Headlines
Loading...
Solusi Islam Mengatasi Pergaulan Bebas

Solusi Islam Mengatasi Pergaulan Bebas

Oleh. Indri Wulan Pertiwi
(Kontributor SSCQMedia.Com dan Aktivis Muslimah Semarang)

SSCQMedia.Com-Tes kehamilan yang diadakan oleh sebuah sekolah di Cianjur, telah menarik perhatian banyak pihak. Tindakan tersebut dianggap sebagai langkah pencegahan terhadap perilaku bebas. Sebenarnya, solusi tersebut hanya menangani masalah secara permukaan. Hal ini disebabkan oleh adanya berbagai faktor yang turut menyebabkan menjamurnya perilaku bebas, seperti perubahan nilai budaya, pengaruh media massa, dan rusaknya norma sosial yang merupakan realitas kompleks sekaligus bagian tak terpisahkan dari akibat penerapan sistem kapitalisme sekularisme.


Para siswi di SMA Sulthan Baruna, Cianjur, menjalani tes kehamilan setiap selesai libur semester, sebagai langkah yang diinisiasi oleh pihak sekolah untuk mencegah kenakalan remaja. Program ini dipimpin oleh Kepala Sekolah Sarman dan melibatkan 53 siswi kelas X hingga XII. Meskipun program ini menimbulkan pro dan kontra, pihak sekolah menjalankannya dengan alasan mencegah siswi terjerumus dalam pergaulan bebas.


Namun, tindakan tes kehamilan ini mendapat sorotan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), karena dianggap diskriminatif dan menjadikan perempuan sebagai objek.


KPAI menekankan pentingnya pendekatan edukasi dan literasi yang menyeluruh untuk mencegah pergaulan bebas, serta menyoroti bahwa tanggung jawab dalam masalah kehamilan tidak hanya pada perempuan saja. KPAI menilai bahwa langkah seperti tes kehamilan atau bahkan tes keperawanan, merupakan tindakan yang tidak tepat. Mereka berharap ada evaluasi kembali terkait kebijakan tersebut.


Selain itu, aktivis perempuan Cianjur, Lidya Umar, juga mengekspresikan keprihatinannya terhadap kebijakan tes kehamilan tersebut, menyebutkan bahwa seharusnya lebih fokus pada pembinaan dan perlindungan privasi siswi untuk menghindari dampak negatif terhadap psikologi anak. (detik.com, 22-1-2025)


Sebab-Sebab Pergaulan Bebas

Pergaulan bebas yang makin marak, telah menjadi topik yang sering diperbincangkan dalam konteks sosial masyarakat modern. Pergaulan bebas sendiri, mengacu pada gaya hidup, di mana individu cenderung memiliki kebebasan yang tinggi dalam menjalin hubungan sosial tanpa memandang gender termasuk dalam hal seksualitas, tanpa adanya batasan sosial atau nilai-nilai etika yang kuat.  Fenomena ini tidak lepas dari penerapan kapitalisme sekularisme oleh negara, yang membawa konsekuensi yang kompleks terhadap struktur sosial dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.


Sistem ekonomi kapitalisme, seringkali menekankan pada individualisme, persaingan, dan konsumerisme. Nilai-nilai ini dapat mempengaruhi pola pikir dan perilaku individu dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam hal pergaulan sosial. Dan berdampak pada transformasi nilai-nilai budaya yang lebih mengutamakan kepuasan pribadi dan pengejaran kesenangan tanpa batas. Sebagai akibatnya, pergaulan bebas menjadi lebih diterima dan dianggap sebagai bagian dari kebebasan individu.


Selain itu, perkembangan media massa, terutama melalui platform digital dan sosial media, turut memainkan peran penting dalam memperluas ruang pergaulan bebas. Konten-konten yang menampilkan gaya hidup bebas dan konsumsi produk-produk yang dikaitkan dengan kesenangan, seringkali dianggap sebagai simbol status sosial. Hal ini dapat memperkuat citra pergaulan bebas, sebagai sesuatu yang diidolakan dan ditiru oleh generasi muda.


Oleh karenanya, dalam upaya pencegahan pergaulan bebas haruslah lebih dari sekadar tes kehamilan. Namun, harus mencakup dalam konteks sosial, ekonomi, dan hukum. Sebab, hal tersebut juga sangat berpengaruh dalam membentuk perilaku remaja saat ini. Dan untuk mengatasi dampak pergaulan bebas yang makin marak akibat penerapan kapitalisme sekularisme, diperlukan langkah-langkah yang komprehensif dari berbagai pihak. Selain  kerjasama keluarga, sekolah dan masyarakat, peran aktif negara juga sangat diperlukan dalam upaya pencegahan pergaulan bebas.


Solusi Islam

Solusi pertama yang dapat dilakukan untuk mengatasi pergaulan bebas adalah melalui peran keluarga yang menanamkan akidah Islam sejak dini. Karena keluarga merupakan lembaga pertama dan terdepan dalam membentuk karakter individu. Selain itu, pendidikan yang berbasis Islam juga memegang peran yang krusial dalam menangani pergaulan bebas. Sebab, hanya pendidikan yang berlandaskan Islam yang memiliki potensi besar untuk menjadi pondasi kokoh dalam membentuk kepribadian yang Islami. Dengan mendalami akidah Islam secara kuat, generasi muda tidak hanya diajari untuk mengembangkan rasa takut kepada Allah, tetapi juga untuk memahami urgensi menjaga diri dari larangan-larangan agama, termasuk pergaulan bebas.


Proses pembinaan dan bimbingan yang berkelanjutan, menjadi langkah berikutnya dalam memastikan bahwa generasi penerus mampu mengimplementasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, mereka akan memiliki dasar yang kukuh untuk menolak godaan pergaulan bebas dan tetap teguh pada ajaran-ajaran Islam.


Dari semua upaya tersebut, diharapkan akan lahir masyarakat Islam yang mampu memberikan dukungan sosial yang vital dalam menghadapi tekanan dari pergaulan bebas. Dengan adanya konsistensi dalam pengawasan dari masyarakat, generasi muda akan lebih sanggup menghadapi segala godaan yang menghampiri mereka.


Selain itu, pemerintah pun perlu mengambil langkah-langkah konkret untuk menciptakan lingkungan yang mendukung, bagi pembentukan karakter dan moral yang kokoh. Melalui upaya menutup akses terhadap hal-hal negatif, penyediaan pendidikan yang berbasis Islam, pembangunan fasilitas umum yang mendukung kegiatan positif bagi generasi, serta penegakan hukum yang konsisten terhadap pelanggaran moral yang terhubung dengan pergaulan bebas. Sanksi yang tegas dan selaras dengan nilai-nilai agama, dapat menjadi efek pencegahan bagi individu yang terlibat dalam perilaku melanggar tersebut. Hukuman yang jelas dan tegas juga dapat membantu memelihara aturan dan nilai-nilai yang berlaku.


Dengan sinergi antara peran keluarga, pendidikan Islam, didukung oleh masyarakat dan negara yang menerapkan sistem Islam secara kafah, maka pergaulan bebas dapat diminimalisir dan akhirnya dihentikan. Hal ini akan membawa dampak positif bagi generasi muda, masyarakat, dan negara secara keseluruhan. Artinya, dalam menghadapi tantangan pergaulan bebas, kolaborasi semua pihak menjadi kunci utama untuk mencapai tujuan bersama membangun masyarakat yang lebih baik. 


Dan hanya dengan menerapkan aturan Islam secara menyeluruh oleh negara. Maka, kita akan bisa mengatasi permasalah pergaulan bebas hingga ke akarnya. Wallahu'alam. [US]

Baca juga:

0 Comments: