Headlines
Loading...
Sistem Sosialis Gagal, Eksistensi Cina Terancam Memudar

Sistem Sosialis Gagal, Eksistensi Cina Terancam Memudar

Oleh. Rina Herlina
(Kontributor SSCQMedia.Com)

SSCQMedia.Com-Setelah sebelumnya Jepang, yang dikabarkan mengalami penurunan populasi. Terbaru adalah Cina. Ya, Cina juga mengalami penurunan angka populasi. Bahkan, kian menggila.

Menurut laporan Biro Statistik Nasional Beijing, populasi negara tersebut anjlok 2 juta orang. Penyebabnya diperkirakan adalah angka kelahiran yang tidak bisa mengejar angka kematian. Tren penurunan itu terjadi, setelah lebih dari enam dekade mengalami pertumbuhan populasi (cnbcindonesia.com, 29-1-2025).

Darren Tay, selaku Kepala Risiko Negara Asia di BMI, mengatakan bahwa penurunan populasi terus berlanjut bisa menjadi ancaman untuk angkatan kerja Cina. Termasuk dalam menghadapi pertumbuhan PDB pertahun, selama 10 tahun ke depan. Sementara pihak dari Economist Intelligence Unit (EIU), mengatakan bahwa kondisi tersebut akan terus terulang. Diperkirakan populasi manusia akan menyusut pada 2050 menjadi 1,317 miliar dan kembali menurun hingga setengah mencapai 732 juta pada 2100.


Penyebab Penduduk Cina Enggan Punya Anak

Kenaikan biaya mengurus anak, ternyata menjadi alasan mayoritas keluarga di Cina, enggan memiliki anak. Menurutnya, beginilah risiko yang harus mereka tanggung karena hidup di negara maju. Sebab, fakta dunia hari ini, makin maju sebuah negara maka biaya membesarkan anak makin mahal pula. Oleh karenanya, hidup di negara maju, memerlukan banyak investasi yang besar untuk tiap anak.

Dalam sistem yang ada sekarang, makin maju suatu perekonomian, maka makin banyak pula keterampilan yang harus dimiliki oleh para pelaku perekonomian. Dengan demikian, investasi yang diperlukan untuk setiap (anak), akan meningkat sebesar jumlah tersebut. 

Selain persoalan tingkat penurunan populasi yang tajam, Cina juga menghadapi berbagai masalah lainnya. Salah satunya yaitu risiko lonjakan beban fiskal dari masyarakat berusia tua dan pensiunan yang perlu insentif untuk hidup.

Belum lagi masalah sosial. Meski Cina termasuk negara maju, bahkan seperti yang kita ketahui, Indonesia pun seolah segala halnya bergantung kepada Cina, namun ternyata Cina mengalami berbagai problem. Dalam urusan sosial misalnya, Cina memiliki ketidaksetaraan ekonomi yang besar antara kaya dan miskin. Banyak pekerja di Cina yang kehilangan pekerjaan karena perubahan struktur ekonomi. Bahkan, ada banyak orang di Cina yang tidak memiliki akses ke perumahan yang layak.

Permasalahan politik juga tidak kalah pelik. Ini karena pemerintah Cina, dikenal kerap melakukan penindasan kebebasan berekspresi dan kebebasan pers. Cina juga memiliki masalah hak asasi manusia yang serius, terutama di wilayah Xinjiang dan Tibet. Belum lagi berbagai konflik perbatasan dengan beberapa negara, termasuk India dan Vietnam.

Cina juga memiliki utang negara yang besar dan terus meningkat. Hal ini makin diperparah dengan adanya inflasi yang tinggi dan terus meningkat, serta ketergantungan pada ekspor. Ya, ekonomi Cina memang sangat tergantung pada ekspor, sehingga membuatnya rentan terhadap perubahan kondisi ekonomi global.


Cina Terapkan Sistem yang Salah

Demikianlah, Cina yang notabene negara besar dengan populasi yang besar dan ekonomi yang berkembang pesat, ternyata juga mengalami banyak masalah. Semua itu terjadi karena penerapan sistem yang salah dalam mengatur kehidupan. Dalam mengatur seluruh kehidupannya, Cina menerapkan sistem sosialis dengan karakteristik Cina, yang sering disebut sebagai "Sosialisme dengan Karakteristik Cina" atau "Ekonomi Sosialis Pasar". Sistem ini merupakan perpaduan antara unsur-unsur sosialisme dan kapitalisme.

Meski dalam beberapa dekade terakhir, Cina telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat dan telah menjelma menjadi salah satu ekonomi terbesar di dunia. Namun, sistem ini juga memiliki beberapa kelemahan, seperti ketidaksetaraan ekonomi, polusi lingkungan dan penindasan kebebasan berekspresi.

Begitulah sejatinya karakteristik dari sistem kufur. Sistem kufur tidak bisa menjadi solusi yang menyeluruh untuk problematika kehidupan. Karena sistem kufur yang diterapkan oleh sebagian besar negara-negara di dunia hari ini, bukan berasal dari Zat Maha Pencipta kehidupan.

Wajar, jika dalam penerapannya, sistem kufur tersebut tidak bisa memberikan solusi yang komprehensif. Sebab, hanya sistem yang menerapkan aturan dari Sang Penciptalah yang bisa memberikan solusi menyeluruh. Sistem tersebut ialah Islam, yang akan selalu relevan dalam setiap zaman. Baik dahulu, kini, dan nanti. Wallahualam. [US]

Baca juga:

0 Comments: