visi misi berupa prestasi di bidang materi. Sementara peran agama sebagai penjaga fitrah manusia, malah dikebiri dengan rencana penghapusan mata pelajaran yang diajarkan. Belum lagi maraknya gempuran di media, kian menambah runyam saja.
Tak hanya produk dari anak didiknya yang menyedihkan, terkadang kebijakan sekolah pun salah kaprah. Sekolah seharusnya menghilangkan faktor-faktor yang membuat pergaulan peserta didik rusak, tetapi malah ada sekolah yang mewajibkan tes kehamilan pada murid perempuan selepas libur sekolah yang panjang. Padahal jelas, tes kehamilan tidak bisa menghentikan atau mencegah terjadinya kehamilan, selama peserta didik dibiarkan bergaul bebas tanpa batas.
Perilaku dari oknum-oknum guru yang tak tahu malu, pun menambah pilu. Mereka sibuk berjoget ria mengikuti tren yang ada, lalu meng-upload ke beranda sosial media. Ini fakta. Apa yang mereka cari? Mereka dengan sukarela mengikuti arus yang ada, padahal dapat menjerumuskan mereka ke arah kesengsaraan dan kehancuran.
Lalu, masihkah ada peluang untuk bisa menyelamatkan dunia pendidikan? Jawabannya, ada. Penyelamat itu tidak lain adalah sistem atau mabda Islam. Sistem Islam adalah sistem kehidupan yang menjadikan akidah Islam sebagai pijakan dalam memberlakukan aturan kehidupan, termasuk aturan atau sistem pendidikan.
Sistem pendidikan Islam menghasilkan produk-produk generasi unggulan. Baik dalam bidang keimanan dan ketakwaan, serta ilmu pengetahuan dan penemuan. Sebut saja Al-Jabar penemu matematika sekaligus ulama, Ibnu Sina penemu ilmu kedokteran sekaligus ahli fikih, Ibnu Firnas penemu dasar-dasar dirgantara juga ahli agama, Lubna penemu bola dunia, dan masih banyak penemu-penemu yang lainnya. Mereka cerdas secara kepribadian karena bersandar pada Islam, juga cerdas secara mental karena hasil pemikirannya menyumbangkan hal besar pada peradaban manusia yang digunakan sampai sekarang.
Dalam sejarah peradaban Islam, tidak ditemukan permasalahan pada bidang pendidikan seperti kenakalan pelajar, gaul bebas, degradasi akhlak, hamil di luar nikah, guru yang bermasalah, dan sebagainya. Sebab, kurikulum yang diterapkan berdasarkan pada akidah Islam. Penekanan pada adanya tanggung jawab di dunia sampai akhirat. Islam mengutamakan produk pendidikan yang kokok dalam keimanan dan ketakwaan, terjaganya pemikiran serta perbuatan-perbuatan yang bisa merusak masa depan.
Untuk menerapkan sistem pendidikan Islam, negara wajib hadir. Karena sistem pendidikan Islam, tidak terpisah dengan sistem-sistem kehidupan yang lain. Melainkan satu paket dengan sistem ekonomi, sistem pertahanan dan keamanan, sistem sosial, sistem pemerintahan, dan lain-lain.
Maka, mari kita selamatkan sistem pendidikan anak-anak kita yang sedang berada di jurang kehancuran, dengan membuang sistem pendidikan berbasis sekuler (sebagai biang permasalahan), lalu digantikan dengan sistem pendidikan Islam. Karena hanya sistem Islam yang membawa rahmat bagi seluruh alam. Wallahu 'alam. [My]
Baca juga:
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwn1z-qW4alS9WG0uXNYw9abBTQkUnD4yrvjMXSlrcJgxpQTXaWt6AK6R3qPfittc16UQ1NitLgdbVZFrtQDNk5Qava1x8POat9AVzf6oQN_qM3XVi1aczrmpLH4haLUwV8i8vYx3LvEamEBFUKyfZcEgpQ6WCm5K6rELPqtWHSM0t3XaRLCbeGPTcsw/s16000/SSCQMedia.com.gif)
0 Comments: